Suami Juru Parkir di Bagan Batu Rokan Hilir Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Seorang pria, M Nainggolan (61) warga Jln Kurnia Kelurahan Bagan Batu Kota Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Korban ditemukan sekira pukul 19.45 WIB pada Sabtu (24/8/2024) kemarin di rumahnya oleh istrinya, L Br Batu Bara (59) sepulang dari kerja menjaga parkir di Indomaret.
Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Imron Teheri yang dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim Iptu Reynaldy Yudhista Indrasari didampingi Panit Reskrim Iptu Reymon Basir pada Minggu (25/8/2024) membenarkan peristiwa diduga bunuh diri tersebut.
Dijelaskannya, peristiwa itu bermula saat istri korban baru saja pulang dari bekerja sebagai juru parkir di Indomaret. Setibanya di rumah, sang istri melihat rumah dalam keadaan pintu tertutup namun tidak terkunci dan lampu dalam keadaan padam.
Istri korban pun langsung bergegas masuk ke dalam rumah menuju stop kontak untuk menghidupkan lampu, selanjutnya menuju kamar dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dengan leher terikat kain 2 buah kain sarung yang disimpulkan ke sebuah kayu broti di dalam kamar tersebut.
Istri korban pun menjerit histeris hingga mengundang tetangga yang berdatangan dan melihat kejadian tersebut. Setelah mendapat laporan masyarakat, tim Reskrim bergegas untuk melakukan olah TKP, dimana saat itu korban masih dalam keadaan tergantung. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Bagan Batu untuk dilakukan visum et revertum.
Dari hasil visum ditemukan adanya bekas simpulan kain sarung dibawah dagu sebelah kanan, ditemukan lecet pada leher bagian belakang akibat tarikan kain sarung. Dari lubang anus juga ditemukan darah yang keluar dan kondisi mayat kaku. Penyebab kematian korban diduga kuat akibat bunuh diri.
Menurut Reymon, dari keterangan saksi-saksi bahwa 2 bulan sebelumnya korban baru pulang dari merantau di daerah Jambi bekerja sebagai buruh bongkar muat dalam keadaan kaki bengkak akibat tertimpa badang. Sejak itu, korban sering memperlihatkan perilaku yang berbeda seperti sering ketakutan.
14 hari sebelumnya, istri korban baru saja membayar hutang sebesar 2 juta rupiah kepada rentenir, dimana hutang tersebut juga dipinjam tanpa sepengetahuan istrinya.
Satu hari sebelumnya, tepatnya pada Jumat (23/8/2024) sekira pukul 22.00 WIB saat hendak tidur, korban mengatakan kepada istrinya agar menjual rumah, sepeda motor dan lapak parkir yang digunakan sebagai mata pencarian sehari-hari dan seluruh uangnya diberikan untuk istrinya dikarenakan korban hendak pergi jauh.
Dan pada saat itu keduanya sempat bertengkar adu mulut namun berakhir damai dan melanjutkan tidur.
Korban dan istrinya tinggal berdua, dimana L Batubara merupakan istri kedua dan belum dikaruniai anak. Namun keduanya mempunyai anak bawakan masing-masing.
"Namun saat kami meminta nomor Handphone anaknya untuk memberitahukan kejadian ini, istri korban menerangkan bahwa hubungan terhadap anak sudah lama terputus atau tidak harmonis sehingga tidak menyimpan nomor handphone dan saling berkomunikasi," pungkasnya.
Selanjutnya jenazah korban dikembalikan ke kediaman untuk disemayamkan dan dimakamkan. (R-03)