Diusir Warga Aceh, Imigran Rohingya Dialihkan ke Pekanbaru
SabangMerauke News, Aceh - Sebanyak 114 pengungsi etnis Rohingya di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh segera dipindahkan ke Pekanbaru, Riau. Pemindahan dilakukan setelah rekomendasi dari Kementerian Polhukam keluar.
"Rencana itu (pindah ke Pekanbaru), malam kemarin pemda sudah menyiapkan tempat bus dan isi BBM. Tapi di sana (Pekanbaru) mungkin belum siap, sehingga ditunda," kata Camat Jangka Alfian yang dihubungi Antara dari Banda Aceh, Selasa, 22 Maret 2022.
Pemindahan ke Pekanbaru, kata dia, atas rekomendasi Kemenkopolhukam. Proses pemindahannya bakal dibantu oleh IOM dan UNHCR. "Belum ada kesiapan tempat di Pekanbaru, tapi mereka bersedia menampung. Mungkin Kamis ini baru dijawab lagi penyampaian kita," ujar Alfian.
Untuk sementara, kata Alfian, para pengungsi Rohingya tersebut ditempatkan di aula serbaguna Kantor Camat Jangka setelah tiga orang warga Rohingya mencoba melarikan diri dari lokasi penampungan sebelumnya. "Sementara mereka sudah di gedung serbaguna kantor camat, setelah kejadian ada tiga orang yang melarikan diri dan ditangkap malam itu juga," kata Alfian.
Menurut Alfian kondisi para pengungsi Rohingya dalam keadaan sehat. Mereka terdampar di Kuala Raja Desa Alue Buya Pasie, Jangka, Ahad dini hari, 6 Maret 2022 sekitar pukul 02.00 WIB. Selanjutnya para imigran itu diinapkan di sebuah musala. Dari 114 pengungsi, terdapat 68 pria dewasa dan 21 perempuan dewasa serta 35 anak-anak.
Sebelumnya dikabarkan bahwa warga setempat mengusir 114 imigran Rohingya tersebut dari tempat penampungan darurat karena tak kunjung direlokasi. Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Bireuen Mulyadi mengatakan pengusiran dilakukan karena ada imigran yang mencoba kabur.
"Informasinya ada beberapa imigran hendak melarikan diri, namun berhasil ditangkap warga. Dan ini berulang, sehingga warga tidak mau menerimanya lagi dan mengusir mereka," kata Mulyadi.
Apalagi, kata Mulyadi, sejak pengungsi Rohingya menempati meunasah sebagai tempat penampungan, warga setempat tidak bisa lagi beribadah. "Warga sudah sangat sabar dan sangat ikhlas memberikan bantuan seadanya bagi imigran Rohingya. Namun warga juga kecewa dengan ketidakpastian pemerintah untuk memindahkan mereka," kata Mulyadi. (*)