Ekspor Riau Anjlok Hingga 18 Persen, Minyak Nabati Makin Seret
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Badan pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan Juli 2024 sebesar US$ 1,37 miliar atau mengalami penurunan yaitu sebesar 18,83 persen dibanding ekspor Juni 2024.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 25,4 persen dari US$ 1,63 miliar pada Juni 2024 menjadi US$ 1,21 miliar pada Juli 2024," ujar Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi Ahad (18/8/2024).
Ia mengatakan ekspor migas mengalami peningkatan signifikan sebesar 155,30 persen, dari US$ 61,46 juta pada Juni 2024 menjadi US$ 156,92 juta pada Juli 2024.
"Selama Januari-Juli 2024, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 9,08 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 11,23 persen. Sementara itu, ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 15,90 persen," rincinya.
Dikatakan, pada Juli 2024, 6 dari 10 golongan barang ekspor nonmigas mengalami penurunan.
Golongan barang yang mengalami penurunan paling signifikan ialah Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 378,25 juta, diikuti oleh Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 24,66 juta, Bahan Kimia Organik sebesar US$ 11,85 juta, Tembakau sebesar US$ 4,65 juta, Serat Stapel Buatan sebesar US$ 4,14 Juta, serta Bahan-bahan Nabati sebesar US$ 2,19 juta.
"Sebaliknya kenaikan terbesar terjadi pada Berbagai Makanan Olahan sebesar US$ 5,16 juta, Kertas dan Karton sebesar US$ 3,44 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan sebesar US$ 2,35 juta, serta Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 0,10 juta," ucapnya.
Selama Januari-Juli 2024, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas memberikan kontribusi sebesar 99,05 persen terhadap total ekspor nonmigas.
Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami penurunan sebesar 11,25 persen terhadap periode yang sama tahun 2023. (R-03)