Titik Sensitif Ular Piton, Ini Tindakan Cepat Bisa Lepas dari Lilitannya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Ular piton memang tidak memiliki bisa, namun lilitannya sangat membahayakan. Sejumlah kasus kematian muncul akibat lilitan ular bernama latin Malayopython reticulatus.
Kasus terbaru, seorang nenek berusia 74 tahun di Palopo, Sulawesi Selatan tewas diduga dililit dan ditelan oleh seekor ular piton sepanjang 4 meter pada Kamis (15/8/2024) lalu.
Melansir dari media berita, ular piton punya dua cara untuk menyerang manusia. Pertama, ular akan menggigit korban sebagai bentuk pertahanan. Kedua, ular akan memangsa di habitatnya seperti tepi saluran air.
Saat menyerang, ular akan menggigit mangsa terlebih dahulu, kemudian, membelit korban dalam beberapa detik. Lilitan itu akan memotong sirkulasi darah ke otak, menghalangi peredaran udara di tubuh, dan mencegah dada membesar sehingga korban sulit bernapas.
"Ia akan melilit korban seperti kumparan dan meremas kuat di sekitar tubuh seseorang," jelas profesor biologi di Universitas Cornell, Dr. Harry W. Greene, seperti dikutip USA Today.
Jika manusia dililit ular, ada cara yang bisa dilakukan untuk membebaskan diri. Kekuatan lilitan ular sendiri berbeda-beda, tergantung dari besar kecilnya ukuran ular yang melilit.
Titik Lemah Ular
Namun, hampir semua ular punya titik lemah yang bisa dimanfaatkan. Titik lemah berada di bagian wajah ular dan bisa jadi senjata ampuh untuk membebaskan diri dari lilitannya.
Tim rescue dan edukasi komunitas pecinta reptil Aspera, Arbi Krishna mengungkapkan, seseorang yang terlilit ular bisa maupun orang lain bisa memukul, menusuk wajah ular dengan apapun agar lilitannya terlepas.
"Kondisi paling aman untuk membuka lilitannya yakni dari ekor ular. Terus ketika digigit atau dililit, ada tangan yang masih bebas atau lepas, langsung tusuk di bagian hidungnya dengan benda tajam, bisa batang, lidi atau benda tajam lain. Karena ular ini sensitif di bagian muka," kata Arbi dalam artikel di detikNews pada 30 Maret 2017.
Dalam artikel itu, Arbi menyebut ular melilit mangsanya bukan untuk meremukkan tulang, melainkan untuk mematikan dengan menghentikan aliran darah dan saluran pernapasan. Setelah mangsanya tidak bernyawa, ular langsung menelan bulat-bulat.
"Lilitan ular itu bukan untuk meremukkan, tetapi untuk menghentikan saluran pernapasan. Nah, kekuatan lilitannya ini tergantung dari ularnya," ucap Arbi. (R-04)