Viral 2.500 Ton Minyak Goreng Tumpah, Warganet: Doa Emak-emak se-Indonesia!
SabangMerauke News, Jakarta - Belum lama ini, media sosial dihebohkan dengan video viral 2.500 ton minyak goreng tumpah ke laut. Oleh sebab itu, video tersebut jadi buah bibir netizen. Satgas Pangan Polri menyatakan video viral diduga minyak goreng tumpah ke laut merupakan informasi yang perlu diusut guna memastikan benar tidaknya informasi tersebut.
Video tersebut viral karena terjadi saat masyarakat kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng dan harga yang tinggi.
"Harus didalami informasi itu. Sedang didalami oleh Direktorat Siber," kata Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (21/3/2022).
Video berdurasi 28 detik tersebut memperlihatkan tumpahan cairan berwarna kuning menyerupai warna minyak goreng di badan kapal yang sedang bersandar terlihat seperti sedang menyalurkan menggunakan pipa, namun ada yang meluber hingga ke laut. Dalam video yang diunggah lewat sosial media TikTok itu menuliskan narasi minyak premium merk ternama kualitas terbaik 2.500 ton dengan harga kurang lebih Rp37 miliar.
Video tersebut juga tertulis kurang lebih dua ton tumpah. Pemerintah telah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di pasaran termasuk kebijakan-kebijakan domestic market obligation (DMO). Sejak HET dicabut pasokan minyak goreng langsung melimpah, hanya saja harganya tinggi, untuk satu liter minyak goreng premium kemasan di pasar tradisional dijual Rp22.500.
Video yang menampilkan momen tumpahnya minyak goreng tersebut diunggah akun TikTok @chandrasurveyor91.
"Bertumpah ruah. Minyak Bimoli kualitas terbaik 2.500 ton seharga kurang lebih Rp37 miliar. Dokumen tidak akan cari tanpa tanda tangan saya," kata pengunggah.
Pengunggah video mengaku sebagai pekerja yang bertugas untuk mengawal pemuatan dan pembongkaran di kapal tersebut.
"Saya bukan pemilik minyak, saya hanya bertugas mengawal pemuatan dan pembongkaran," ucap pengunggah di kolom komentar.
Video itu sontak menuai beragam tanggapan dari netizen. Tak sedikit yang menganggap tumpahnya minyak goreng itu sebagai balasan dari Tuhan. Apalagi saat ini, harga minyak goreng masih sangat mahal dan juga langka.
"Doa emak-emak se-Indonesia. Sudah mendzolimi rakyat kecil, susah dapat minyak, sekarang tumpah-tumpah," kata akun @sheluthunnaliena.
"Akhirnya sebagian ibu-ibu di Indonesia bisa tertawa bahagia melihat ini," kata akun @bebyzee02_.
"Doa ibu-ibu memang mujarab banget," kata akun @bueuk_06.
"Ya itulah akibatnya kalo minyak mahal. Kasian emak-emak cari minyak murah sampe ngantri-ngantri," kata akun @indah.swati.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur Komisaris Besar Polisi Indra memastikan kalau video viral diduga minyak goreng tumpah ke laut tidak benar alias hoax.
"Hasil koordinasi dan klarifikasi kepada saudara Candra Sasmita (pemilik akun @candrasurveyor91) dan saudara Jaya Budiansyah (penanggung jawab PT Kutai Refenery Nusantara) bahwa informasi yang ada dalam video TikTok yang viral tersebut adalah hoax," katanya kepada wartawan, Senin, 21 Maret 2022.
Dari hasil penelusuran, kejadian tumpahnya cairan berwarna kuning keemasan yang diduga minyak goreng terjadi pada 18 Januari 2022, yang berlokasi di atas dek Tongkang (TK) Kahuripan 207 di Jetty 2C PT Kutai Refenery Nusantara yang saat itu berada di wilayah Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
"Bahwa yang tumpah di atas dek TK Kahuripan 207 yang di Jetty 2C PT Kutai Refenery Nusantara (KRM) adalah minyak CPKO (Crude Palm Kermel Oil) sebanyak kurang lebih 50 liter dan bukan sebanyak 2,5 ton seperti informasi yang ada dalam video TikTok yang viral tersebut," katanya.
"Maksud dan tujuan saudara Candra Sasmita (pemilik akun @candrasurveyor91) mengatakan di dalam video TikTok terdapat tumpah minyak goreng sebanyak 2,5 ton hanya iseng-iseng main TikTok saja dan tidak ada maksud lain," kata Indra.
Lebih lanjut, dia mengatakan, informasi dari Jaya Budiansyah (Penanggung Jawab PT Kutai Refenery Nusantara bahwa penyebab tumpahan CPKO (Crude Palm Kermel Oil) tersebut dikarenakan robek selang vacum dikarenakan gesekan dengan bagian pinggir deck kapal yang sebagai sarana menyalurkan CPKO (Crude Palm Kermel Oil) sehingga minyak tersebut luber di atas dek TK Kahuripan 207 yang di Jetty 2C PT Kutai Refenery Nusantara. (*)