Syamsuar-Edy Natar Dapat Kado Jam Weker dari Mahasiswa, Ternyata Sadis Maknanya
SabangMerauke News, Pekanbaru - Aliansi Mahasiswa Universitas Riau mengkritik kepemimpinan duet Syamsuar-Edy Natar dalam menahkodai Provinsi Riau. Sejak terpilih dalam pilgub 2019 lalu, capaian kinerja gubernur dan wakil gubernur dinilai tidak maksimal.
Dalam pertemuan berlangsung di Balai Serindit, Senin (21/3/2022) siang tadi, para aktivis mahasiswa Unri lintas fakultas sempat memberikan dua 'kado' kepada Syamsuar yang didampingi oleh Edy Natar dan Sekdaprov, SF Hariyanto. Kedua hadiah tersebut yakni berupa minyak goreng dan jam weker.
Mahasiswa memberikan hadiah minyak goreng sebagai bentuk kritik kelangkaan dan meroketnya harga dalam beberapa pekan terakhir.
"Padahal Riau merupakan penghasil komoditi kelapa sawit terbesar. Tapi, minyak goreng dan juga solar justru langka," kata Tashya Nurfadillah Siregar, Sekretaris Menteri Sosial dan Politik BEM Unri.
Awalnya, Syamsuar menolak untuk menerima hadiah minyak goreng tersebut. Namun, pada akhirnya Syamsuar menerima hadiah yang diberikan oleh BEM Unri tersebut.
"Minyak gorengnya nggak usah diberikan ke kami Nak. Lebih baik diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan," kata Syamsuar.
Sementara, pemberian hadiah jam weker justru punya pesan yang lebih menohok. Jam tersebut sudah diatur akan berbunyi setiap pukul 2. Ternyata, hal ini sebagai pengingat waktu kalau masa kepemimpinan Syamsuar-Edy tinggal 2 tahun lagi. Sementara, masih banyak pekerjaan rumah visi dan misi yang belum selesai dikerjakan.
Gubernur Riau mengaku tak mempermasalahkan kritik para mahasiswa.
"Saya terima sebagai masukan dan kritik membangun terhadap kami," kata Syamsuar yang dalam pertemuan itu memaparkan capaian kinerjanya lewat presentasi slide.
Dalam pertemuan tersebut, BEM Unri menyampaikan 7 pernyataan sikapnya, yakni:
1. Meminta Gubri dan Wagubri berkomitmen penuh menuntaskan visi misinya dalam waktu sisa dua tahun kepemimpinan.
2. Menuntaskan persoalan minyak goreng dan BBM Solar di Riau, serta stabilitas sembako mengingat sebentar lagi akan masuk bulan Ramadhan.
3. Menuntut pembangunan sumber daya manusia di Riau, seperti lapangan pekerjaan, serta beasiswa S1, S2, S3 dan termasuk perbaikan fasilitas pendidikan di Riau.
4. Menuntut Gubri segera menunjuk BUMD untuk pengelolaan PI 10 persen Blok Rokan.
5. Menyelesaikan persoalan infrastruktur jalan, jembatan, fasiltas umum lainnya di daerah pedesaan maupun perkotaan.
6. Meminta Gubernur Riau meningkatkan fasilitas pendidikan dan kesejahteraan guru honorer di seluruh Provinsi Riau.
7. Menuntut Gubernur Riau berkomitmen penuh untuk memperbaiki fasilitas kesehatan di daerah-daerah pedesaan dan daerah pelosok di Riau. (cr1/cr2)