Stafsus Jokowi Tantang PDI Perjuangan Tarik Menteri dari Kabinet: Gitu Aja Kok Repot!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Serangan demi serangan yang digencarkan elit PDI Perjuangan terhadap Presiden Jokowi terus berlanjut. Yang terbaru, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir secara kekuasaan yang telah memperalat hukum. Tanpa menyebut nama, Megawati bahkan menyebut ada pihak yang ingin mengambil PDI Perjuangan, sehingga dirinya bersedia kembali menjadi Ketua Umum.
Bukan kali pertama Megawati menggencarkan kritik kerasnya ke pemerintahan saat ini. Termasuk kritik keras yang disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam beragam forum dan kesempatan. Bahkan, Hasto mengonfirmasi soal pernyataan Megawati dimana ada pihak yang mau mengambil alih PDI Perjuangan.
Di sisi lain, PDI Perjuangan merupakan pengusung utama pemerintahan Jokowi selama dua periode sejak 2014 hingga saat ini. Bahkan PDI Perjuangan punya kader yang bertugas di kabinet sebagai menteri. Di antaranya Menkumham Yasonna Laoly dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Grace Natalie, menyentil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih PDI Perjuangan. Grace menyebut klaim Hasto itu offside.
"Lagi-lagi Mas Hasto offside. Kali ini dengan tuduhan tanpa bukti menyebut nama Pak Jokowi akan merebut partai PDIP sebagai Ketua Umum PDIP," kata Grace kepada wartawan, Kamis (15/8/2024).
"Buktinya apa? Tanpa bukti ucapan mas Hasto bisa dipahami sebagai fitnah," lanjut Grace.
Grace mengatakan PDIP sudah kerap kali menyerang Jokowi. Ia menyebut jika sudah tak sejalan lagi dengan pemerintahan, lebih baik menarik semua menteri yang berada di kabinet.
"Sudah cukup lama PDIP terus menerus menyerang dan memfitnah pak Presiden. Kalau memang sudah tidak sejalan dengan pemerintah, ya tarik aja menteri-menterinya. Gitu aja kok repot," ucapnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap sosok yang sempat disebut Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hendak mengambil alih PDIP. Hasto menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi)-lah yang menginginkan posisi tersebut.
"Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi, karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri dalam kabinet Bapak Jokowi, yang menyatakan keinginan dari Pak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan," kata Hasto di kantor KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).
Hasto mengatakan sudah pernah menyampaikan hal itu kepada publik. Dia lantas menyinggung yang terjadi pada Partai Golkar baru-baru ini.
"Itu pernah saya sampaikan ke publik. Dan kemudian melihat apa yang terjadi pada Partai Golkar, yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi, maka apa yang disampaikan Bu Megawati Soekarnoputri tersebut, itu adalah benar," ucapnya. (R-03)