PDI Perjuangan Benar-benar Ditinggalkan, PPP-Perindo Kompak Manuver Dukung Prabowo-Gibran
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - PDI Perjuangan benar-benar ditinggalkan oleh mitra koalisinya dalam Pilpres 2024 lalu. Dua partai yang semula berkoalisi mengusung pasangan Ganjar-Mahfud, kini telah menyeberang ke kubu Prabowo-Gibran.
Kedua partai tersebut yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Pucuk pimpinan kedua partai non parlemen (tak punya kursi di DPR RI) tersebut telah bertemu dengan Prabowo Subianto, Kamis (15/8/2024) tadi.
Putar haluan politik PPP ini disampaikan oleh Prabowo usai bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024). Beberapa jam kemudian, Ketua Umum Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo juga menyusul menghadap Prabowo.
Prabowo menyampaikan keputusan PPP untuk bergabung dengan pemerintahannya di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Beliau (Mardiono) menyampaikan keputusan PPP untuk bergabung dengan kami dalam koalisi kami, mendukung pemerintahan yang Insyaallah akan saya pimpin mulai 20 Oktober," kata Prabowo dalam jumpa pers.
Prabowo menyambut baik dukungan dari PPP. Dia menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antara pemegang kepentingan di Tanah Air.
"Saya kira intinya itu, dan kita merasa kerja sama ini sangat besar manfaatnya dan sudah terlihat di banyak daerah kita sudah bersinergi," ucap Prabowo.
PPP Tak Ada Alasan Lain
Sementara itu, Plt Ketua Umum PPP Mardiono mengakui pertemuannya dengan Prabowo Subianto dalam rangka untuk menyampaikan dukungan.
Ia menyatakan, meski sempat berbeda dukungan di Pilpres 2024, PPP harus mendukung pemerintahan baru yang akan datang. Namun, dia mengatakan, hal itu merupakan proses dari menjaga demokrasi.
"Tetapi karena itu sudah kita lakukan dan kita selesaikan, dan sudah ada keputusan. Maka PPP tidak ada alasan lain yaitu harus mendukung kepada presiden terpilih yaitu Bapak Prabowo Subianto agar bisa menjalankan semua program-program kerja yang hari ini telah ditunggu-tunggu rakyat Indonesia," ungkap Mardiono.
Mardiono memastikan PPP akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Sementara perihal kerjasama pada pilkada, lanjutnya, masih terus dilakukan.
"Selanjutnya jaga kami telah memiliki komitmen dengan Partai Gerindra yaitu menjalin kerja sama di pilkada, baik tingkat maupun kabupaten kota," terang Mardiono.
Perindo Dukung Prabowo
Perindo juga secara resmi telah menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming hari ini. Sikap politik itu disampaikan Ketum Perindo Angela Tanoesoedibjo usai bertemu dengan Prabowo, Kamis tadi.
"Betul, (Perindo) resmi mendukung pemerintahan yang sah Prabowo-Gibran," kata Angela kepada wartawan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
Menurut Angela, dukungan itu bukti Perindo ingin berkontribusi lebih baik kepada negara. Menurutnya, hal itu hanya bisa dilakukan jika berada di pemerintahan.
"Tentunya ini merupakan salah satu bentuk memang, kami melihat Partai Perindo ke depannya ini harus mendukung pemerintahan ya. Karena kalau kita ingin berkontribusi lebih lagi, kita harus bergabung dengan pemerintah," sambungnya.
Ditanya perihal ada tidaknya jatah menteri yang diajukan Perindo pada pemerintahan ke depan, Angela menyebut tak membahas itu. Angela menekankan pihaknya membahas soal arah pembangunan ke depan.
"Kami hanya membahas soal bagaimana arah pembangunan ke depannya dan bagaimana Perindo bisa harus berkontribusi," jelas Angela.
"Apalagi hari ini Perindo sudah bertransformasi dengan banyak generasi muda yang join Perindo. Kamu harap ini bisa melakukan gagasan-gagasan generasi muda dalam pemerintahan ke depannya," pungkas dia.
Pecah Koalisi Pendukung Ganjar-Mahfud
Perpecahan di tubuh parpol pendukung paslon Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 makin nyata, usai PPP dan Perindo putar haluan mendukung Prabowo-Gibran, Kamis hari ini.
Dengan telah menyeberangnya PPP dan Perindo, maka koalisi pendukung Ganjar-Mahfud hanya menyisakan dua partai lagi, yakni PDI Perjuangan dan Partai Hanura.
Nasib Partai Hanura juga tak mujur di Pileg 2024, gagal mengutus kadernya ke DPR RI karena tak memenuhi ambang batas 4 persen Parliementary Threshold (PT).
Sejauh ini, belum diketahui apakah akhirnya Partai Hanura juga akan berlabuh menyeberang ke Prabowo-Gibran yang dikenal sebagai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
PDI Perjuangan bisa terancam kehilangan sekutu politiknya dan tertinggal sendiri. Namun, sikap sebagai oposisi bagi PDI Perjuangan sudah pernah dijalani selama 10 tahun pemerintahan Presiden SBY pada 2004 hingga 2014 silam.
Faktanya, Banteng Moncong Putih tetap mampu menjadi pemenang Pileg 3 kali berturut-turut sejak 2014, 2019 dan terakhir di Pileg 2024 tahun ini. (R-03)