Agak Laen! H-12 Jelang Pendaftaran Paslon di KPU, Belum Jelas Penantang Agung-Markarius di Pilwako Pekanbaru 2024, Ada Apa?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Jadwal pendaftaran pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan dibuka mulai 27 Agustus hingga 29 Agustus mendatang. Dengan demikian, per hari ini, durasi waktu yang tersedia untuk mematangkan kombinasi pasangan calon oleh koalisi partai politik hanya tersisa 12 hari lagi.
Namun hingga saat ini, masih hanya ada satu pasangan bakal calon yang telah sampai pada tahap 'akad politik' membangun koalisi di Pilwako Pekanbaru 2024. Satu poros koalisi yang sudah matang yakni antara Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Koalisi Demokrat-PKS telah sepakat mengusung duet Agung Nugroho-Markarius Anwar untuk berlayar di Pilkada Pekanbaru 2024. Poros koalisi ini memiliki kekuatan sebanyak 16 kursi dari total 50 kursi DPRD Kota Pekanbaru hasil Pileg 2024 silam. Partai Demokrat dan PKS masing-masing memiliki 8 kursi. Kedua partai ini adalah pemilik kursi terbanyak di DPRD Kota Pekanbaru.
Agung-Markarius telah disibukkan oleh banyak agenda blusukan sejak beberapa pekan lalu. Serangkaian pertemuan dengan warga telah marak digelar. Tim relawannya terus tumbuh dan tersebar.
Bahkan, mesin politik PKS dan Demokrat sudah mulai digas. Perangkat partai dari tingkatan DPC hingga ranting, plus para caleg telah mulai terkonsolidasi.
Nah, bagaimana dengan posisi dan sikap parpol lain pemilik kursi di DPRD Kota Pekanbaru?
Sejauh ini, ada dua sosok kandidat yang digadang-gadang maju menjadi calon Wali Kota Pekanbaru. Sebut saja Ida Yulita Susanti yang telah resmi diumumkan oleh DPP PDI Perjuangan sebagai bakal calon Wali Kota Pekanbaru bersama Kharisman Risanda pada Rabu (14/8/2024). Namun, meski PDI Perjuangan telah mengumumkan dukungannya, sikap Partai Golkar hingga saat ini belum jelas.
PDI Perjuangan yang memiliki 7 kursi di DPRD Kota Pekanbaru tak bisa mengusung sendiri pasangan calon. Banteng Moncong Putih harus berkoalisi dengan partai lain.
Syarat pendaftaran pasangan calon untuk menjadi peserta Pilkada Pekanbaru 2024 yakni minimal harus diusung oleh parpol atau gabungan parpol dengan jumlah 10 kursi di DPRD Kota Pekanbaru. Sebenarnya, jika PDI Perjuangan sepakat membangun koalisi dengan Golkar, maka Ida Yulita-Kharisman sudah bisa berlayar di Pilwako Pekanbaru. Partai Golkar punya 5 kursi di DPRD Kota Pekanbaru.
Ida Yulita Susanti merupakan anggota DPRD Kota Pekanbaru periode 2019-2024 dari Partai Golkar. Namun, ia gagal naik kelas menjadi anggota DPRD Provinsi Riau dalam Pileg 2024 lalu.
Gagal mempertahankan status wakil rakyat, Ida Yulita 'manuver' tarung di Pilwako Pekanbaru. Namun, sejauh ini Partai Golkar belum memberikan keputusan pasti siapa jagoan yang akan diusung di Pilwako Pekanbaru tahun ini.
Satu lagi kandidat calon Wali Kota Pekanbaru yang berpotensi maju yakni Muflihun. Pria yang populer dipanggil Bang Uun ini merupakan mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru. Spanduk dan baliho memuat foto wajahnya sudah banyak mejeng di sudut Kota Pekanbaru.
Muflihun pernah menjadi orang nomor satu di Kota Bertuah selama dua tahun, yakni sejak 23 Mei 2022 hingga 23 Mei 2024 lalu. Dalam rentang dua tahun tersebut, ia menempati kursi kekuasaan sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru.
Usai meninggalkan kursi Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun balik kandang menempati jabatan defenitifnya sebagai Sekretaris DPRD Provinsi Riau sejak 24 Mei 2024 silam.
Namun, posisi Muflihun saat ini tampaknya agak kurang menguntungkan. Ia sudah tiga kali diperiksa penyidik Polda Riau dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi perjalanan dinas di lingkungan Sekretariat DPRD Riau.
Polda Riau tengah menyidik dugaan praktik penyimpangan dalam perjalanan dinas di Sekretariat DPRD Riau tahun anggaran 2020 dan 2021, yakni masa awal Muflihun mulai bertugas sebagai Sekretaris DPRD Riau.
Status hukum Muflihun memang masih sebagai saksi. Polda Riau masih harus menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari BPKP sebelum menetapkan tersangka.
Lepas dari sengkarut hukum yang tengah menderanya, sebenarnya Muflihun punya kans yang kuat dalam Pilwako Pekanbaru 2024. Popularitas dan elektabilitasnya dalam sejumlah survei, selalu masuk dalam tiga besar. Tampaknya, Muflihun sukses mengkapitalisasi masa tugasnya sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru selama dua tahun, lewat sejumlah program populis yang digencarkannya.
Lantas, mengapa hingga saat ini partai politik tak kunjung menetapkan jagoannya menghadapi duet Agung-Markarius di Pilwako Pekanbaru?
DPRD Kota Pekanbaru periode 2024-2029 dihuni oleh sebanyak 9 partai politik. Ada Partai Gerindra yang punya 7 kursi, PAN 6 kursi, Nasdem 5 kursi serta Hanura dan PKB masing-masing punya 2 kursi.
Analis politik dari Universitas RIau, Tito Handoko menilai, ada kecenderungan sejumlah partai politik masih gamang dalam menentukan arah dukungannya. Hal ini diperhadapkan pada realitas hasil survei yang tak banyak memunculkan kandidat calon Walikota Pekanbaru yang punya tingkat elektabilitas yang memadai. Dengan demikian, parpol tak memiliki banyak pilihan.
Ia menilai, dua sosok yang memiliki elektabilitas cukup berimbang dan dinamis hanyalah Agung Nugroho dan Muflihun. Sementara, kandidat lainnya masih punya jarak yang cukup jauh.
"Partai sedang mempertimbangkan kondisi yang terjadi saat ini. Karena sepertinya hanya ada dua kandidat bakal calon Wali Kota Pekanbaru yang cukup kuat. Jadi ini pertimbangan yang berat bagi parpol. Kita lihat saja dalam beberapa hari ke depan," kata Tito Handoko, Kamis malam ini. (R-03)