Pesan Keras SF Hariyanto Saat Lantik Erisman Yahya Jadi Pj Bupati Indragiri Hilir, 3 Kali Sebut 'Jangan Bikin Kegaduhan'
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto resmi melantik Erisman Yahya sebagai Pj Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (10/8/2024). Pelantikan Erisman ini menyisakan misteri dan tanda tanya publik, karena pada awalnya bukan nama Erisman yang akan dilantik, melainkan Roni Rakhmat.
Ruangan tempat pelantikan di Balai Serindit pada Jumat (9/8/2024) sore lalu, telah tertata rapi untuk acara pelantikan Roni Rakhmat. Bahkan papan bunga ucapan selamat untuk Roni Rakhmat dari Pj Gubernur Riau SF Hariyanto sudah terpasang di depan kompleks Gubernuran Riau di Jalan Diponegoro.
Namun, pelantikan Roni Rahmat yang punya jabatan defenitif sebagai Kadis Pariwisata Riau ini batal dilakukan Jumat sore lalu. Roni seakan kena prank diduga karena ada manuver.
Hingga akhirnya, pada Sabtu sore kemarin, SF Hariyanto mengambil sumpah dan melantik Erisman Yahya menjadi Pj Bupati Inhil. Erisman memiliki jabatan defenitif sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau. Pengangkatan Erisman didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 100.2.1.3-3304 Tahun 2024 tanggal 8 Agustus 2024.
Pesan Keras SF Hariyanto
Dalam kata pengarahannya, Pj Gubernur Riau SF Hariyanto memberikan arahan yang lugas dan tegas kepada Erisman Yahya. Meski sesekali menyelipkan canda dan ledekan, SF Hariyanto meminta agar Erisman fokus pada tugasnya sebagai Pj Bupati Inhil dan menjaga amanah yang diberikan oleh Mendagri untuk memimpin Negeri Seribu Parit tersebut.
SF Hariyanto awalnya mengingatkan kepada Erisman bahwa agenda Pilkada sudah sangat dekat. Tahapan Pilkada 2024 hanya menyisakan waktu tinggal 110 hari lagi.
"Itu bukan waktu yang lama, itu waktu yang sebentar. Persiapannya harus dijaga," kata SF Hariyanto mengawali kata sambutannya.
Kemudian, SF Hariyanto sempat 'meroasting' Erisman Yahya dengan menyebut baju seragam putih yang dikenakan oleh Erisman menurutnya terlihat agak longgar. Ia juga menyebut Erisman agak ragu-ragu mengenakan seragam putih pakaian khas kepala daerah yang membalut tubuhnya.
"Kelihatannya bajunya longgar saya lihat. Tapi, ganteng keren juga saya lihat Pak Erisman. Gagah dikit. Agak ragu-ragu saya lihat, belum biasa ya Pak Erisman. Tapi nanti satu dua bulan udah lancar, apalagi pakai ajudan banyak," kata SF Hariyanto.
SF Hariyanto kemudian mengingatkan Erisman agar bertanggung jawab dan menjaga amanah yang sudah diberikan. Termasuk menjaga kondusivitas Kabupaten Indragiri Hilir agar roda pemerintahan bisa berjalan baik.
"Mohon dijaga amanah ini. Jangan sampai nanti bikin kegaduhan di Tembilahan," kata SF Hariyanto tegas.
SF Hariyanto mengingatkan Erisman agar cepat melakukan penyesuaian dengan kondisi daerah yang dipimpinnya. Ibarat pepatah lain lubuk lain pula ikannya.
"Lain lubuk lain ikannya, Pak. Di Kuansing beda pula ikannya, di Tembilahan beda lagi ikannya. Jangan sampai ikan di Kuansing sama pula dengan Tembilahan. Jauh itu, Pak. Paritnya banyak kali di Tembilahan tuh. Ya Pak Erisman ya harus siap," kata SF Hariyanto yang juga sudah mengajukan surat pengunduran diri ke Mendagri karena akan berkontestasi di Pilkada Riau 2024.
Erisman memang merupakan putra kelahiran Pangean, Kuantan Singingi. Sementara, Kabupaten Indragiri Hilir dikenal dengan heterogenitas masyarakat dan merupakan wilayah pesisir.
SF Hariyanto meminta agar Erisman juga bisa bersikap tegas. Ia meminta Erisman bisa lebih banyak bekerja di Kabupaten Indragiri Hilir dan fokus dalam bertugas.
"Harus lebih tegas, Pak dan fokus. Nanti lebih banyak di sana (Inhil) saja, Pak. Jangan dipikirkan lagi jabatan Kadispora dan PON 2024. Nanti kita PLH-kan aja Kadisporanya," kata SF Hariyanto.
SF Hariyanto juga mengingatkan Erisman agar tidak abai terhadap program prioritas nasional di daerah, yakni pengendalian inflasi dan penanganan stunting. Termasuk perbaikan infrastruktur yang ada di Indragiri Hilir.
SF Hariyanto sempat mengungkap hasil pantauannya saat berkunjung ke Tembilahan menggunakan helikopter. Ia melihat ada bangunan masjid besar yang mangkrak.
"Ada saya lihat masjid besar, tapi terbengkalai. Sedih melihat masjid besar terbengkalai. Itu masjid, Pak, sayang sekali. Kita orang Islam semua, masak masjid gak selesai," singgung SF Hariyanto.
Secara khusus, SF meminta agar Erisman mengurusi tentang masjid yang mangkrak tersebut. Bahkan, ia menyanggupi Pemprov Riau akan menuntaskan pembangunan masjid yang mangkrak.
"Saya kayaknya memang spesialis menyelesaikan yang mangkrak nih, Pak. Kemarin juga di Rohul ada rumah sakit yang mangkrak," kata SF Hariyanto.
SF Hariyanto kembali mengingatkan Erisman agar mengurusi masjid yang mangkrak di Tembilahan tersebut. Sebab menurutnya menuntaskan pembangunan masjid akan mendatangkan pahala.
"Kalau gak ada duit Tembilahan, biar nanti Provinsi, Pak. Saya tunggu ya Pak, Erisman. Saya masih Sekda kok," kata SF Hariyanto.
Ia juga menilai kondisi Indragiri Hilir kurang ada kemajuan. SF Hariyanto mengaku sudah lama tak datang ke Tembilahan. Namun, saat ia berkunjung ke sana, ia melihat infrastruktur ketinggalan.
"Saya udah lama gak Tembilahan. Tapi saya lihat jalannya kasihan saya. Kurang perhatian. Tembilahan 7 tahun 10 tahun lalu sama juga. Gak ada bertambah-tambahnya," kata SF Hariyanto.
SF Hariyanto kembali mengingatkan Erisman agar berani bertindak.
"Harus berani, Pak. Agak tegap dikit, jangan loyo-loyo," kata SF Hariyanto.
Ia kembali mengulangi pesan agar Erisman mampu menjaga kondisi dan situasi di Indragiri Hilir. Ia bahkan mengulangi pernyataannya agar Erisman tidak membuat kegaduhan di kabupaten tersebut.
"Saya titip, jangan bikin kegaduhan. Saya kemarin banyak terima telepon dan WA, macam-macam yang masuk. Yang bisa ditutup itu mulut botol, mulut orang gak bisa. Jaga institusi, jaga kepercayaan dari Pak Menteri (Mendagri). Jangan bikin onar," kata SF Hariyanto mengakhiri arahannya.
Sosok Erisman Yahya
Erisman punya latar belakang jurnalis. Kemudian, ia berkarir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Badan Penghubung Pemprov Riau di Jakarta.
Dari situ, karirnya di ASN melejit, hingga menjadi Kepala Badan Penghubung Pemprov Riau di Jakarta, setara dengan pejabat eselon tiga.
Karir Erisman kian moncer saat Gubernur Riau Syamsuar melantiknya menjadi Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfotik) Pemerintah Provinsi Riau pada 11 Maret 2022 lalu.
Erisman terkena rotasi jabatan pada akhir tahun 2023 lalu. Saat Gubernur Riau dijabat oleh Edy Natar Nasution, ia dimutasi menjadi Kadis Pemuda dan Olahraga Pemprov Riau, menggantikan Boby Rachmat.
Pria kelahiran Pangean, Kuansing pada 30 November 1976 silam ini, memang masuk dalam daftar satu dari tiga nama kandidat Pj Bupati Inhil yang diajukan SF Hariyanto ke Mendagri. Bersama Erisman, dua nama lain yang disodorkan ke Mendagri yakni Roni Rakhmat (Kepala Dinas Pariwisata Riau), dan Emri Juli Harnis (Kepala Bappeda Litbang Riau).
Erisman akan bertugas sebagai Pj Bupati Inhil hingga terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Inhil hasil Pilkada pada 7 November mendatang. Mendagri Tito Karnavian menyebut pelantikan bupati hasil Pilkada 2024 akan dilakukan pada 10 Februari 2025 mendatang.
Harta Kekayaan Erisman Yahya
Untuk level pejabat Pemprov Riau, harta kekayaan Erisma Yahya terbilang minimalis. Berdasarkan dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetornya ke KPK, tercatat Erisman hanya memiliki satu aset properti berupa tanah dan bangunan di Jakarta.
Adapun aset tanah tersebut yakni seluas 152 meter persegi yang di atasnya berada bangunan seluas 250 meter persegi. Lokasinya berada di Jakarta Timur dengan nilai yang dilaporkan sebesar Rp 750 juta.
Erisman dalam dokumen LHKPN-nya, melaporkan kalau dirinya tidak memiliki kendaraan roda empat (mobil). Ia hanya mengoleksi dua unit sepeda motor yakni Honda Genio dan Yamaha Jupiter dengan nilai sebesar Rp 21,5 juta.
Kekayaan lain yang dimilikinya yakni dalam bentuk harta bergerak lain senilai Rp 63,3 juta.
Sementara uang kas dan setara kas yang Erisman laporkan hanya sebesar Rp 45,8 juta.
Total harta kekayaan yang dilaporkan Erisman ke KPK hanya mencapai Rp 880,6 juta.
Menyisihkan 5 Kandidat Lain
Nama Erisman Yahya keluar sebagai Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hilir (Inhil) pilihan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Ia menyisihkan lima kandidat lain yang diajukan oleh DPRD Inhil dan Pj Gubernur Riau SF Hariyanto kepada Mendagri.
Ia masuk dalam daftar satu dari tiga pejabat yang diusulkan Pj Gubernur Riau SF Hariyanto kepada Mendagri untuk dicalonkan menjadi Pj Bupati Inhil. Dua nama lain yakni Roni Rakhmat (Kepala Dinas Pariwisata Riau), dan Emri Juli Harnis (Kepala Bappeda Litbang Riau).
"Ini orang-orang hebat. Sudah kita usulkan ke Mendagri," kata SF Hariyanto kepada media, Jumat (26/7/2024) lalu.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir secara resmi juga telah mengusulkan 3 nama calon Penjabat (Pj) Bupati ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Tiga nama kandidat Pj Bupati Inhil tersebut diketahui dari beredarnya surat yang ditandatangani Ketua DPRD Inhil, Dr Ferryandi. Surat bernomor 684/DPRD/VII/2024 itu ditandatangani pada 15 Juli lalu ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Adapun tiga nama calon Pj Bupati yang diajukan DPRD Inhil keseluruhannya merupakan pejabat tinggi pratama dari internal Pemkab Inhil. Ketiganya yakni:
1. Afrizal, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik
2. Tantawi Jauhari, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Inhil
3. Ery Putra Kepala Dinas Perikanan Inhil
Dari ketiga nama tersebut, dua di antaranya pernah menjabat sebagai Sekda Inhil yakni Afrizal dan Ery Putra.
Afrizal pernah menjabat sebagai Sekdakab Inhil cukup lama di era kepemimpinan Bupati Wardan.
Sementara, Ery Putra pekan lalu dilantik oleh Pj Gubernur Riau SF Hariyanto sebagai Pj Sekda Indragiri Hilir
Mengacu pada Permendagri Nomor 4 Tahun 2023, usulan calon Pj Bupati berasal dari tiga sumber, yakni DPRD kabupaten, Gubernur dan Mendagri. Masing-masing mengajukan 3 nama, sehingga total maksimal jumlah calon Pj Bupati adalah 9 orang.
Selanjutnya, kesembilan nama akan disaring menjadi hanya tinggal 3 nama oleh Mendagri. Dari ketiga nama ini kemudian dilakukan penilaian oleh Tim Gabungan terdiri dari Kemendagri, Kemensetneg, Kemenseskab, BIN, Kemenpan RB, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan kementerian atau lembaga negara terkait. (R-03)