Lima Tokoh Pejuang Daerah Ini Dapat Penghargaan Saat HUT Provinsi Riau ke-67, Ini Daftar Namanya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau ke-67, Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto bersama pimpinan DPRD Riau Yulisman, Agung Nugroho dan Syafaruddin Poti menyerahkan penghargaan berupa piagam, medali, uang sagu hati sebesar Rp5 juta, serta buku biografi tokoh kepada lima orang tokoh pejuang daerah.
Penghargaan ini diterima langsung oleh keluarga ataupun ahli waris masing-masing pejuang.
"Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kita pada para tokoh dan pejuang daerah Provinsi Riau maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur nomor .2kpts.3300/VIII/2024 tanggal 1 Agustus 2024 tentang penetapan tokoh dan pejuang daerah Provinsi Riau tahun 2024," kata Yulisman.
Berikut kelima tokoh dan dedikasi singkat mereka terhadap Provinsi Riau maupun Republik Indonesia:
1. H Ustadz Mil Bin Abdul Qadir (1918-2013)
Sosok ulama dan pendidik yang menghabiskan hidupnya di dunia pendidikan dan penyebaran Islam, pemerintahan serta berbagai organisasi kemasyarakatan.
2. Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah Marhum Bukit atau Raja Alam/Marhum Bukit (1765)
Raja yang memindahkan ibukota Kerajaan Siak dari Mempura Besar ke Senapelan di hulu Sungai Siak untuk menghentikan pengaruh dan campur tangan VOC Belanda di Siak. Ia kemudian mendirikan pekan atau pasar yang menjadi pusat perdagangan sehingga Belanda mengalami penurunan ekonomi di Siak. Pekan atau pasar baru inilah yang menjadi cikal bakal Kota Pekanbaru.
3. Cek Gu Haji Kemas Mursyid bin Haji Kemas Abdullah Siraj (1919-1999)
Pejuang perang kemerdekaan Republik Indonesia dan tokoh pendidikan Indragiri Hilir abad ke-20. Ia juga tokoh ulama terkemuka yang disegani di wilayah Kuala Indragiri. Ia mendirikan Madrasah Idrisiyah di Perigi Raja dan mengajar di berbagai sekolah-sekolah guru. Tak terhitung jumlah anak didiknya yang kemudian berhasil menjadi guru. Ia juga merupakan seorang ahli tafsir dan pernah menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indragiri Hilir.
4. Drs H Mohammad Hatta Usman (1947-2016)
Penemu metode Hattaiyah pada tahun 1985. Metode baca Alquran secara cepat ini mulai diterapkan dan dikembangkan di Riau dalam rangka membantu percepatan pengentasan buta aksara Alquran.
Menteri Pendidikan dan Menteri Agama RI turut memberikan apresiasi tentang pentingnya karya dan upaya beliau.
5. H Abdul Latief Bin Nawas Ali (1926-2001)
Tokoh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang membaktikan diri sebagai PNS. Ia pernah menjadi Kepala Kecamatan Sungai Apit, Bengkalis dan Bangko. Pernah pula menjadi Ketua DPRD Bengkalis. Aktif di organisasi politik, legiun veteran dan LAM bersama rekan-rekannya seperti Syarwan Hamid, Wan Ghalib, Azaly Djohan, O.K. Nizami Jamil beliau aktif turun serta dalam perjuangan pembentukan Kabupaten Siak. (R-03)