Wahai Pencari Kerja, Jangan Cantumkan Hal Ini di Surat Lamaranmu
SabangMerauke News - Curriculum Vitae (CV) adalah dokumen wajib yang dibutuhkan seseorang ketika melamar kerja. Sayangnya, banyak orang terjebak dalam pemahaman yang keliru terkait membuat CV. Akibatnya, terlalu banyak informasi tidak relevan yang membuat CV Anda terlihat kurang profesional.
Berikut adalah 4 hal yang harus Anda hapus dari CV Anda:
1. Foto diri
Banyak orang Indonesia yang masih melampirkan pas foto, bahkan foto selfie, dalam CV. Padahal, melampirkan foto diri justru membuka peluang Anda mendapat diskriminasi atau bias yang tidak disadari, baik dari cara Anda berpakaian, jenis kelamin, hingga ras.
Semua hal tersebut berpotensi memengaruhi perekrut dalam pengambilan keputusan, meskipun dilakukan secara tidak sengaja.
Bayangkan jika ada dua kandidat dengan skill dan pengalaman yang sama, namun yang satu berpenampilan lebih menarik. Siapa kira-kira yang akan diundang untuk datang wawancara lebih dulu? Ingat, ada yang namanya beauty privilege, yakni kesempatan dan perlakuan istimewa yang diterima seseorang hanya karena parasnya.
Beberapa manajer dan perekrut bahkan menyebut bahwa menyertakan pas foto dalam CV adalah tidak profesional. Karena itu, kecuali Anda melamar untuk menjadi model atau bintang iklan, jangan sertakan foto diri dalam CV.
2. Informasi yang tidak relevan
Ini juga kesalahan umum yang banyak dilakukan pelamar kerja, yakni mencantumkan banyak informasi yang tidak berhubungan dengan posisi yang dilamar. Misalnya hobi yang tidak relevan, tanggal lahir, atau bahkan informasi terkait agama yang dianut.
Jika Anda melamar untuk posisi akuntan, apakah agama seseorang akan memengaruhi pekerjaannya? Alih-alih diuntungkan dengan informasi tersebut, Anda justru bisa mendatangkan bias dari perekrut.
Selan itu, jangan pernah masukkan hobi atau minat jika hal tersebut tidak memberikan nilai tambah pada Anda sebagai seorang kandidat. Misalnya, jika melamar untuk posisi akuntan, Anda tidak perlu mencantumkan hobi naik gunung atau memasak.
3. Alamat email yang tidak profesional
Anda mungkin punya alamat email yang masih aktif sejak masih duduk di bangku SMA. Jika alamat email tersebut tidak profesional, misalnya [email protected], jangan gunakan itu untuk melamar kerja. Selain sulit untuk dieja, Anda akan nampak sangat tidak profesional.
4. Alamat tempat tinggal
Di zaman digital saat ini, nyaris tidak ada lagi perekrut yang mengirimkan hasil wawancara kerja melalui surat resmi yang dikirim lewat pos. Karena itu, Anda tidak perlu repot-repot mencantumkan alamat tempat tinggal karena semua korespondensi saat ini dilakukan melalui email.
Jika Anda diterima bekerja, ada saatnya departemen HRD akan meminta Anda mencantumkan informasi mengenai tempat tinggal untuk kebutuhan database perusahaan. (*)