Alat Berat Rusak Picu Sampah Menumpuk dan Meluber di TPS Gogok Kepulauan Meranti, Warga Keluhkan Bau Menyengat
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Warga yang melintas di jalan Desa Lintas Alai-Gogok, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, disuguhkan dengan pemandangan tidak sedap dan bau yang menyengat akibat tumpukan sampah yang menggunung dan berserakan di tempat pembuangan sampah (TPS) Desa Gogok.
Salah satu warga setempat mengungkapkan bahwa sampah yang menggunung di jalan tersebut telah terjadi selama berhari-hari, mengganggu kenyamanan pengendara yang melintas.
"Baunya menyengat. Kalau lama-lama melintas di sini bisa muntah. Sangat mengganggu sekali," katanya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Lingkungan Hidup (Perkimtan-LH) Kepulauan Meranti, Syaiful Bahri, mengakui adanya tumpukan sampah tersebut.
Alat berat tersebut menjadi satu-satunya yang dimiliki. Lebih lanjut katanya, terkait kerusakan alat yang beroperasi di TPS itu, pihaknya mengakui hal ini sangat berpengaruh pada kelancaran proses pekerjaan.
Ia menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh kerusakan parah pada excavator yang biasanya digunakan untuk memindahkan sampah ke dalam TPS. Kerusakan alat berat ini sangat berpengaruh pada kelancaran proses pengelolaan sampah.
"Satu-satunya excavator kami rusak, sehingga sampah berserakan kemana-mana. Kondisi ini sudah berlangsung tiga hari terakhir," ungkap Syaiful.
Syaiful menyebutkan bahwa pihaknya telah berupaya untuk memperbaiki kerusakan alat tersebut, namun karena banyak spare part yang tidak bisa diselamatkan, perbaikan tidak dapat dilakukan lagi.
Tidak didapat keterangan kapan alat tersebut diperbaiki, Saiful juga tidak memberikan penjelasan atau alasan terkait proses perbaikan yang terkesan mengulur waktu. Hal itu mengingat kondisi alat sudah sangat tidak mungkin untuk dilakukan perbaikan.
"Kita sudah berupaya untuk memperbaiki kerusakannya. Malah sudah sering rusak kita recovery. Untuk kerusakan yang ini tidak bisa lagi, karena banyak spare part tidak bisa diselamatkan. Salah satu contohnya adalah patah trackernya," ujar Syaiful.
Sebagai solusi jangka pendek, Dinas Perkimtan-LH akan menyewa excavator, dan usulan ini telah disetujui oleh Bupati. Untuk solusi jangka panjang, pihaknya berencana untuk membeli satu unit excavator baru dalam tahun anggaran 2025 mendatang.
"Ini sebagai tindakan jangka pendek, tapi kita sudah sampaikan ke pimpinan untuk penganggaran jangka panjangnya. Dimana untuk efektivitasnya ya beli baru, tapi pengadaannya nanti di tahun 2025. Untuk sementara waktu, sewa pakai dan telah disetujui Bupati," ujarnya. (R-01)