Di Hadapan Calon Jenderal Peserta KKDN Sesko TNI, SF Hariyanto Paparkan Kontribusi Riau Dalam Pembangunan Nasional
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto memberikan arahan kepada peserta kuliah kerja dalam negeri (KKDN) Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI). Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Selasa (6/8/2024).
Para Perwira Menengah berpangkat Kolonel dari Sesko TNI ini melaksanakan kegiatan KKDN di Provinsi Riau pada 5 hingga 8 Agustus 2024. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian pendidikan para Kolonel yang sedang mengikuti pendidikan di Sesko TNI.
Dalam arahannya, Pj Gubri memperkenalkan sekilas tentang Provinsi Riau kepada para peserta KKDN. Berbagai informasi yang disampaikan tentunya menjadi catatan penting bagi peserta KKDN untuk memperkuat keamanan dan ketahanan nasional.
Pj Gubri mengawali arahannya dengan mengulas wilayah Provinsi Riau yang memiliki luas mencapai 89.953,90 KM². Provinsi Riau merupakan wilayah yang strategis karena berhadapan langsung dengan jalur pelayaran internasional yang paling ramai di dunia yaitu Selat Malaka.
"Dari luas itu sebesar 80 persen adalah merupakan daerah daratan dan 20 persen adalah daerah perairan. Provinsi Riau diberkahi dengan sumber daya alam yang istimewa seperti minyak bumi, perkebunan sawit, dan kelapa terluas di Indonesia, serta hutan tanaman industri dan lainnya," jelasnya.
Mantan Pejabat Kementerian PU itu katakan, Riau menjadi satu di antara provinsi yang telah banyak memberikan kontribusi dalam mendorong keberhasilan pembangunan nasional.
Provinsi Riau, sebut Pj Gubri, merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar keenam di Indonesia atau PDRB yang terbesar kedua di luar Pulau Jawa. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan I 2024 terhadap triwulan I 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 3.42 persen dari tahun ke tahun.
"Ekonomi Riau triwulan I 2024 jika dihitung tanpa migas tumbuh sebesar 3.82 persen, pada triwulan I 2024, Riau berkontribusi sebesar 5 persen terhadap perekonomian nasional," ucapnya.
Begitu juga dengan investasi di Provinsi Riau, realisasi investasi di Riau periode semester I tahun 2024 telah mencapai Rp53 triliun atau 50,9 persen dari target sebesar Rp106 triliun. Capaian ini menempatkan Provinsi Riau pada peringkat pertama untuk wilayah Sumatera dan keenam secara nasional.
"Hal ini tercapai berkat sinergitas TNI Polri serta lapisan merasakan Riau yang selalu menjaga daerah yang aman dan kondusif serta jaminan kepastian hukum," terangnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Riau itu katakan, sejak dia dilantik menjadi Pj Gubernur Riau pada 29 Februari 2024, inflasi di Provinsi Riau berada pada tingkat 10 tertinggi secara nasional. Hal tersebut, merupakan pekerjaan yang sangat berat bagi Pemprov Riau untuk menurunkan angka inflasi.
"Pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Riau 1 Agustus 2024, Provinsi Riau berhasil menurunkan angka inflasi secara year on year (yoy) sebesar 2.22 persen artinya sangat terkendali. Angka inflasi di Riau ini dapat menurun tentunya berkat berbagai upaya yang telah dilakukan jajaran Pemprov Riau," ucapnya.
Dijelaskan dia, bahwa pihaknya telah melakukan upaya di antara lain, pertama adalah pemantauan harga stok barang untuk memastikan ketersediaannya, kedua rapat teknis pengadaan inflasi daerah tiap minggu.
"Kemudian, ketiga menjaga pasokan bahan pokok melalui panen raya pada lahan sawah seluas 1.600 hektare dan penyaluran bantuan benih padi dan pupuk untuk mendukung peningkatan indeks penanaman pada lahan seluas 1.273 hektare di Kabupaten Kuansing, Kepulauan Meranti, dan kampar," ungkapnya.
Selanjutnya, keempat, pencanangan gerakan menanam cabai dan bawang merah sebanyak 8.200 batang pada kelompok wanita tani serta melaksanakan gerakan menanam cabe di kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dan Kampar.
"Lima, melakukan operasi pasar murah tahun 2024 di 12 kabupaten kota, gerakan pasar murah sebanyak 40 kali di 12 kabupaten dan kota, gelar pasar tani 19 kali, serta mengaktifkan gerai hortimart setiap hari. Lalu, keenam melaksanakan infeksi mendadak di pasar dan distributor agar tidak menahan barang kebutuhan masyarakat," ucapnya.
"Selanjutnya, ketujuh berkoordinasi dengan pemerintah daerah penghasil untuk kelancaran stok barang kebutuhan masyarakat dengan kerjasama antardaerah. Lalu, kedelapan merealisasikan bantuan tidak terduga, sembilan mengupayakan ketersediaan bahan pokok yang cukup, sepuluh Pemprov Riau melakukan pemantauan melalui SP2KP," imbuhnya.
Lebih lanjut Pj Gubri sampaikan, Provinsi Riau merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia saat ini. Realisasi lifting minyak dan gas (migas) di Riau mencapai 180.000 barel oil per hari (barel oil per day/BOPD) atau telah menyumbang sebesar 30 persen dari lifting nasional sebesar 605.500 BOPD selama tahun 2023. Sehingga, mengharuskan untuk siap menghadapi berbagai potensi ancaman pertahanan.
"Jadi, saat ini pertahanan itu bukan hanya untuk perang saja, sekarang pertahanan ekonomi, ketahanan energi. Ketahanan energi di Riau mencapai 180.000 barel perhari, 30 persen dari produksi nasional, dan kami di Riau ditargetkan oleh Presiden RI bisa mencapai 1 juta barel per-hari," jelasnya.
Maka dari itu, Pj Gubri berujar, Pemprov Riau telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk dukungan kelancaran operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Hal tersebut sebagai wujud komitmen dukungan kelancaran operasi dan produksi migas oleh PHR. Pemprov Riau juga menargetkan pengeboran sumur minyak untuk mengejar tercapainya target 1 juta BOPD.
"Saya membuat satu tim percepatan, untuk mengecek langsung permasalahan yang ada di PHR. Seperti ada kebocoran, kita cepat turun. Serta, kami juga membuka 1.000 sumur baru," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pj Gubri berharap kehadiran peserta KKDN di Bumi Lancang Kuning dapat menjadi spirit bagi baru untuk bersama-sama membangun Provinsi Riau yang maju dan sejahtera. Serta, ia berharap sinergi antara Pemprov Riau bersama TNI dapat terjaga dengan baik untuk kemajuan Provinsi Riau.
"Semoga kegiatan KKDN dapat memperkaya wawasan, khususnya bagi para peserta dalam mengembangkan lingkungan strategi untuk mengatasi segala ancaman yang ada. Dari hasil kerja yang dilakukan akan menjadi bahan dan masukan penting untuk mendorong Provinsi Riau menjadi salah satu daerah dengan ketahanan energi nasional, semoga kita semua dapat bersinergi untuk memajukan negeri yang kita cinta ini," tandasnya. (R-04)