Mau Kabur ke Sidempuan, Teman Mahasiswi yang Tabrak Emak-emak di Pekanbaru Usai Dugem Ditangkap Polisi
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pihak kepolisian kembali mengamankan teman Marisa Putri yang ikut pesta narkoba di tempat hiburan malam sebelum Tragedi Mahasiswi Dugem Tabrak IRT di Pekanbaru terjadi.
Diketahui kasus Marisa Putri (21), mahasiswi yang menabrak ibu rumah tangga, bernama Renti Marningsih (46) di Pekanbaru hingga tewas di Pekanbaru terus didalami.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Manang Soebeti menyebutkan ada sekitar enam teman Marisa Putri yang ikut pesta narkoba sebelum kejadian tersebut.
"Terus kita kejar karena sementara mereka masih bersembunyi, saya harapkan kepada enam orang itu supaya menyerahkan diri, daripada kami yang akan menjemput kalian di tempat kalian masing-masing," ujar Manang.
Ia pun sudah mengantongi identitas dan alamat orang-orang yang terlibat tersebut.
Seorang wanita yang merupakan teman Marisa Putri diamankan saat hendak pergi keluar kota.
"diamankan saat lagi nunggu travel, dia mau kabur ke Padang Sidempuan," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Manang Soebeti, Selasa (6/8/2024) pagi.
Dari pengakuannya, wanita inisial T ini ikut pesta narkoba di tempat hiburan malam bersama Marisa Putri.
Berdasarkan hasil tes urine dipaparkan Manang, teman Marisa Putri ini negatif.
"Mungkin karena sudah 3 hari. Tapi dia mengaku mengonsumsi ekstasi. Dia dapat barang dari AEP. Keterangan mereka yang sudah diamankan ini masih terus kita dalami, masih dikonfrontir lagi," ujar Kombes Manang.
Tampak wanita berjilbab hitam itu diintrogasi Kombes Pol Manang Soebeti sambil menutupi wajahnya.
"Kamu make (konsumsi narkoba)?" tanya Kombes Pol Manang Soebeti, dikutip dari instagram manangsoebeti_official, Selasa (6/8/24).
"Iya pak", jawab teman Marisa Putri.
"waktu itu barangnya dari siapa?" tanya Manang lagi.
Teman Marisa Putri tersebut kemudian menjelaskan bahwa ia mendapatkan barang haram tersebut dari pria bertato bernama Roma.
"Disuapin Roma", jawabnya.
Mendengar jawaban tersebut, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau pun kemudian menanyakan siapa saja teman-teman Marisa Putri yang ikut pesta Narkoba.
"Semuanya makai? siapa-siapa saja?" tanya Manang.
"Iya 6 orang termasuk saya pak, Marisa, Fia, Okta, rawa, roma", terang wanita inisial T.
Pengakuan Marisa Putri Diajak Teman Pakai Narkoba 'Ayolah Sedikit Aja'
Tragedi Mahasiswi Dugem Tabrak IRT di Pekanbaru kini menjadi sorotan publik.
Apalagi sebelum Marisa Putri menabrak IRT di Pekanbaru, ia ternyata positif narkoba.
Hal ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan urine Marisa Putri.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa menuturkan, Marisa putri baru pulang dari tempat hiburan malam saat kecelakaan.
"Hasil pemeriksaan urine, yang bersangkutan positif menggunakan zat (narkoba) amphetamine," ujar Alvin.
"Namun sampai saat ini yang bersangkutan tidak mengakui." pungkasnya.
Meski sempat mengelak menggunakan narkoba, kini Marisa Putri justru mengakui perbuatannya itu.
Marisa Putri mengaku bahwa dirinya diajak oleh temennya dari Jakarta untuk mencoba obat haram tersebut.
"Siapa yang ngajak kamu (konsumsi narkoba)," tanya Kompol Alvin Agung Wibawa, dikutip dari instagram manangsoebeti_official, Senin (5/8/24).
"Iya diajak temen dari Jakarta," jawab Marisa.
"Kamu berapa hari sekali ke tempat hiburan?," tanya Kompol Alvin lagi.
Tak menggubris pertanyaan Kompol Alvin, Marisa putri justru mengelak dan mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai pil ekstasi namun dipaksa temannya.
"Saya nggak suka pil ekstasi, jadi waktu di room awalnya saya nggak mau, terus katanya 'Ayolah sedikit aja'." terang Marisa.
Kompol Alvin yang mendengar pernyataan Maris aitu pun langsung menyampaikann wejangan.
"Kamu harus betul-betul berubah, kamu harus jadi orang yang jauh lebih baik,"
"Apa yang sudah terjadi, kamu harus siap menjalaninya,"
"Semuanya harus dijalani karena kamu sudah menghilangkan nyawa orang lain,"
"Berdoa, ibadah, ngaji di dalam sana,"
"Sudah punya Al Quran kan," tanya Kompol Alvin.
"Ada pak," jawab Marisa Putri sembari tak kuasa menahan tangis.
Dirinya hanya bisa pasrah sembari menangis atas apa yang telah diperbuatnya. (R-04)