Asmar Tumpahkan Rasa Kesalnya Saat Lantik Pejabat Kepulauan Meranti: Saya Tak Pernah Minta Proyek, Kalau Tak Suka Jangan Jadi Provokator!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti, Asmar menumpahkan rasa kesal dan kecewanya saat melantik sebanyak 39 pejabat baru di Ballroom Afifa Sport Center, Selatpanjang, pada Rabu (31/7/2024) pagi. Asmar menyinggung perilaku ASN yang tak displin dan mengingatkan pejabat yang tak suka dirinya agar tidak menjadi provokator.
Rupanya, Asmar banyak mendapat informasi soal perangai para ASN yang tak baik, termasuk yang tak suka dan menjelek-jelekkan dirinya. Ia mengingatkan para pejabat yang dilantik agar segera bekerja dengan profesional.
"Kepada rekan-rekan yang baru dilantik, jabatan ini adalah tanggung jawab dan amanah. Jangan jadikan jabatan itu untuk mendapatkan kekayaan, tetapi jadikanlah jabatan itu sebagai amanah untuk melayani masyarakat Kepulauan Meranti," kata Asmar.
Asmar menyinggung kedisiplinan ASN yang semakin menurun. Bahkan ia dituduh lemah dalam kepemimpinan untuk menegakkan displin ASN.
"Saya sudah banyak dengar cerita di luar, disiplin ASN ini sudah sangat memperihatinkan. Bupati lemah katanya. Sebetulnya bukan lemah. Saya dari seorang purnawirawan polisi yang dididik disiplin, sangat kuat dibandingkan pegawai negeri. Harus ada kesadaran dari diri masing-masing," tuturnya.
Asmar juga menyinggung ASN yang susah dihubungi via telepon saat ada urusan menyangkut masyarakat dan pembangunan.
"Ada beberapa rekan-rekan kita ditelepon aja susah. Coba bayangkan, untuk mengangkat telepon aja susah padahal yang menelepon ini Bupati, orang tua tapi masih seenaknya mengabaikan telepon, tolong diperhatikan ke depan jangan ada lagi," tegas Asmar.
Asmar juga menyampaikan jika para ASN ada yang tidak menyukai dirinya. Bahkan ada ASN yang menghina dirinya di media sosial. Menurutnya hal itu sah-sah saja, asal jangan menjadi provokator bagi ASN yang lain.
"Kalian boleh tidak mau dengan saya, tapi rekan-rekan jangan jadi provokator. Saya tidak mau demikian. Jangan jadi sombong, ini belum apa-apa sudah sombong dan ngomong kemana-mana, dimasukkan di media sosial menghina seorang bupati. Kalau kami waktu di kepolisian, sudah diberhentikan yang begini-begini," ungkapnya.
Tak Pernah Minta Proyek
Asmar menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran insentif disebabkan oleh macetnya transfer pusat ke daerah. Apalagi, kata Asmar, Dana Bagi Hasil (DBH) dipotong 50 persen, begitu juga dengan anggaran lainnya. Ia mengingatkan agar setiap ASN jangan pura-pura tidak paham.
"Insentif lambat dibayarkan itu karena belum adanya ketersediaan anggaran. Beda dengan gaji yang memang menjadi hak kalian. Tahun 2023 lalu lunas saya bayarkan tidak ada yang bilang terimakasih, tahun 2024 telat sedikit ributnya minta ampun," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta proyek dari OPD dan keluarganya tidak terlibat dalam proyek pemerintah.
"Tanya ke setiap OPD, siapa yang pernah saya mintakan proyek, tidak pernah dari mulut saya karena memang saya tidak gila proyek, begitu juga anakku yang dilarang main proyek, kalau pun ada tidak seberapa. Tim saya juga tidak dapat dan mereka banyak yang mengutuk. Karena saya ingin menjaga semuanya. Niatnya untuk membangun dan saya ini anak Meranti bukan orang luar," ucapnya.
Asmar juga mengajak ASN untuk memahami kondisi keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti yang sedang tidak baik-baik saja.
"ASN Meranti seharusnya paham dengan kondisi hari ini. Kalau saya bilang capek, nanti dibilang siapa suruh jadi Bupati, pasti begitu. Harusnya mikir dong. Dulu pimpinan banyak masalah, semua ngutuk. Sekarang Bupati sudah berbuat baik, masih juga ngutuk. Seperti tidak ada puasnya? ," ujar Asmar.
Bupati Asmar juga menyampaikan kritik tajam terhadap ASN terkait dengan proses mutasi dan kinerja mereka. Dalam pernyataannya, Asmar mengungkapkan bahwa banyak ASN yang ribut ingin mendapatkan jabatan namun tidak melaksanakan kewajiban dengan baik.
"Ini kemarin banyak yang tanya kenapa lambat dilakukan mutasi. Belum punya jabatan saja sudah sombong, tolong ini dipikirkan, mutasi saja yang diributkan," kata Asmar.
"Perlu diketahui ini baru usulan pertama yang baru direspon Mendagri. Banyak yang komplain tidak diberikan jabatan, tapi tidak jelas dan menghabiskan uang negara, utang sana sini. Banyak masyarakat telepon saya, jangan hanya hak kalian saja yang dipikirkan, kewajiban juga harus nampak," tambahnya.
Asmar juga menyoroti adanya ASN yang minta pindah setelah dilantik dan mereka yang belum dilantik terus menanyakan proses mutasi.
"Tidak mungkin kita mutasi semua, tentu ada prosesnya. Masa tiap hari tiap minggu saya mutasi, tentu tak ada wibawanya lagi seorang pimpinan. Ada prosesnya, 6 bulan baru bisa mutasi, tiga bulan orientasi dilihat dulu bagaimana kinerjanya, tolong perhatikan jangan terlalu cerewet," ujarnya.
Lebih lanjut, Asmar membandingkan masa pemerintahannya dengan bupati sebelumnya yang hampir tidak memberikan waktu libur bagi ASN. Ia juga mengaku kecewa ketika mendengar ASN membicarakan keburukannya, terutama di media sosial.
"Saya sudah kasih kebebasan Sabtu dan Minggu libur. Dulu Sabtu Minggu dibawa pakai sepeda motor setiap kepala OPD, bahkan ada yang sampai jatuh. Saya mikir itu waktu liburan untuk keluarga, saya juga tahu persis gaji sudah dititipkan SK ke bank dan hanya tinggal insentif saja. Tapi jangan begitu, ngoceh kemana-mana, buat status di medsos. Saya sedih, apalagi yang harus saya lakukan?," ungkap Asmar.
Asmar membandingkan kondisi keuangan Kepulauan Meranti dengan daerah lain yang menurutnya tidak lebih baik.
"Di tempat lain, bahkan gaji saja terlambat, jangan kan insentif. Di sini sudah terbilang hebat, kawan saya bupati dari luar sudah bilang bagus, di dalam malah menjelekkan menghujat saja kerjanya. Tidak mau dengan saya tidak apa, tapi jangan jadi provokator dan otak kotor," tegasnya.
Asmar mengaku sudah maksimal berbuat sesuatu untuk kesejahteraan ASN dan masyarakat, meskipun selalu tidak dianggap.
"Terserah setelah ini rekan-rekan bagaimana dengan saya, karena saya sudah capek memikirkan semua yang harus saya pikirkan. Kalian hanya memikirkan keluarga dan pribadi untuk mewah hidup, tapi saya tidak. Dalam pikiran saya memikirkan bagaimana Meranti ini maju dan mensejahterakan pegawai semuanya," ucapnya.
Asmar juga menyebut bahwa selama menjabat, dirinya tidak banyak mengumpulkan harta.
"Apa yang saya punya? Dua tahun sebagai wakil bupati, satu tahun jadi Plt Bupati masih menggunakan mobil dinas, rumah kredit. Tidak boleh kah bupati punya rumah di sini? Apa mau lihat bupati pakai becak dan sepeda ke kantor, baru senang hatinya?," tuturnya.
"Dalam pikirannya, ASN saja yang susah. Bupati juga, tidak mewah hidup kami. Saya tidak bergelimang harta, jarang melakukan perjalanan dinas ke Jakarta, begitu lah saya memikirkan kondisi keuangan Meranti," kata Asmar.
Ia mengklaim saat tugas dinas di Pekanbaru, jarang menginap di hotel.
"Tapi saya menginap di rumah yang saya beli saat menjabat polisi tahun 1992. Saya juga tidak pernah menyusahkan OPD untuk menginap minta kamar," pungkasnya.
Dalam pelantikan pagi tadi, ada sebanyak 39 pejabat yang dilantik. Terdiri dari 15 pejabat eselon III dan 24 pejabat eselon IV. Sebagian besar dari mereka sempat dinonjobkan beberapa waktu lalu. (R-01)