Lukman Edy Dipanggil PBNU Usai Isu Gerakan Pengembalian PKB ke PBNU Bergulir
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Di tengah bergulirnya isu gerakan pengembalian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) dalam beberapa pekan terakhir, PBNU hari ini akan memanggil Lukman Edy.
Pemanggilan mantan Sekjen DPP PKB tersebut dilakukan pada Rabu (31/7/2024) hari ini. Lukman Edy disebut akan dimintai keterangan terkait polemik hubungan NU dan PKB yang memanas belakangan ini.
Pertemuan PBNU dengan Lukman Edy berlangsung siang ini di gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Surat undangan itu ditandatangani Waketum PBNU Amin Said Husni dan Wasekjen PBNU Faisal Saimima. Ketua LTN PBNU Ishaq Zubaedi Raqib membenarkan undangan tersebut.
"Benar. Itu surat asli," ujar Ishaq saat dimintai konfirmasi.
Ishaq membeberkan alasan pihaknya meminta keterangan Lukman Edy. PBNU menilai Lukman Edy sebagai salah satu tokoh sangat memahami PKB.
"Salah satu yang pasti karena beliau sangat paham PKB, terlebih beliau pernah menjabat sebagai Sekjen DPP PKB, dan sampai sekarang masih concern dengan perjalanan PKB," kata Ishaq.
Lukman Edy merupakan putra Riau kelahiran Indragiri Hilir. Ia pernah menduduki kursi Menteri PPDT saat pemerintahan Presiden SBY.
Ia pernah menjabat sebagai Sekjen DPP PKB dan kemudian menjadi salah satu Ketua DPP PKB. Namun, saat ini Lukman Edy tampaknya tidak lagi berada di lingkaran jabatan elit PKB di era Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi Ketua Umum PKB.
Lukman Edy juga merupakan Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BUMN PT Hutama Karya.
Pansus PKB
PBNU berencana membentuk tim lima atau panitia khusus (pansus) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan pansus ini dibentuk untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke PBNU selaku pemilik sah.
Gus Ipul menilai saat ini elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB. Bahkan, kata dia, ada upaya yang nyata dan sistematis yang dilakukan elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.
"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris.Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024).
PKB, katanya, didirikan oleh struktur NU, dalam hal ini PBNU hingga ke cabang, MWC dan ranting NU sehingga tanpa struktur NU, PKB tidak akan pernah terbentuk.
Gus Ipul lantas mencontohkan beberapa pernyataan elite-elite PKB yang menganggap bahwa PBNU tidak perlu didengarkan.
Padahal, kata dia, tanpa mendengarkan PBNU, PKB terbukti gagal dalam proses pemilihan presiden beberapa waktu lalu.
Sementara itu, tim lima yang akan dibentuk akan menyerupai tim lima yang pada awal reformasi dulu pernah dibentuk PBNU untuk mendirikan PKB.
Tim lima ini akan segera diwujudkan jika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam KH Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
"Kita akan undang bergabung seluruh tokoh, para aktivis NU untuk dimintai pendapatnya terkait hal ini," imbuhnya. (R-03)