Pendapatan RSUD Arifin Achmad Tembus Rp 189 Miliar, Pengeluaran Belanja Rp 255 Miliar
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Realisasi Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad (RSUD AA) per 29 Juni tahun anggaran 2024 menyentuh angka Rp. 189 miliar atau 61,45 persen dari target pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yaitu Rp. 308 miliar.
“Sementara untuk realisasi pendapatan BLUD semester I tahun 2024 mencapai Rp. 165 miliar. Jumlah ini berasal dari pendapatan jasa layanan, hasil kerja sama, dan pendapatan BLUD lain-lain yang sah” kata Direktur RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul pada kegiatan rapat laporan kinerja RSUD AA tahun 2024 di Kantor Gubernur. Selasa, (30/7/2024)
Kemudian untuk realisasi belanja tahun tanggaran 2024, secara fisik sudah terealisasi sebesar 58,78 persen dan 51,33 persen secara keuangan, dengan nilai belanja mencapai Rp. 255 miliar.
“Belanja tersebut terdiri dari realisasi APBD sebesar Rp. 62 miliar dan Rp. 192 miliar untuk realisasi belanja BLUD,” ungkapnya.
Wan Fajriatul melaporkan, untuk indikator pelayanan memang terjadi penurunan jumlah pasien. Hal ini disebabkan karena adanya proses renovasi Gedung Instalasi Rawat Inap (Irna) Utama yang saat ini tengah dilakukan oleh pihak manajemen RSUD AA.
Kondisi itu membuat kapasitas tempat tidur untuk pasien dirawat inap jadi berkurang dari yang awalnya 520 tempat tidur, saat ini hanya tersedia 488 tempat tidur saja.
“Untuk kunjungan rawat jalan pada Januari 2024 itu mencapai 14.711 pasien dan 2.077 pasien untuk rawat inap. Namun pada bulan Juni memang terjadi penurunan, dimana untuk kunjungan rawat jalan hanya 12.896 dan 1.930 pasien saja untuk rawat inap,” paparnya.
Menanggapi hal ini, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Indra menghimbau agar proses renovasi tersebut dapat segera digesa dan tak berlarut-larut.
Karena menurutnya, hal tersebut sedikit banyaknya tentu akan berpengaruh terhadap jumlah pendapatan RSUD dan akan berdampak terhadap kenyamanan pasien yang hendak menjalani pengobatan.
“Upayakan itu (Renovasi) bisa cepat diselesaikan. Sehingga kekhawatiran terkait dengan berkurangnya pendapatan akibat renovasi tersebut bisa kita hindari dan tidak memakan waktu yang lama,” tegas Pj Sekda.(R-03)