Dua Saudara Kandung Asal Kepulauan Meranti Raih Medali Emas di World Invention Creativity Olympic 2024
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dua putra terbaik Kepulauan Meranti, Bagus Duhan Irfandy dan Muhammad Agung Islamy, meraih prestasi gemilang dengan memenangkan medali emas di ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) tahun 2024 yang diadakan di Seoul, Korea Selatan. Mereka berhasil unggul dari 25 negara yang turut serta dalam kompetisi tersebut.
Bagus Duhan Irfandy, yang merupakan mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Lingkungan Universitas Riau, bersama abang kandungnya, Muhammad Agung Islamy dari Program Studi Magister Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), menampilkan inovasi yang luar biasa.
Hasil riset mereka tentang potensi gula sagu menjadi Artificial Nectar (Nektar Buatan) sebagai substitusi nektar alami pada lebah menjadi salah satu kunci kesuksesan mereka. Inovasi ini tidak hanya menampilkan aspek ilmiah yang kuat, tetapi juga diintegrasikan dengan teknologi modern melalui visualisasi 3D menggunakan aplikasi Sago AR yang tersedia di Google Play Store.
Tidak hanya itu, kedua bersaudara ini juga menyiapkan materi tambahan tentang Bio Energi Pelet Bio Massa dari Limbah Kulit Batang Sagu dengan Teknologi Torefaksi (treatment termal). Penelitian ini menunjukkan potensi besar dari limbah sagu untuk diubah menjadi sumber energi terbarukan, menambah nilai ekologis dan ekonomis dari sumber daya lokal Kepulauan Meranti.
Prestasi yang diraih Bagus dan Agung ini tidak hanya membanggakan keluarga mereka, tetapi juga seluruh masyarakat Kepulauan Meranti. Mereka telah membuktikan bahwa dengan tekad dan inovasi, putra-putri daerah dapat bersaing dan unggul di kancah internasional.
"Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi kami dalam penelitian. Kami berharap inovasi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan," ujar Bagus Duhan Irfandy.
Keberhasilan ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan akademisi, yang melihat prestasi ini sebagai inspirasi bagi generasi muda Kepulauan Meranti untuk terus berinovasi dan berprestasi di tingkat global.
Pada tahun yang sama, Bagus menjadi satu-satunya dari Indonesia yang mengikuti International Creative Papers Conference (ICPC) and Olympic di Seoul, Korea Selatan.
Dia memaparkan makalah tentang Pemanfaatan Mikroba Lokal sebagai Penghasil Enzim Pengembangan Sago Base Natural Sweetener (SBNS). Dan, putra Kepulauan Meranti ini berhasil menyabet medali emas mengalahkan 76 pemakalah dari 11 negara.
Sebelumnya Bagus yang bergabung dalam Masyarakat Sagu Indonesia (MASSI) dan termasuk dalam mahasiswa yang melakukan penelitian di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2023-2024 menjadi delegasi Unri untuk berangkat ke Jepang. Dia mempresentasikan pengolahan limbah ampas dan kulit sagu menjadi arang briket dalam Event Sago Symposium di Tokyo, Juli 2023 lalu.
Masih di tahun 2023 tepatnya bulan Desember, lelaki berkacamata ini kembali mengikuti International Academy Writing Competition (IAWC). Karya ilmiahnya yang bertema Pengembangan Bio Energi Ampas Sagu, berhasil merebut medali perunggu alias peringkat ketiga. Kompetisi itu sendiri diikuti peserta dari negara-negara Asean, termasuk Cina dan Taiwan.
Sebagai anak yang besar di kabupaten penghasil sagu terbesar di Indonesia, membuat Bagus menaruh perhatian dengan tanaman pangan itu. Bahkan sejak sekolah, ia sudah mulai melek dengan permasalahan limbah sagu yang saat ini belum mampu dikelola dengan maksimal.
Bersama timnya, Bagus melakukan penerapan ilmu dan teknologi untuk alat pengering gula sagu di Desa Sungaitohor Kecamatan Tebingtinggi Timur. Pada kompetisi itu, timnya mendapat medali perak atau peringkat kedua nasional.
Hasil dari kompetisi itu juga, mengantarkan Bagus untuk mengikuti International Alumni Convention and Inovation Exhibition 2021 di Universitas Teknologi Malaysia (UTM).
Bagus dan Agung tidak lahir di Kepulauan Meranti, tapi di Kota Pekanbaru. Namun sejak sekolah dasar, ia bersama dua saudaranya sudah bersekolah di Meranti. Tepatnya di SD Negeri 10 Desa Maini Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Desa Maini adalah tanah kelahiran ayahnya yang bernama Muhammad Khumeri, yang sekitar tahun 2010 harus pulang kampung untuk bersama-sama sejumlah warga merintis SMAN 2 Tebingtinggi Barat.
Apapun torehan medali emas yang didapatkan dua saudara kandung ini dinilai sebagai hal yang sangat luar biasa. Hal itu tidak terlepas dari dukungan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar melalui CSR Bank Riau Kepri Syariah dalam bentuk Beasiswa Putra Daerah.
"Torehan medali ini kami dapatkan dari hasil kerja keras kami dan kuasa dari Allah yang maha kuasa. Selain itu juga ada bentuk dukungan Moril dan materiil dari Bupati melalui CSR Bank Riau Kepri Syariah dalam bentuk Beasiswa Putra Daerah," ujarnya.
"Terima kasih banyak kami ucapkan kepada pemerintah daerah dan Bank Riau Kepri Syariah atas dukungan dan arahannya dalam mewujudkan cita-cita dan impian putra daerahnya, semoga kedepannya akan semakin lebih banyak lagi pemuda Meranti yang termotivasi dan menunjukkan potensinya demi mewujudkan SDM daerah yang berkualitas," ujarnya lagi.
Dia berharap, momentum yang istimewa ini dapat memotivasi dan mengedukasi buat pemuda lainnya untuk terus semangat mengejar cita-cita.
"Luas pandangan maka semakin banyak pengalaman baik akan terbentuk, semakin banyak berkolaborasi, berjejaring dan berelasi maka akan semakin kokoh cakrawala dalam berpikir. Semoga melalui momentum yang istimewa ini dapat memotivasi dan mengedukasi kawula muda penerus bangsa di Kabupaten Kepulauan Meranti agar terus semangat dalam meraih mimpi dan cita-cita," ucapnya.
Sementara itu Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar menyampaikan rasa bangganya atas prestasi dan pengalaman yang berhasil didapat Bagus dan Agung.
"Tentunya ini kebanggaan bagi kita semua, khususnya masyarakat Kepulauan Meranti," kata Asmar.
Dia menegaskan pemerintah daerah akan selalu memberikan dukungan kepada anak-anak Kepulauan Meranti. Apalagi yang telah berhasil memperkenalkan potensi sagu daerah ke kancah internasional.
"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bagus dan tim yang selama ini fokus melakukan penelitian dan pengembangan sagu serta pemanfaatan limbahnya," sebut Asmar. (R-01)