Pecahkan Sejarah! Duet Kasmarni-Bagus Santoso Bakal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Bengkalis 2024
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Untuk pertama kalinya, Pilkada melawan kotak kosong di Provinsi Riau segera akan terjadi. Rekor ini berpeluang diciptakan oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kasmarni-Bagus Santoso di Pilkada Bengkalis 2024.
Tanda-tanda kotak kosong akan berhadapan dengan Kasmarni-Bagus diperkuat oleh pilihan politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memutuskan mengusung paslon Kasmarni-Bagus di Pilkada Bengkalis 2024, Kamis (25/7/2024).
Diusungnya Kasmarni-Bagus oleh PKS membuyarkan skenario poros tandingan yang dibangun oleh Partai Golkar. Semula dikabarkan kalau Partai Golkar akan bermitra dengan PKS bersama Partai Gerindra.
Poros ini pernah mewacanakan akan mengusung pasangan Khairul Umam-Indra Gunawan Eet untuk berlayar di Pilkada Bengkalis 2024. Khairul merupakan kader PKS, Sementara Eet adalah Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Riau.
Namun, hari ini koalisi penantang Kasmarni-Bagus tersebut bubar jalan, usai PKS memutuskan bergabung mendukung Kasmarni-Bagus.
Koalisi Golkar, PKS dan Gerindra sebenarnya memiliki kekuatan 13 kursi di DPRD Kabupaten Bengkalis. Golkar punya 3 kursi, sementara PKS dan Gerindra memiliki masing-masing 5 kursi di DPRD Bengkalis.
Dengan bergabungnya PKS ke kubu Kasmarni-Bagus, maka sisa kursi yang tersedia milik Golkar dan Gerindra hanya tinggal 8 kursi. Jumlah ini kurang untuk memenuhi syarat pendaftaran paslon ke KPU Bengkalis. Adapun syarat minimal parpol atau koalisi parpol untuk mendaftarkan paslon ke KPU Bengkalis, minimal memiliki 9 kursi di DPRD Bengkalis.
Jika tak ada perubahan, maka Kasmarni-Bagus akan diusung oleh kekuatan koalisi 9 partai. Yakni PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Perindo, Demokrat, PBB, PPP dan PAN, dan PKS. Jumlah kursi di DPRD Bengkalis yang dimiliki kesembilan partai ini mencapai 37 kursi dari total 45 kursi DPRD Bengkalis.
Kasmarni-Bagus merupakan duet petahana yang berhasil memelihara keharmonisan selama hampir 5 tahun masa pemerintahannya. Memenangkan Pilkada Bengkalis tahun 2019 silam, Kasmarni-Bagus jarang diberitakan 'ribut-ribut', tak seperti pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah lain di Provinsi Riau, atau bahkan di Indonesia.
Kasmarni merupakan mantan birokrat yang naik pamor saat suaminya Amril Mukminin menjabat sebagai Bupati Bengkalis periode 2014-2019. Amril sempat tersangkut kasus hukum korupsi yang dijerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Amril dulunya adalah kader Partai Golkar. Namun, belakangan ini dia dekat dengan PDI Perjuangan, bahkan ikut dalam pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 lalu.
Sementara, Bagus Santoso adalah kader Partai Amanat Nasional (PAN). Pernah bekerja di perusahaan koran, Bagus sukses menapaki karir politik menjadi anggota DPRD Provinsi Riau selama dua periode.
Jika tak terjadi perubahan konstelasi politik yang signifikan, tampaknya duet Kasmarni-Bagus memang akan menghadapi kotak kosong di Pilkada Bengkalis 2024. Tak ada penantang yang serius untuk menghadapi duet petahana ini.
Melawan kotak kosong adalah sejarah baru dalam blantika Pilkada di Riau, sejak rezim Pilkada langsung diterapkan di negara ini. (R-03)