Indragiri Hilir Alami Abrasi Parah, Mangrove Jadi Andalan Penahan Laju Kerusakan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mendiskusikan strategi rehabilitasi mangrove di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan Forkopimda setempat, Rabu.
Plt Deputi Bidang edukasj, sosialisasi, partisipasi dan kemitraan Gatot Soebiantoro menyebutkan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut kunjungan kepala BRGM ke desa Kuala Selat.
Kegiatan ini diharapkan mampu menghimpun masukan dan kesepakatan bersama untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya rehabilitasi mangrove di Kabupaten Inhil.
"Dari pertemuan ini diharapkan dihasilkan rumusan hasil FGD pemangku kepentingan sebagai solusi mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan ekosistem mangrove, dan meningkatkan perikehidupan masyarakat," sebut Gatot.
Diketahui tingginya laju abrasi mengakibatkan wilayah mangrove di pesisir Kabupaten Indragiri Hilir berkurang dari waktu ke waktu. Berkurangnya wilayah mangrove ini mengancam keberadaan kebun kelapa yang menjadi komoditas utama di daerah ini.
Kebun kelapa yang tergenang air laut, menyebabkan tanaman kelapa mati sehingga tidak dapat dipanen, dan mengganggu kehidupan masyarakat.
Dalam rangka pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove dan target kinerja yang cukup besar, BRGM mendapatkan dukungan dari Bank Dunia melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR).
Pendekatan dalam rehabilitasi mangrove menggunakan kerangka 3M yaitu memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan, diperkuat dengan penguatan sosial ekonomi masyarakat, kelembagaan maupun peningkatan kapasitas SDM rehabilitasi mangrove.
"Melalui program M4CR, BRGM akan terus berupaya melakukan percepatan rehabilitasi mangrove di Indragiri Hilir seluas 4.485 hektare," lanjut Gatot.
Asisten Administrasi Umum Pj. Bupati Indragiri Hilir Fajar Husin menyampaikan 70 persen penduduk Inhil adalah pekebun kelapa dan merangkap menjadi nelayan.
Dengan adanya upaya pemulihan mangrove diharapkan dapat melindungi lingkungan pesisir dan meningkatkan komoditas yang akan diambil nelayan seperti udang, kepiting, kerang, dan lainnya.
"Dengan mangrove yang terjaga, diharapkan anak cucu kita bisa menikmati hasil daripada ekosistem mangrove di masa depan nanti secara berkelanjutan," harapnya. (R-04)