Obat Ajaib Ini Diprediksi Bisa Bikin Hidup Lebih Panjang 25 Tahun
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Beberapa peneliti di London telah menemukan obat ajaib yang dapat memperpanjang umur hingga 25 tahun! Para ilmuwan di Medical Research Council Laboratory of Medical Science dan Imperial College London menemukan cara untuk meningkatkan umur tikus laboratorium hingga 25 tahun dan berharap hal itu dapat diterapkan pada manusia.
Dilansir dari economic times, para peneliti menemukan bahwa menonaktifkan protein yang disebut interleukin-11 atau IL-11 secara signifikan memperpanjang umur sehat tikus.
Perawatan ini sangat mengurangi kematian terkait kanker dan menurunkan prevalensi penyakit yang berhubungan dengan peradangan kronis dan metabolisme yang buruk, yang keduanya umum terjadi pada penuaan.
Tikus yang menerima terapi ini hidup rata-rata 155 minggu, dibandingkan dengan 120 minggu pada tikus yang tidak diobati. Tikus yang dirawat ini dijuluki "nenek supermodel" di laboratorium karena penampilannya yang awet muda.
Pada manusia, kadar protein ini meningkat seiring bertambahnya usia dan telah dikaitkan dengan berbagai kondisi yang berkaitan dengan usia, seperti peradangan kronis, gangguan metabolisme, pengecilan otot, dan kelemahan, menurut penelitian sebelumnya.
Profesor Stuart Cook, yang merupakan salah satu penulis koresponden, dari Medical Research Council Laboratory of Medical Science (MRC LMS), Imperial College London, dan Duke-NUS Medical School di Singapura, mengatakan tikus yang menjalani pengobatan ini pengobatan, menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda penuaan, mereka yang didiagnosis menderita kanker, menjadi lebih baik dan juga mengalami peningkatan kekuatan otot.
Ia juga menambahkan Obat dan pengobatan yang diusulkan sebelumnya memiliki profil efek samping yang buruk, atau tidak berhasil pada kedua jenis kelamin, atau dapat memperpanjang hidup, namun tidak membuat hidup sehat, namun hal ini tampaknya bukan solusi yang tepat. kasus untuk IL-11.
Bisakah Obat Ajaib Ini Membantu Manusia?
Pertanyaan utama yang belum terselesaikan adalah apakah efek yang sama dapat dicapai pada manusia dan apakah potensi efek sampingnya dapat ditoleransi.
Interleukin-11 berperan dalam perkembangan manusia, dan orang-orang yang tidak dapat memproduksinya, meskipun jarang, mengalami masalah seperti perubahan fusi tulang tengkorak, masalah sendi yang memerlukan pembedahan, dan gangguan pertumbuhan gigi.
Ini juga berkontribusi terhadap jaringan parut. Para peneliti percaya bahwa di kemudian hari, interleukin-11 berkontribusi terhadap penuaan.
Antibodi yang diproduksi yang menargetkan interleukin-11 saat ini sedang diuji coba pada pasien dengan fibrosis paru, suatu kondisi di mana jaringan parut di paru-paru membuat sulit bernapas.
Prof Cook menyebutkan bahwa meskipun uji cobanya belum selesai, data awal menunjukkan obat tersebut aman untuk digunakan. (R-03)