Korban Nyawa Manusia di Riau Terus Berjatuhan Dimangsa Harimau, Apa yang Sesungguhnya Terjadi?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kasus pemangsaan manusia oleh harimau Sumatera di wilayah Provinsi Riau makin kritis. Setidaknya dalam dua tahun terakhir, 6 nyawa manusia terenggut oleh keganasan satwa liar dilindungi tersebut.
Kasus terakhir yang baru saja terjadi menimpa seorang pekerja kebun kelapa sawit di Siak tewas diduga akibat diterkam harimau Sumatera, Selasa (16/7/2024) lalu. Sang pekerja bernama Yosania (43) tewas dalam kondisi yang mengerikan. Dikabarkan, bagian kepala korban terputus karena dimangsa harimau.
Berdasarkan data yang diperoleh SabangMerauke News, sejak 2022 lalu, sedikitnya telah terjadi sebanyak 10 konflik atau aksi penerkaman harimau Sumatera terhadap warga Riau. Korbannya didominasi oleh pekerja perusahaan hutan tanaman industri (HTI), buruh kebun sawit dan petani. Dalam peristiwa tersebut, 6 warga dinyatakan tewas dan 4 orang lainnya mengalami luka serius.
Meningkatnya eskalasi konflik antara harimau Sumatera dengan manusia di Riau ini sangat memilukan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kepala Balai BKSDA Riau, Genman Hasibuan menyatakan, konflik harimau Sumatera dengan manusia di Riau disebabnya sejumlah faktor. Ia menyebut masalah habitat harimau yang makin menyempit menjadi pemicu utamanya.
"Habitat yang menyempit, terputus dan juga habitat yang terganggu," kata Genman Hasibuan kepada media Kamis (18/7/2024).
Genman mengatakan perlu solusi jangka panjang terkait konflik harimau dengan manusia di Riau. Salah satunya adalah memperluas habitat yang kini menyempit.
"Bagaimana upaya kita bersama untuk memperluas habitat lewat pengaruran ruang, menyambungkan habitat yang terputus melalui pembangunan koridor satwa dan mengamankan habitat yang terganggu," kata Genman.
10 Kasus Harimau vs Manusia di Riau
Rentetan aksi harimau Sumatera memangsa manusia di Provinsi Riau terus berlanjut. Kejadian terbaru menimpa Yosania (43) di Siak, Selasa (16/7/2024) malam tadi.
Konflik satwa liar khususnya harimau Sumatera di wilayah Riau tampaknya sudah menjadi rutinitas. Otoritas terkait dinilai kewalahan dan gagal dalam melakukan pencegahan, berbarengan dengan laju deforestasi kawasan hutan yang kian massif.
Kejadian konflik harimau dengan manusia di Riau didominasi terjadi pada areal konsesi hutan tanaman industri (HTI) akasia dan eukaliptus. Di Riau, dua raksasa HTI didominasi oleh afiliasi APRIL (RAPP Grup) dan APP (Sinarmas Forestry). Tragedi pemangsaan manusia oleh harimau juga terjadi pada lahan perkebunan yang dikelola masyarakat.
Berdasarkan catatan SabangMerauke News, selama kurun dua tahun sejak Februari 2022 hingga Juli 2024, sedikitnya terjadi 10 kasus konflik antara harimau dengan manusia terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Aksi pemangsaan itu menewaskan 6 orang dan 4 lainnya mengalami luka serius.
Berikut 10 kejadian harimau memangsa manusia di Riau dalam dua tahun terakhir:
1. Pekerja Kebun Sawit di Siak
Kejadian terbaru harimau Sumatera memangsa manusia terjadi pada Yosania (43) di Siak. Korban tewas dalam kondisi yang mengerikan. Dikabarkan, bagian kepala korban terputus karena dimangsa harimau.
Kejadian tragis tersebut berlangsung pada Selasa pukul 23 malam tadi. Lokasinya berada di sekitaran jalan lintas arah ke koridor PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), tepatnya di RT 03/RW 04 Dusun 2 Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
Korban Yosania disebut merupakan pekerja kebun sawit milik Tomi yang merupakan warga Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang Timur, Siak.
2. Korban Pekerja PT Satria Perkasa Agung
Pada Sabtu, 5 Februari 2022 lalu, seorang pekerja di perusahaan kehutanan grup Sinar Mas Forestry, Rahmat tewas dengan kondisi tubuh yang tercabik-cabik dan rusak akibat amukan harimau.
Kejadian serangan mematikan itu dilaporkan berada di areal konsesi PT Simpang Kanan di Pulau Muda, Teluk Meranti, Pelalawan, Riau. Korban bernama Tugiyat (41) yang merupakan operator pemotong kayu (chainsaw).
"Kejadiannya di distrik Simpang Kanan, dimangsa oleh harimau. Ada satu rombongan pekerja, tapi seorang korban tak balik-balik hingga sore, maka dicari dan ketemu sudah menjadi mayat," kata warga Teluk Meranti, Tony Bono yang menghubungi rekan dia di TKP (6/2/2022) silam.
Dari penemuan korban di lapangan, katanya, kondisinya sangat mengerikan. Kepala korban terpisah dari tubuhnya hingga lima meter. Jantung, betis sebelah kiri habis, dan beberapa bagian tubuh sudah tak ada lagi, diduga dimakan harimau.
Sementara itu informasi dari pihak kepolisian seperti yang disampaikan Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq melalui Kasubag Humas AKP Edy Haryanto, menyebutkan peristiwa terjadi di Areal PT Satria Perkasa Agung masuk wilayah Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya di kanal 28 Simpang Kanan.
Hasil pengecekan kepolisian menemukan bahwa kepala korban putus dan kaki sebelah kiri korban hanya tinggal tulang.
3. Tragedi di Giam Siak Kecil
Seorang warga Seberang Pulau Teluk Padi Km 68 Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, Rabu (6/4/2022) silam. Diduga pria bernama Indra itu tewas diserang Harimau.
Kapolsek Pinggir, Kompol Maitertika menyebut lokasi kejadian berada di kawasan hutan konservasi (Giam Siak Kecil (GSK).
Meitertika mengatakan korban ditemukan warga sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu kondisi korban sudah tidak bernyawa dalam semak belukar dengan posisi badan terlentang.
"Kepala dan badan keadaan terpisah jarak 1,5 meter. Pundak kiri dan kanan koyak dimakan binatang buas (harimau). Kondisi mayat ditemukan 20 meter dari tempat jeratan Rusa," jelas Meitertika.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, ayah seorang anak itu izin kepada istrinya pergi ke seberang Pulau Teluk Padi untuk membersihkan ladang dan melihat jerat rusa pada Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 06.00 WIB. Namun hingga pukul 18.30 WIB, korban tak kunjung pulang ke rumahnya.
Istri korban bernama Erna (30) coba menghubungi handphone suaminya tapi tidak diangkat. Khawatir, sekitar pukul 20.00 WIB, istri korban menghubungi orang tuanya dan memberitahu kalau korban belum pulang ke rumah dari membersihkan ladang dan menjerat rusa.
Mertua korban meminta bantuan warga setempat untuk melakukan pencarian. Pada pukul 23.00 WIB, puluhan warga berangkar menuju seberang Pulau Teluk Padi menggunakan perahu bot untuk mencari korban. Pencarian korban dilakukan hingga pukul 02.00 WIB namun korban tidak ditemukan juga.
Pada Rabu sekira pukul 07.00 WIB, kembali berangkat menggunakan perahu bot untuk mencari korban. Sesampai di TKP masyarakat menyebar dan berhasil menemukan mayat korban dengan posisi terlentang dan kepala terpisah dengan jarak 1,5 KM. Di TKP juga ditemukan ada jejak tapak kaki diduga Harimau.
"Mayat korban ditemukan berjarak dari 20 meter dari jerat rusa, di semak belukar. Di TKP juga ditemukan ada 1 ekor rusa yang terjerat," kata Meitertika.
4. Ibu Rumah Tangga Tewas di HTI Teluk Meranti
Harimau sumatera kembali mengamuk dan merenggut nyawa seorang ibu rumah tangga di Desa Pulau Muda, Teluk Meranti, Pelalawan.
Kejadian tragis tersebut itu dilaporkan terjadi pada Jumat (19/8/2022) lalu di areal hutan tanaman industri (HTI) pemasok bahan baku kayu. Korban juga merupakan tenaga kerja di perusahaan HTI tersebut bersama dengan suaminya.
Korban diketahui bernama Sofiana Manik (44). Jasadnya baru ditemukan keesokan harinya yakni Sabtu (20/8/2022) kemarin di dekat kanal kawasan HTI tersebut. Kondisi tubuh korban dilaporkan sudah tercabik-cabik dan memprihatinkan.
Kepala BBKSDA Riau, Genhan S Hasibuan membenarkan adanya kejadian mengenaskan tersebut. Ia menerangkan, kejadian konflik mematikan itu berdasarkan keterangan yang diperoleh, dilihat langsung oleh suami korban. Pihaknya meminta agar warga atau pun pekerja berhati-hati.
5. Pekerja HTI PT Peranap Timber
Kejadian harimau sumatera memangsa manusia kembali terjadi di kawasan hutan tanaman industri (HTI) Pelalawan. Seorang pekerja diserang si raja hutan hingga menderita luka-luka serius pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Dilaporkan, kejadian tersebut menimpa buruh sektor kehutanan PT Rimba Prima Mas (RPM) yang diduga merupakan rekanan pemegang konsesi hutan PT Peranap Timber.
Korban pekerja bernama Nihar (41) di Desa Seraping, Kuala Kampar, Pelalawan. Korban sore itu hendak membuang air kecil ke kamar mandi di belakang barak.
Pada saat keluar dari pintu barak dan berjalan ke arah kamar mandi, tiba-tiba ia dikagetkan dengan adanya seekor harimau sumatera di depannya. Diduga, harimau itu pun terkejut hingga langsung menyerang Nihar.
"Harimau itu melakukan perlawanan dan mencakar beberapa bagian tubuh Nihar," kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan, Senin (5/9/2022).
Nihar lantas dibawa ke klinik mitra perusahaan tempatnya bekerja. Sekujur tubuhnya mengalami luka cakar. Selanjutnya korban pun dievakuasi ke RSUD Selisih Pangkalan Kerinci pada Minggu (4/9/2022) lalu. Nihar mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat serangan dan cakaran yang terjadi kepadanya.
6. Pekerja HTI PT Arara Abadi
Satwa liar harimau Sumatera menyerang seorang pekerja kontraktor PT Arara Abadi, Adi Saputra (37) di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Sabtu (22/10/2022) lalu.
Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan melalui menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat seluruh pekerja tidur. Korban tiba-tiba terbangun dan melihat ada seekor harimau berjarak sekitar 2 meter darinya.
Korban sontak berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya dan membuat harimau terkejut. Satwa loreng tersebut seketika menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk.
"Saat diserang, tangan kiri korban memegang kaki harimau dan tangan kanan korban memegang badan satwa sebagai upaya perlawanan. Namun kepala korban sudah terkena cakaran kaki kiri satwa," terang Genman Minggu (23/10/2022).
Korban dan pekerja lainnya mencoba untuk mengusir harimau, namun harimau tersebut enggan pergi dan malah masuk ke dalam kamp dan mengitarinya.
Usai harimau berhasil dihalau, korban segera dibawa ke klinik perusahaan untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis. Akibat diserang harimau tersebut korban mengalami luka robek di kepala atas sehingga mendapatkan 20 jahitan.
7. Penderes Karet di Siak Tewas
Kebrutalan harimau Sumatera kembali menewaskan seorang warga Siak bernama Andi (33) pada Kamis (20/4/2023). Korban ternyata saat dimangsa sedang menderes karet ditemani ibunya.
Adapun peristiwa tragis tersebut terjadi di Kampung Rempak, Siak. Kapolsek Siak, Kompol Syafril mengatakan saat kejadian korban dan ibunya sedang menderes karet di kebun mereka.
Namun beberapa saat kemudian sang ibu tidak lagi mendapati putranya di ladang. Sang ibu panik dan berusaha mencari namun dan menemukan anaknya.
Hingga akhirnya di sekitar lokasi menderes, ditemukan ceceran darah yang diduga kuat merupakan darah korban. Sang ibu lantas meminta pertolongan warga sekitar kampung untuk menemukan putranya.
Berjarak sekitar 500 meter dari ceceran darah, jenazah korban berhasil ditemukan warga dan polisi.
Sementara, kepala korban berada sekitar 100 meter dari lokasi ditemukannya jenazah Andi. Saat ditemukan, kepala korban sudah dikerubungi semut.
"Tubuh korban ditemukan sekitar 500 meter dari ceceran darah. Kepalanya ketemu dengan jarak sekitar 100 meter, sudah bersemut juga," kata Kompol Syafril kepada media.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Siak. Kini, korban sudah dibawa keluarga ke rumah duka di Kampung Rempak, Siak.
8. Bocah di Siak Diterkam Harimau
Serangan harimau terhadap manusia juga terjadi di Kabupaten Siak, Riau pada Rabu (21/2/2024) lalu. Iman Saputra, bocah berusia 2,5 tahun nyaris tewas diterkam harimau, saat tidur di kamar sekitar pukul 22.30 WIB.
"Sekira pukul 22.20 WIB, korban sedang tidur bersama ibunya di dalam kamar. Saat itu ibu korban mendengar adanya tangisan dari anaknya," kata Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi.
Malam itu, ibu korban terbangun ketika mendengar anak menangis. Ia kaget melihat ada seekor harimau menarik kaki putranya.
Melihat kejadian itu, ibu korban panik sembari menarik anaknya. Ia sontak berteriak minta tolong. Permintaan tolong terdengar oleh suaminya dan langsung berusaha membantu istri dan anaknya.
"Ayah korban melihat ada seekor harimau yang berlari keluar dari rumahnya melewati pintu dapur. Saat itu tidak tertutup dan seketika dikejar oleh ayah korban dan dilempar menggunakan velg sapeda motor," kata Asep.
Harimau pun kabur. Ayah korban yang takut melaporkan kejadian tersebut ke Penghulu Kampung dan Polsek Sungai Apit.
Sementara korban mengalami luka pada bagian kaki. Polisi yang dapat informasi langsung berjaga di lokasi hingga terbit fajar pagi ini.
9. Pemanen Sagu di Siak Diserang Harimau
Fii (30) seorang pekerja pemanen sagu, diserang seekor harimau sumatera di Dusun Tiga, Sungai Mangkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Minggu (17/3/2024) lalu.
Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka gigitan di bagian bahu dan lengan kiri. Beruntung nyawa korban selamat karena rekan korban langsung datang ketika mendengar teriakan.
Diketahui saat kejadian, korban tengah beristirahat di barak yang terbuat dari terpal berwarna biru, di dalam lokasi perkebunan sagu.
BBKSDA Riau yang mendapat informasi, menerjunkan tim dan melakukan identifikasi sekitar lokasi kejadian.
"Kami mendapatkan laporan seorang pekerja pemanen sagu yang berada di wilayah HPK yang diserang harimau sumatera dan mengakibatkan luka serius. Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan identifikasi di sekitar lokasi kejadian," ungkap Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan.
Dari pengamatan menggunakan drone thermal, diketahui ada 3 individu harimau sumatera di wilayah tersebut.
"Dari pengamatan yang kami lakukan, ternyata ditemukan minimal 3 individu. Kemarin kami sampaikan hanya ada 2 ternyata ada 3. Dua individu merupakan anakan dan indukan yang sepekan lalu meneror warga, sedangkan 1 individu lainnya belum diketahui," pungkasnya.
10. Pekerja HTI di Pelalawan Diserang Harimau
Kejadian terbaru serangan harimau terhadap manusia menimpa Rahmat, pekerja PT SPA di Simpang Kanan, Kecamatan Pengalihan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kamis (9/5/2024) lalu.
Lokasi kejadian merupakan areal Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan, Kamis (9/5/2024) sekitar pukul 12:00 WIB siang.
Rahmat, warga desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau ini tewas seketika setelah mendapatkan serangan. Beruntung jasad korban berhasil ditemukan oleh rekan-rekannya yang sama-sama bekerja pada bagian perawatan akasia.
Sekujur tubuh korban penuh dengan luka-luka bekas cakaran dan gigitan hewan buas tersebut. Terdapat juga luka berlobang di bagian tengkuk bagian kiri dan kanan sementara dilaporkan pula tangan korban sebelah kanan putus lalu hilang.
Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto, melalui Kapolsek Kuala Kampar AKP Rhino Handoyo, membenarkan peristiwa tersebut.
"Korban adalah warga kami yakni Desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar, setelah ditemukan jenazah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan,” ungkap Kapolsek Rhino.
Kapolsek membeberkan kronologis kejadian ini bermula ketika korban melakukan penyemprotan tanaman akasia di TKP, saat kejadian bersama rekan-rekan lainnya.
“Setelah melanjutkan pekerjaan penyemprotan beberapa kali pula korban mengisi tanki penyemprotan. Namun korban tidak kelihatan lagi. Alhasil rekan-rekan korban mencoba mencari dan korban ditemukan sekira lebih kurang 300 meter dari titik lokasi rekannya, dengan kondisi tidak bernyawa,” pungkasnya. (R-03)