Jelang Pilkada, KPU Kepulauan Meranti Gelar Coffee Night Bertemakan 'Meranti Milik Siapa'
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Menjelang perhelatan akbar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Meranti menggelar acara Coffee Night dengan tema "Meranti Milik Siapa", Minggu (14/7/2024) malam.
Acara ini bertujuan untuk menerima masukan dari berbagai pihak terkait penyelenggaraan Pilkada. Komisioner KPU Kepulauan Meranti, Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), Hanafi, yang merangkap sebagai moderator dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa acara Coffee Night ini diadakan sebagai upaya untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat, pemangku kepentingan, dan partai politik.
"Kami ingin memastikan bahwa proses Pilkada berjalan transparan, inklusif, dan demokratis," ujarnya.
Diskusi dengan pola dua arah ini akan digelar beberapa kali untuk menerima masukan dan menyamakan persepsi. Direncanakan KPU Kepulauan Meranti akan menggelar lima kali FGD dan lima kali kegiatan ngopi.
"Kegiatan Coffee Night dengan tema 'Meranti adalah milik kita bersama' ini adalah bentuk kerisauan kita bersama, dimana kita semua harus memikirkan kondisi Meranti yang mulai tidak stabil. Dalam lima tahun terakhir bergerak stagnan, apa yang diinginkan pejuang Meranti nampaknya belum tercapai, seperti kesejahteraan yang belum meningkat dan banyak infrastruktur jalan yang masih rusak. Meranti ini milik kita bersama, untuk itu mari berpartisipasi dalam pemilu, kita harus cari figur pemimpin Meranti yang baik," ujar Hanafi.
Dikatakan, KPU Kepulauan Meranti dalam Pilkada nantinya akan menggelar sesi debat kandidat dengan tiga sesi yakni debat calon bupati, wakil bupati, dan debat pasangan calon.
"Kita akan rancang debat kandidat calon bupati dan wakil bupati sebanyak tiga kali. Itu dimaksudkan agar masyarakat mengetahui mana calon yang visioner, mampu, dan layak serta paham masalah dan bisa mencarikan solusinya. Masyarakat perlu tahu kapabilitas calon yang akan dipilih," ujarnya lagi.
Acara yang berlangsung di salah satu kafe di Kota Selatpanjang ini dihadiri oleh pimpinan dan pengurus partai politik, perwakilan masyarakat sipil, tokoh masyarakat, wartawan dan berbagai pemangku kepentingan lainnya seperti Kapolres dan jajaran Komisioner KPU, Bawaslu, dan organisasi PMII, HMI, IMM, serta mahasiswa lainnya.
Diskusi yang berlangsung hangat ini membahas berbagai isu krusial, termasuk persyaratan calon, transparansi penyelenggaraan, serta upaya meningkatkan partisipasi pemilih.
Sementara itu, Ketua KPU Kepulauan Meranti, Katmuji, dalam sambutannya menyebutkan kegiatan kumpul bersama yang dikemas dalam agenda ngopi santai ini merupakan program diskusi pihaknya dalam rangka menyambut kerja demokrasi, dimana ada hal yang perlu didiskusikan bersama.
"Saat ini tahapan Pilkada sudah dan sedang dijalankan seperti coklit yang rentan dengan pelanggaran. Untuk itu perlu dibuat satu wadah untuk sosialisasi dan dikemas santai dengan diskusi metode tatap muka seperti ini untuk melokalisir masalah dan apa yang menjadi kendala yang perlu dilakukan komunikasi dengan stakeholder, sehingga kawan-kawan pantarlih bisa bekerja dengan baik," kata Katmuji.
Ketua PWI Kepulauan Meranti, Syafrizal, yang menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan jika peran dan pengaruh media sangat besar dalam tahun politik.
"Jika media masuk dalam ranah politik, maka rekan media sangat besar pengaruhnya untuk menaikkan elektabilitas salah satu calon," tuturnya.
Untuk itu, katanya, media harus bersikap netral dan tidak membuat gaduh serta tidak menjadi corong salah satu calon. Disebutkan, PWI sudah menyatakan sikap bahwa wartawan yang masuk ke dalam tim tidak dibenarkan. Jika masuk ke dalam kancah politik atau menjadi tim pemenangan salah satu calon, harus cuti dan tidak menjalankan aktivitasnya sebagai wartawan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga independensi. Disebutkan lagi Pers yang memahami tupoksinya tidak bisa dipengaruhi.
Syafrizal juga menyatakan bahwa masyarakat juga harus berhati-hati terhadap media sosial dan tidak mudah percaya karena informasi yang beredar karena informasi tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, ia mengharuskan untuk mengakses informasi dari saluran terpercaya, baik media massa atau web resmi KPU dan Bawaslu.
"Diharapkan kepada masyarakat untuk mengakses informasi terkait Pilkada pada saluran informasi seperti media massa yang sudah ada atau web resmi milik KPU atau Bawaslu. Di media sosial, informasi memang cepat namun belum bisa dipertanggungjawabkan karena tidak netral dan ada pihak yang tidak bertanggung jawab memberikan informasi untuk menguntungkan salah satu calon," ujarnya.
Senada dengan pihak KPU, Kapolres AKBP Kurnia Setyawan meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang baik dan tidak tergiur oleh politik uang.
Lebih lanjut, Kapolres juga berbicara sesuai tupoksinya untuk melakukan pengamanan terhadap jalannya pesta demokrasi itu. Ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoaks yang bisa mengganggu harkamtibmas.
Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal, membeberkan terkait kewenangan pihaknya. Selain pelanggaran yang dilakukan masyarakat, pelanggaran oleh pihak penyelenggara juga harus ditekan.
"Setiap pelanggaran harus bisa ditekan agar tidak terjadi lagi. Pelanggaran meliputi administrasi, etik, dan pelanggaran hukum lainnya," ujarnya.
Syamsurizal menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menyukseskan Pilkada 2024.
"Meranti adalah milik kita bersama, oleh karena itu partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan pemilihan ini berjalan dengan baik dan sesuai harapan kita semua," tambahnya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta menyampaikan keprihatinan mereka terkait potensi konflik selama tahapan pencalonan dan pemungutan suara. Mereka juga menyoroti pentingnya netralitas penyelenggara pemilu dan perlunya peningkatan edukasi politik bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Merespons hal itu, KPU Kepulauan Meranti menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas dan transparansi dalam seluruh tahapan Pilkada. Mereka juga menekankan bahwa KPU akan terus melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk memastikan masyarakat memahami pentingnya partisipasi mereka dalam pemilihan.
Acara Coffee Night ini diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk menjaga kondusivitas dan integritas proses Pilkada di Kepulauan Meranti. Para peserta sepakat bahwa Pilkada 2024 harus menjadi momentum untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan mampu membawa perubahan positif bagi daerah.
Dengan adanya dialog terbuka seperti ini, diharapkan Pilkada 2024 di Kepulauan Meranti dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa daerah ini menuju kemajuan yang lebih baik. (R-01)