Parah Nih! Penduduk Miskin di Provinsi Riau Naik Jadi 492.250 Jiwa, Ini Data Perbandingannya dengan Provinsi Lain di Indonesia
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau per Maret 2024 mengalami kenaikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, jumlah penduduk miskin Riau mencapai 492.250 jiwa.
Adapun kenaikan angka penduduk miskin bila dibandingkan dengan jumlah pada Maret 2023 lalu mencapai 6.590 jiwa. Pada periode Maret tahun lalu, jumlah penduduk miskin di Riau sebanyak 485.660 orang.
Sumber data utama yang dipakai BPS untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2024 adalah data Susenas Konsumsi dan Pengeluaran Maret 2024.
Kenaikan jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau ini tak selaras dengan klaim kampanye peningkatan investasi yang masuk ke Riau. Diduga, investasi yang masuk ke Riau didominasi padat modal yang tak memberikan relevansi langsung dengan ekonomi masyarakat.
Pada Juli 2023 lalu, Pemprov Riau mengklaim realisasi investasi di Riau menembus Rp 25 triliun. Capaian itu disebut-sebut menempatkan Riau dalam peringkat kelima terbesar di Indonesia.
Pada sisi lain, kemiskinan yang tinggi di Riau ini juga bertolak belakang dengan kekayaan sumber daya alam di Riau, yang didominasi dari sektor perkebunan kelapa sawit, industri kehutanan dan migas.
Di Pulau Sumatera, hanya tiga provinsi yang mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin. Sementara, tujuh provinsi lainnya, penduduk miskin berkurang.
Kenaikan jumlah penduduk miskin terjadi di Provinsi Sumatera Barat tahun ini berjumlah 345.730 jiwa, dibanding tahun sebelumnya sebanyak 340.370 orang.
Kenaikan tipis jumlah penduduk miskin juga terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per Maret 2024 menjadi sebanyak 69.950 jiwa, dibanding tahun sebelumnya berjumlah 68.690 orang.
Secara nasional, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2024 mengalami penurunan. Tahun ini jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 25.219.200 jiwa, dibanding tahun lalu sebesar 25.898.550 orang.
Dalam pengukuran jumlah penduduk miskin ini, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan (GK) terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan.
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari. Paket komoditas kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditas (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
Sementara Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditas kebutuhan dasar bukan makanan diwakili oleh 51 jenis komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di perdesaan.
Berikut data jumlah penduduk miskin 38 provinsi di Indonesia per Maret 2024:
Pulau Sumatera
Aceh: 804.530 jiwa
Sumatera Utara: 1.228.010 jiwa
Sumatera Barat: 345.730 jiwa
Riau: 492.250 jiwa
Jambi: 265.420 jiwa
Sumatera Selatan: 984.240 jiwa
Bengkulu: 281.360 jiwa
Lampung: 941.230 jiwa
Kepulauan Bangka Belitung: 69.950 jiwa
Kepulauan Riau: 138.300 jiwa
Pulau Jawa
DKI Jakarta: 464.930 jiwa
Jawa Barat: 3.848.670 jiwa
Jawa Tengah: 3.704.330 jiwa
DI Yogyakarta: 445.550 jiwa
Jawa Timur: 3.982.690 jiwa
Banten: 791.610 jiwa
Bali dan Nusa Tenggara
Bali: 184.430 jiwa
Nusa Tenggara Barat: 709.010 jiwa
Nusa Tenggara Timur: 1.127.570 jiwa
Pulau Kalimantan
Kalimantan Barat: 336.080 jiwa
Kalimantan Tengah: 145.630 jiwa
Kalimantan Selatan: 183.310 jiwa
Kalimantan Timur: 221.340 jiwa
Kalimantan Utara: 47.830 jiwa
Pulau Sulawesi
Sulawesi Utara: 186.850 jiwa
Sulawesi Tengah: 379.760 jiwa
Sulawesi Selatan: 736.480 jiwa
Sulawesi Tenggara: 319.710 jiwa
Gorontalo: 177.990 jiwa
Sulawesi Barat: 162.190 jiwa
Kepulauan Maluku
Maluku: 297.680 jiwa
Maluku Utara: 83.090 jiwa
Pulau Papua
Papua Barat: 110.160 jiwa
Papua Barat Daya: 102.270 jiwa
Papua: 152.910 jiwa
Papua Selatan: 92.200 jiwa
Papua Tengah: 308.480 jiwa
Papua Pegunungan: 365.430 jiwa
Total Penduduk Miskin Indonesia: 25.219.200 jiwa. (R-03)