Golkar Kuansing Tolak Ajakan Halim Gandeng Adam di Pilkada Kuansing 2024: PDIP Dong Gabung ke Kita Lawan Bupati Petahana!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Partai Golkar Kabupaten Kuansing merespon negatif ajakan Ketua DPC PDI Perjuangan Halim yang ingin menggandeng Adam sebagai pasangan calon Wakil Bupati Kuansing berlaga di Pilkada 2024. Sebaliknya, Beringin Kuning justru meminta poros PDI Perjuangan yang masuk ke barisan Koalisi Partai Golkar.
Sekretaris DPD II Partai Golkar Kuansing Masdar menegaskan, pihaknya menolak ajakan Halim yang dilontarkan pada Selasa (9/7/2024) kemarin. Ia menyebut, sikap DPD II Partai Golkar Kuansing sudah bulat mengusung pasangan Adam-Sutoyo berlaga di Pilkada Kuansing 2024.
"Pasangan Adam-Sutoyo sudah hampir final. Tidak ada lagi bongkar pasang," kata Masdar kepada SabangMerauke News, Rabu (10/7/2024).
Masdar menjelaskan, pihaknya sudah membangun kekuatan dengan partai lain mengusung Adam-Sutoyo. Di antaranya dengan Partai Nasdem dan PKS.
"Saat ini kita sudah mengantongi surat rekomendasi dari Partai Nasdem Kuansing untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Adam-Sutoyo. Partai Golkar pun dalam waktu dekat segera mengeluarkan surat penugasan untuk para calon kita usung," kata Masdar.
Masdar justru mengajak Halim untuk bergabung mengusung pasangan Adam-Sutoyo di Pilkada Kuansing 2024. Ia yakin, dengan bergabungnya PDI Perjuangan, akan menambah kekuatan poros koalisi Partai Golkar.
"Dengan semakin solidnya koalisi yang dibentuk, maka kita optimis meraih kemenangan melawan kandidat petahana (Suhardiman Amby). Kita juga sudah membangun komunikasi politik dengan pihak PDI Perjuangan untuk pencalonan Adam-Sutoyo," pungkasnya.
Adam merupakan Ketua DPRD Kuansing saat ini. Ia juga menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kuansing. Trah politik keluarganya diketahui sudah mengakar di Kuansing.
Adam adalah putra Sukarmis, Bupati Kuansing dua periode (2006-2016). Selain itu, kakaknya Andi Putra merupakan Bupati Kuansing yang terpilih pada 2019 silam berpasangan dengan Suhardiman Amby. Namun, hanya beberapa bukan menjabat, Andi Putra tersangkut perkara korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kasus hukum tersebut membuat Andi Putra diberhentikan dari jabatan Bupati Kuansing. Sang Wakil Bupati Suhardiman Amby kemudian memegang kendali pemerintahan Kuansing hingga saat ini dan disebut-sebut menjadi kandidat Bupati Kuansing terkuat, usai kemenangan Partai Gerindra mengoleksi 9 kursi DPRD Kuansing hasil Pileg 2024.
Suhardiman Amby merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Kuansing. Sebelumnya ia merupakan anggota DPRD Provinsi Riau dari Partai Hanura.
Halim Tolak Berpasangan dengan Suhardiman
Sebelumnya diwartakan, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kabupaten Kuantan Singingi, H. Halim memastikan maju dalam Pilkada Kuansing 2024. Halim akan menjadi penantang terkuat bupati petahana Suhardiman Amby. Pilkada Kuansing 2024 juga akan menjadi episode tarung ulang bagi Halim vs Suhardiman.
Tekad Halim maju sebagai Kuansing 1 disampaikannya kepada media, Selasa (9/7/2024) kemarin. Ia menyebut tidak sejalan lagi dengan Bupati Suhardiman Amby dan memutuskan maju dengan gerbong koalisi sendiri dan tak ingin menjadi pasangan bakal calon Wakil Bupati Kuansing mendampingi Suhardiman Amby.
"Saya nyatakan cabut atau mundur dari kandidat cawabup Suhardiman Amby. Hari ini saya akan gelar rapat internal di DPC untuk menyikapi hal tersebut," ujar Halim, Selasa (9/7/2024).
Halim sempat mengikuti tahapan wawancara di DPD Gerindra Riau sebagai bakal calon Wabup Kuansing mendampingi Suhardiman Amby. Dirinya hadir untuk membuktikan keseriusannya maju mendampingi kandidat petahana tersebut.
Tampaknya, Halim menyimpan kekesalannya selama menjalani komunikasi politik dengan Gerindra. Ia mengaku penyebab hengkangnya dirinya karena berbeda pendapat dengan Suhardiman Amby.
"Kita akan menyiapkan strategi politik yang baru melibatkan sejumlah parpol lain sebagai mitra koalisi," kata Halim.
Ia menegaskan, PDI Perjuangan akan mengajak masuk Partai Amanat Nasional (PAN) bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergabung dalam barisan koalisi.
"Kita kembali memperkuat koalisi PDIP bersama PKB dan PAN," tegasnya.
Ditanya tentang siapa bakal calon wakil bupati yang akan mendampingi dirinya, Halim tak membantah akan menggandeng Adam, Ketua DPRD Kuansing saat ini.
Dengan digandengnya Adam, maka barisan koalisi akan bertambah kuat. Posisi Adam sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kuansing akan melipatgandakan kekuatan politik di Negeri Pacu Jalur tersebut.
"Bisa bisa saja nanti bersama Adam kita maju. Semua saat ini masih dinamis. Karena dalam berpolitik semua bisa terjadi," terang Wakil Bupati Kuansing periode 2016-2021 ini.
Menurut Halim, dalam hidup berpolitik, segala kemungkinan dapat terjadi. Termasuk strategi untuk merangkul rival politik.
"Tujuan dan niat kita sama, walaupun berbeda pendapat dan pandangan. Kita sama-sama ingin bagaimana daerah kita Kuansing ini maju dan berkembang, tak kalah dari daerah-daerah lainnya," tegas Halim.
Meski demikian, langkah untuk menggandeng Adam sebagai pasangan bakal calon Wakil Bupati Kuansing harus dilakukan dengan sejuk. Soalnya, Adam disebut-sebut telah bergandengan dengan Sutoyo untuk maju di Pilkada Kuansing.
Namun, menurut Halim, duet Adam-Sutoyo belum bersifat final dan permanen.
"Soal Adam gandeng Sutoyo kan belum final. Masih ada peluang bongkar pasang pasangan calon di Pilkada 2024. Sangat terbuka sekali," pungkas Halim. (KB-01/Roder)