Meski Tak Ikut Mendaftar, SF Hariyanto Berpotensi Jadi Calon Gubernur Diusung PDI Perjuangan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Belakangan berhembus kabar mengenai beberapa nama yang masuk dalam bursa peta politik menuju Pemilihan Gubernur Riau November 2024.
Salah satunya nama Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto salah satu kandidat yang bakal mendapatkan perahu partai untuk maju, salah satunya dari partai besar, PDI Perjuangan.
Terkait isu tersebut, Bendahara DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau, Ma'mun Solikhin mengatakan, memang nama SF Hariyanto tidak mendaftar dan masuk dalam penjaringan di tingkat provinsi, namun ia juga tak menampik bahwa jika SF berkeinginan maju, proses tidak tertutup, karena masih bisa dilakukan langsung pedaftaran ke DPP partai.
"Di penjaringan provinsi beliau tidak mendaftar. Tapi kalau beliau mau nyalon prosesnya di DPP partai, karena pendaftaran dan proses penjaringan di provinsi sudah tutup, dan nama beliau tidak ada di penjaringan," kata Ma'mun, Sabtu (29/6/2024).
"Beliau tidak daftar penjaringan ini mungkin ini bagian dari menjaga etika politik, tak mungkin dia baru diamanahkan jadi Pj Gubernur sudah mendaftar di penjaringan. Tapi kalau memang respon masyarakat kencang dan dianggap beliau yang dianggap bisa mewujudkan Riau yang cepat majunya, tentu aspirasi masyarakat ini kita sampaikan ke DPP partai juga, nanti kebijakan partai lagi," imbuhnya.
Anggota DPRD Riau ini mengakui bahwa memang dalam proses penjaringan di DPD nama SF Hariyanto tidak dibahas karena tim fokus pada kandidat kandidat yang mendaftar.
"Tapi pak Pj Gubernur ini memang sahabat semua partai. Komunikasinya baik, dan cair," kata Ma'mun lagi.
Lebih jauh, meski tidak mendaftar, kata Ma'mun, sesuai dengan AD/ART PDI P, semua keputusan berada di DPP partai. Maka prosesnya jika SF Hariyanto memang serius untuk maju, akan dilihat perkembangan dan akan disampaikan ke DPP.
"Artinya kita tegak lurus pada konstitusi partai dan DPP partai. Kita tak bisa ambil langkah sendiri. Yang jelas dalam proses saat ini, panitia penjaringan nanti akan melaporkan terkait siapa yang mendaftar, siapa yang serius dan siapa yang menindaklanjuti wawancara dan sebagainya. Tahapan selanjutnya adalah menunggu survei," tukasnya.
Diketahui, beredar isu bahwa SF Sangat erat bisa oleh dua partai yakni PDI P dan PKB. Terhadap hal itu, Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid menyebut bahwa isu-isu itu adalah hal biasa dalam dinamika politik.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian telah menerbitkan surat yang pada intinya memberi tahu bahwa para pj kepala daerah yang berminat maju di Pilkada Serentak 2024 perlu mundur paling lama 40 hari sebelum pendaftaran pasangan calon kepala daerah di KPU atau per 17 Juli 2024.
Sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Islam Riau (UIR), Dr Panca Setya Prihatin menyatakan dinamika politik menjelang Pilkada Serentak 2024 di Riau terutama untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) masih sangat dinamis.
Dr Panca menyoroti beberapa aspek penting yang mempengaruhi situasi ini. "Peran partai politik sebagai jalan tol calon untuk memastikan tiket menuju pilkada masih sangat sentralistik, menjadi domain Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik," jelas Dr Panca.
Menurutnya, meskipun aspirasi calon tetap melewati partai politik di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) atau Dewan Pimpinan Daerah (DPD), keputusan akhir tetap berada di tangan DPP.
Hal ini, menurut Dr Panca, menjadi penentu sejauh mana partai politik serius memberikan dukungan kepada calon yang benar-benar berkomitmen untuk membangun daerah, atau justru terjebak pada pragmatisme sesaat dengan mendukung kandidat yang memiliki modal besar dan mengabaikan kandidat yang handal.
Selain itu, Dr Panca menambahkan untuk Pilkada Riau, tidak ada satu partai politik yang bisa berlayar sendiri tanpa membangun koalisi.
"Dari pergerakan para kandidat terlihat mengerucut ke nama-nama seperti Syamsuar, M. Nasir, Abdul Wahid, dan Edi Natar," ujarnya.
Namun, Dr Panca juga menyoroti bahwa dinamisasi politik semakin marak dengan munculnya kompatriat seperti HM Haris, Syamsurizal dan fenomena terbaru yang menarik perhatian, yaitu munculnya baliho Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto di berbagai sudut kota.
Menurutnya, kemunculan baliho ini menandakan bahwa SH Hariyanto mulai dipertimbangkan sebagai salah satu calon potensial dalam kontestasi Pilkada Riau.
"Munculnya baliho SF Hariyanto di berbagai sudut kota menunjukkan dinamika baru dalam peta politik Riau dan menambah maraknya persaingan," tambah Dr Panca.
Ia semakin yakin bahwa format koalisi ini semakin menarik karena episentrum politik masih di pusat, sehingga siapa yang bisa menaklukkan pusatlah yang akan mendapatkan rekomendasi.
"Komunikasi politik di pusat sangat sulit untuk diraba, karena perbincangan mengenai hal ini sering kali berlangsung di ruang-ruang gelap yang hanya diketahui oleh segelintir elit saja," jelas Dr Panca.
Dengan membaca kondisi dan peta politik yang ada, Dr Panca menduga masih akan terjadi perubahan peta politik menjelang pendaftaran calon di bulan Agustus 2024 nanti.
"Bisa jadi yang digadang-gadang justru hilang dan yang bergerak dalam senyap justru muncul dengan segala kejutannya," pungkasnya
Menarik untuk disimak langkah Pj Gubernur Riau SF Hariyanto dalam konstalasi politik Riau kedepannya. (R-03)