Hadapi Puncak Musim Kemarau, Pemprov Riau Bersama TNI AU Laksanakan OMC
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Menghadapi puncak musim kemarau, Pemerintah Provinsi Riau bersama TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) laksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Kegiatan ini juga didukung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen -LHK). Pembukaan OMC dilaksanakan di Lanud TNI AU Rsn, Rabu (26/6/24).
Kegiatan OMC di Riau ini telah memasuki tahap kedua. Kegiatan OMC pertama dilakukan pada awal 2023. Tujuannya untuk membasahi lahan gambut sebagai langkah pencegahan dan mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau.
"Sesuai prediksi BMKG saat ini Riau akan memasuki puncak musim kemarau. Dalam upaya mencegah dan menanggulangi Karhutla di musim kemarau OMC dirasa cukup ampuh hingga 20 persen melalui pembasahan lahan gambut," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, dalam sambutannya yang dibacakan Letkol Lek Ricky Mardiana.
Disampaikan, bahwa OMC bergantung akan adanya pertumbuhan awan mengandung hujan. OMC juga membantu upaya pemadaman Karhutla, khususnya di kawasan yang jauh dari akses darat.
"OMC tidak dapat diartikan secara harfiah sebagai pekerjaan membuat hujan, karena teknologi ini berupaya untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan. Selain itu juga tidak lepas dari ketersediaan yang diberikan alam, artinya, jika awannya banyak akan dapat menginkubasi lebih banyak dan otomatis akan menghasilkan hujan yang lebih banyak lagi," ujarnya.
Terkait upaya penanggulangan, TNI AU Rsn sendiri akan berbuat semaksimal mungkin berbuat terbaik untuk memadamkan Karhutla. Hal ini tidak lain sebagai bentuk dukungan dan tanggung jawab TNI AU dari Karhutla.
Senada yang disampaikan Danlanud Roesmin Nurjadin, Direktur Pengendalian Karhutla KLHK, yang diwakilkan Kasubdirektorat Pengendalian Karhutla KLHK Ibu Anis Susanti Alfiati yang terhubung via video conference dari Jakarta menyampaikan perlu adanya kesiap siagaan, kewaspadaan, dan intensitas dalam upaya pengendalian Karhutla. (R-05)