Sekuriti Blok Migas Rokan yang Dikelola PT PHR Meninggal Dunia Saat Pemeriksaan Treadmill, Bagaimana Prosedur Sebenarnya?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Seorang pekerja sekuriti di blok migas Rokan di Riau meninggal dunia usai melakukan treadmill sebagai bagian prosedur pemeriksaan kesehatan (medical check up). Kasus ini menjadi sorotan di tengah ambisi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku pemegang konsesi blok minyak Rokan yang berambisi mengejar produksi minyak dari perut bumi Riau.
Pekerja yang meninggal dunia yakni SS, seorang sekuriti officer di sektor South Squad 1 yang dipekerjakan oleh PT Adonara Bakti Bangsa (ABB). PT ABB adalah perusahaan mitra kerja PT PHR yang bergerak di bidang pengamanan objek vital migas.
SS meninggal dunia saat sedang menjalani treadmill di Rumah Sakit Permata Hati, Duri, Bengkalis, Senin (24/6/2024) sore lalu.
Sebelum meninggal dunia, SS sempat menjalani pemeriksaan darah dan rontgen dada. Kemudian SS menjalani treadmill tahap (step) satu dan berhasil melaluinya. Namun saat menjalani treadmill step dua, korban SS tiba-tiba jatuh dan tersungkur. Dokter spesialis jantung di RS Permata Hati, Duri, Bengkalis kemudian menyatakan SS meninggal dunia.
Seluk Beluk Pemeriksaan Treadmill
Pemeriksaan treadmill, atau yang juga dikenal dengan sebutan stress test, merupakan pemeriksaan yang dilakukan guna melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik.
Hal ini karena aktivitas fisik dapat membuat jantung memompa lebih keras dan cepat. Nah, pemeriksaan ini dapat membantu mengungkapkan adanya masalah aliran darah dalam jantung.
Pemeriksaan ini disebut sebagai pemeriksaan treadmill karena menggunakan alat treadmill dalam praktiknya. Ketika seseorang melakukan pemeriksaan ini, irama jantung, tekanan darah, hingga pernapasan akan dilakukan pemantauan saat pemeriksaan berlangsung.
Dikutip dari halodoc, pemeriksaan treadmill biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit yang berkaitan dengan jantung. Beberapa di antaranya mencakup:
1. Diagnosis Penyakit Arteri Koroner
Arteri koroner adalah pembuluh darah utama yang memasok darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung. Penyakit arteri koroner berkembang ketika arteri ini menjadi rusak atau sakit, biasanya karena penumpukan deposit yang mengandung kolesterol dan zat lain (plak).
2. Diagnosis Irama Jantung (Aritmia)
Aritmia jantung terjadi ketika impuls listrik yang mengkoordinasikan irama jantung tidak berfungsi dengan benar. Alhasil, ini menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
3. Panduan Pengobatan Gangguan Jantung
Jika sudah didiagnosis mengidap penyakit jantung, pemeriksaan treadmill dapat membantu dokter untuk mengetahui seberapa baik pengobatan bekerja. Ini juga dapat digunakan untuk membantu menetapkan rencana perawatan, dengan menunjukkan seberapa banyak latihan yang dapat ditangani jantung.
Dokter mungkin menggunakan pemeriksaan treadmill untuk membantu menentukan waktu operasi jantung, seperti penggantian katup. Pada beberapa orang dengan gagal jantung, hasil pemeriksaan treadmill dapat membantu dokter menentukan apakah pengidap memerlukan transplantasi jantung atau terapi lanjutan lainnya.
Prosedur Pemeriksaan Treadmill
Sebelum melakukan pemeriksaan treadmill, dokter biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan, serta seberapa sering dan beratnya kamu berolahraga selama ini. Hal ini bertujuan untuk membantu menentukan jumlah latihan yang sesuai ketika pemeriksaan nanti. Dokter juga biasanya akan mendengarkan jantung dan paru-paru untuk mendeteksi setiap kelainan yang dapat memengaruhi hasil tes.
Kemudian, sesaat sebelum melakukan pemeriksaan, perawat akan menempelkan elektroda di bagian dada, kaki, dan lengan. Elektroda itu biasanya memiliki kabel yang terhubung ke mesin elektrokardiogram, yang merekam sinyal listrik yang memicu detak jantung. Kamu juga mungkin diminta untuk bernapas ke dalam tabung selama tes untuk menunjukkan seberapa baik kamu bisa bernapas selama berolahraga.
Setelah itu, kamu akan diminta untuk berjalan hingga berlari kecil di atas treadmill sampai detak jantung telah mencapai target yang ditentukan, atau hingga muncul gejala yang tidak memungkinkan kamu untuk melanjutkan, seperti:
1. Nyeri dada sedang sampai berat
2. Napas pendek yang parah
3. Tekanan darah sangat tinggi atau rendah
4. Irama jantung yang tidak normal
5. Pusing
6 Kelelahan.
7. Perubahan tertentu dalam elektrokardiogram.
Setelah berhenti berolahraga, kamu mungkin diminta untuk berdiri diam selama beberapa detik dan kemudian berbaring selama beberapa waktu dengan monitor terpasang. Dokter kemudian akan mengawasi segala kelainan karena detak jantung, hingga pernapasan kembali normal. Setelah pemeriksaan selesai, kamu akan diperbolehkan untuk melanjutkan aktivitas secara normal.
Pemeriksaan treadmill menjadi salah satu pemeriksaan yang terbilang sangat aman. Namun, pemeriksaan ini bisa memicu nyeri dada dan gangguan detak jantung. Jika kedua kondisi tersebut kamu rasakan dan tidak membaik, tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi kesehatanmu.
Pemeriksaan treadmill biasanya disarankan untuk dilakukan ketika dokter mendeteksi adanya gangguan atau gejala penyakit jantung. Pemeriksaan ini juga dilakukan ketika dokter ingin melihat perkembangan perawatan penyakit jantung yang sedang dijalani pengidap.
Kasus Kematian Pekerja Blok Rokan
Kematian pekerja sekuriti di Blok Rokan yang dipekerjakan PT ABB ini adalah kejadian kedua yang terjadi. Sebelumnya, tahun lalu seorang sekuriti PT ABB yang dipekerjakan di Blok Rokan juga meninggal dunia.
Pihak PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) belum memberikan penjelasan konkret ikhwal kematian pekerja sekuriti ini. Direktur Utama PT PHR, Ruby Mulyawan belum membalas pesan konfirmasi yang dilayangkan SabangMerauke News, Selasa malam kemarin.
Humas PT PHR, Rinta mengaku belum mendapat informasi detil tentang kabar kematian pekerja tersebut.
"Saya cek dulu ke tim sekuriti," terang Rinta, Selasa malam.
Kasus kematian pekerja di Blok Rokan ini terjadi hanya beberapa pekan setelah terjadinya pergantian salah satu bos PT PHR yakni Executive Vice President (EVP) Upstream Business, Edwil Suzandi. Posisi Edwil diganti oleh Andre Wijanarko pada 4 Juni 2024 lalu.
Sebelumnya, dalam rentang hampir tiga tahun PT PHR mendapat hak kelola Blok Rokan, usai diambil alih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 9 Agustus 2021 silam, kematian pekerja telah menimpa sedikitnya 13 pekerja. Mereka yang meninggal dunia didominasi oleh buruh kontrak atau pekerja mitra (kontraktor/ subkontraktor) PHR. (R-03)