Terulang Kembali! Sekuriti Blok Rokan yang Dikelola PT Pertamina Hulu Rokan Meninggal Dunia Saat Treadmill Pemeriksaan Kesehatan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kematian pekerja di blok minyak Rokan yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali terjadi. Kali ini, kasus kematian pekerja menerpa seorang sekuriti (tenaga keamanan) di Duri, Bengkalis.
Ironisnya, sekuriti berisinial SS meninggal dunia saat sedang menjalani proses pemeriksaan kesehatan (medical check up) pada Senin (24/6/2024) sore lalu. SS meninggal dunia di Rumah Sakit Permata Hati, Duri, Bengkalis.
Kabar kematian pekerja Blok Rokan ini tersiar lewat pesan yang beredar, Selasa (25/6/2024) malam kemarin.
SS diketahui merupakan pegawai yang menjabat sebagai security officer di sektor South Squad 1 yang dipekerjakan oleh PT Adonara Bakti Bangsa (ABB), perusahaan mitra kerja PT PHR yang bergerak di bidang pengamanan objek vital migas.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sesaat sebelum dinyatakan meninggal dunia, SS sedang melakukan medical check up (MCU) di RS Permata Hati. Saat sesi treadmill dilakukan, secara tiba-tiba SS tumbang dan tidak sadarkan diri.
SS datang ke RS Permata Hati, Duri sekitar pukul 12.30 siang. Awalnya ia sempat menjalani pemeriksaan darah dan rontgen dada.
Sekitar pukul 14.07 WIB, korban SS menjalani treadmill tahap (step) satu dan berhasil melaluinya. Namun saat menjalani treadmill step dua, korban SS tiba-tiba jatuh dan tersungkur.
Tim medis segera melakukan tindakan medis, SS lalu dibawa ke ruang UGD rumah sakit. Setelah dilakukan pertolongan medis, pada pukul 15.10 WIB, dokter spesialis jantung menyatakan SS meninggal dunia.
Medical Check Up (MCU) merupakan salah satu bagian dari proses pemeriksaan kesehatan rutin kepada pekerja. Diduga, MCU kerap dipergunakan untuk penentuan perpanjangan kontrak pekerja.
Kematian pekerja sekuriti di Blok Rokan yang dipekerjakan PT ABB ini adalah kejadian kedua yang terjadi. Sebelumnya, tahun lalu seorang sekuriti PT ABB yang dipekerjakan di Blok Rokan juga meninggal dunia.
Pihak PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) belum memberikan penjelasan konkret ikhwal kematian pekerja sekuriti ini. Direktur Utama PT PHR, Ruby Mulyawan belum membalas pesan konfirmasi yang dilayangkan SabangMerauke News, Selasa malam kemarin.
Humas PT PHR, Rinta mengaku belum mendapat informasi detil tentang kabar kematian pekerja tersebut.
"Saya cek dulu ke tim sekuriti," terang Rinta, Selasa malam.
Kasus kematian pekerja di Blok Rokan ini terjadi hanya beberapa pekan setelah terjadinya pergantian salah satu bos PT PHR yakni Executive Vice President (EVP) Upstream Business, Edwil Suzandi. Posisi Edwil diganti oleh Andre Wijanarko pada 4 Juni 2024 lalu.
Sebelumnya, dalam rentang hampir tiga tahun PT PHR mendapat hak kelola Blok Rokan, usai diambil alih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 9 Agustus 2021 silam, kematian pekerja telah menimpa sedikitnya 13 pekerja. Mereka yang meninggal dunia didominasi oleh buruh kontrak atau pekerja mitra (kontraktor/ subkontraktor) PHR. (R-03)