Gagal Konversi Syariah Bank Riau Kepri Tahun Ini, Akademisi Minta Jadi Agenda Utama RUPS-LB
SABANGMERAUKE, Riau - Gagalnya konversi Bank Riau Kepri (BRK) menjadi bank syariah yang ditargetkan tahun ini harus jadi evaluasi penting bagi pemegang saham. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) diminta untuk mengagendakan secara khusus proses konversi tak tak kunjung terwujud.
"RUPS-LB menjadi momentum pemegang saham untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Isu konversi ini harus jadi pembahasan khusus di RUPS-LB," kata akademisi dari Universitas Islam Riau, Boy Samsul Bahri kepada media, Kamis (11/11/2021).
Menurut Boy, tidak tercapainya target konversi ini harus menjadi pembahasan serius bagi pemegang saham. Hasilnya diharapkan dapat menemukan hambatan krusial yang dihadapi sehingga bisa ditemukan alternatif solusinya.
"Pemegang saham harus membahas agar diketahui apa yang menjadi persoalan sesungguhnya," kata Boy.
Berdasarkan informasi yang beredar, Bank Riau Kepri akan menggelar RUPS-LB pada Senin (15/11/2021) mendatang. Belum diketahui secara rinci apa agenda khusus dari rapat tersebut. Juga tidak diketahui apakah RUPS-LB akan mengevaluasi kinerja pengurus persero (komisaris dan direksi). Termasuk sejumlah persoalan hukum yang terjadi di BRK khususnya kasus fee premi asuransi kredit dimana 3 mantan pemimpin cabang BRK telah menjadi terpidana.
Sebelumnya, di awal menjabat Direktur Utama BRK, Andi Buchori dinilai memberikan harapan proses konversi bisa diwujudkan secara konkret. Apalagi latar belakang Andi yang berasal dari Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang merupakan perbankan syariah. Andi sempat menjanjikan konversi tuntas pada 2021 ini. Namun hingga di pengujung tahun, belum ada kepastian perizinan konversi diselesaikan.
Asisten II Setdaprov Riau, Eva Refita menyatakan konversi BRK masih terganjal perizinan yang belum diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut Eva masih ada sejumlah persyaratan yang belum bisa dipenuhi BRK. Meski demikian, soal melesetnya target konversi menurut Eva hal tersebut menjadi pemacu semangat untuk terus bekerja. (*)