Listrik Padam Seperti Makan Obat 3 Kali Sehari di Kepulauan Meranti, Begini Alasan PLN
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Warga di sejumlah desa di Kecamatan Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, mengeluhkan pemadaman listrik yang sering terjadi tanpa jadwal tetap. Pemadaman Listrik bahkan terjadi lebih dari tiga kali dalam sehari. Lebih parahnya, terkadang dalam hitungan menit listrik menyala dan padam kembali.
Keluhan ini banyak disampaikan melalui media sosial, dimana warga menyatakan bahwa pemadaman listrik telah mengganggu aktivitas sehari-hari mereka dan menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik.
Arni, ibu rumah tangga di Desa Sialang Pasung mengungkapkan kekecewaannya karena hampir setiap hari listrik padam selama berjam-jam tanpa pemberitahuan sebelumnya dari PLN.
"Pemadaman listrik oleh PLN ini seperti makan obat, tiga kali sehari bahkan lebih, selain itu matinya juga tidak beraturan. Terkadang ada juga setelah mati, hidup lalu mati lagi dalam waktu yang lama," ujar Arni, Senin (24/6/2024)
Wahyu, warga lainnya menambahkan, pemadaman listrik sering kali disebabkan oleh alasan pemeliharaan unit pembangkit yang berulang kali terjadi. Ia mengekritik PLN karena tidak mampu mengantisipasi masalah ini sehingga tidak ada solusi permanen untuk menghindari pemadaman bergilir.
"Pemadaman ini berulang-ulang, tapi tidak ada antisipasi dari PLN. Seharusnya PLN bisa melakukan sesuatu untuk mencegah pemadaman bergilir ini," ujar Wahyu.
Selain mengganggu aktivitas, pemadaman listrik juga menyebabkan kerugian material bagi warga. Beberapa alat elektronik, seperti kulkas dan pendingin, mengalami kerusakan karena seringnya listrik padam.
"Pemadamannya dari kemarin malam hingga sampai siang tadi terus saja begitu. Dan kebetulan barang elektonik kami Kulkas, pendinginnya tidak lagi berfungsi dan rusak, akibat adanya pemadaman listrik yang terjadi pada malam kemarin hingga siang ini," keluhnya.
Kepala PLN Rayon Selatpanjang, Richard Tambunan, mengakui ada masalah yang menyebabkan pemadaman listrik terjadi. Ia menyebut mesin pembangkit di PLN Sub Rayon Desa Lemang, Kecamatan Rangsang Barat, tidak cukup mengakomodir kebutuhan listrik di dua kecamatan tersebut. Terdapat 12 unit mesin dengan daya total 1.730 MW, sementara beban puncak mencapai 2.015 MW, menyebabkan defisit daya dan pemadaman bergilir.
"Masalah ini diakibatkan kerusakan pada dua unit mesin pembangkit, sehingga daya yang tersedia sebesar 1.730 MW tidak mencukupi untuk beban puncak 2.015 MW. Kami telah melaporkan ini ke PLN area Dumai, dan mereka sudah merespons dengan menambah dua unit mesin pembangkit masing-masing berdaya 500 kW," jelas Richard.
Ia menjelaskan, penambahan daya mesin pembangkit sebanyak dua unit ini diharapkan dapat diinstalasi tahun ini untuk mengatasi defisit daya yang ada. Dengan demikian, pemadaman listrik bergilir diharapkan dapat diminimalisir dan kebutuhan listrik warga Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir dapat terpenuhi. (R-01)