Pencarian Nelayan Hilang di Selat Malaka Memasuki Hari Ketiga, Belum Membuahkan Hasil
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Memasuki hari ketiga pencarian, upaya menemukan nelayan yang hilang saat menjaring ikan di perairan Selat Malaka belum membuahkan hasil.
Untuk memaksimalkan pencarian, Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, Polairud, dan Danposal, dibantu nelayan setempat, menggunakan 8 unit kapal dengan pola pencarian sejajar. Jarak antar kapal diatur sekitar 1,5 km menuju arah Malaka.
Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Prima Herrie, menyatakan bahwa sesuai dengan SOP Basarnas, pencarian korban dilakukan sampai hari ke-7. Namun, pada hari kelima pencarian, akan dilakukan briefing bersama keluarga korban untuk memutuskan apakah pencarian akan dilanjutkan atau ditutup sementara.
"Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Jika hingga hari kelima korban belum ditemukan, kami akan berdiskusi dengan keluarga untuk menentukan langkah selanjutnya," ujar Prima Herrie, Minggu (23/6/2024).
Upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan menunjukkan keseriusan dan komitmen mereka dalam menjalankan tugas. Meski belum ada hasil yang memuaskan, tim tetap optimis dan terus bekerja keras dalam kondisi cuaca yang sering berubah-ubah.
Masyarakat dan keluarga korban terus berharap agar nelayan yang hilang dapat segera ditemukan. Dukungan dan doa dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini.
Sebelumnya, satu dari dua nelayan yang dilaporkan hilang saat menjaring ikan di perairan Selat Malaka pada Jumat (21/6/2024), belum ditemukan. Korban tersebut bernama Wandi atau Ridwan (46), warga Kelapa Pati, Bengkalis, masih dalam pencarian.
Sementara iparnya, Bacok (42), warga Tanah Merah dinyatakan selamat setelah ditemukan oleh Kapal Tugbot TB Terus Jaya 19 yang sedang menunda Tongkang Marcopolo 182 dari Singapura menuju Siak.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan SIk melalui Kasat Polairud Iptu Imbang Perdana SH MH mengatakan bahwa kapal nelayan ditemukan dalam keadaan rusak tanpa awak, terapung di perairan Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir. Kapal tersebut sebelumnya digunakan oleh Ridwan dan Bacok untuk mencari ikan.
Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, Polairud, dan Danposal, segera melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Informasi mengenai Bacok ditemukan setelah komunikasi melalui radio marine dengan kapal yang melintas. Bacok ditemukan pada pukul 11:00 siang dan tertidur di Rolling Jangkar atas tongkang Marcopolo 182 oleh salah satu kru kapal Tugboat, Munandar, yang melaporkan kejadian tersebut ke Syahbandar.
Dikatakan Iptu Imbang, atas informasi tersebut Tim SAR Gabungan segera menuju ke arah Kapal Tugboat Terus Daya 19 yang terus berlayar dan tiba di perairan Bandul, Kecamatan Tasik Putripuyu. Selanjutnya tim menaiki Kapal dan menemui Bacok di atas Kapal.
Setelah dilakukan interogasi, Bacok menjelaskan jika dirinya dan Ridwan ditabrak tongkang yang ditunda oleh salah salah satu kapal tugboat saat berada di tengah laut untuk mencari ikan pada subuh hari sekira pukul 04.00 wib.
Bacok menjelaskan bahwa dirinya dan Ridwan ditabrak tongkang yang ditunda oleh salah satu kapal tugboat saat berada di tengah laut pada subuh hari sekitar pukul 04.00 WIB. Ridwan tidak berhasil naik ke atas tongkang dan hilang terseret arus, sementara Bacok berhasil menyelamatkan diri. (R-01)