Bakteri di Sosis dan Es Batu Penyebab Keracunan Massal Puluhan Siswa SDN 05 Desa Dwi Tunggal Kepulauan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Penyebab keracunan massal yang dialami puluhan pelajar di SDN 05 Desa Dwi Tunggal, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti akhirnya terkuak.
Hasil uji laboratorium pada sampel makanan yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan (Labkesling) Dinas Kesehatan Provinsi Riau menunjukkan makanan yang dikonsumsi siswa positif mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri mengungkap beberapa sampel makanan dari lokasi kejadian dinyatakan positif mengandung E. coli.
"Hasil laboratoriumnya sudah keluar, dan memang dari sampel makanan yang diambil kemarin itu ada mengandung bakteri E. coli," ungkap Fahri, Kamis (13/6/2024).
Fahri menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan Puskesmas Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, untuk edukasi terkait higienitas jajanan di sekolah tersebut.
"Puskesmas Tanjung Samak akan berkoordinasi dan melakukan edukasi terkait hygienis jajanan sekolah serta pihak sekolah akan mengawasinya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Widya Nengsih menjelaskan, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan keracunan makanan disebabkan oleh bakteri E. coli yang ditemukan dalam sampel air baku, es batu, sosis, pop ice, dan saus.
"Hasilnya sudah keluar dan kami terima pada Selasa lalu. Kami dari Dinas Kesehatan juga sudah koordinasikan upaya-upaya pencegahan ke puskesmas setempat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 65 pelajar di SDN 05 Desa Dwi Tunggal mengalami keracunan makanan, dengan 34 orang di antaranya sempat dirawat di Puskesmas Tanjung Samak. Para pelajar mengalami keluhan seperti muntah, nyeri perut, dan diare yang dirasakan mulai Rabu (29/5/2024) pukul 09.00 WIB hingga sore harinya. Sebanyak 34 anak kemudian dibawa ke Puskesmas Tanjung Samak sekitar pukul 19.00 hingga 23.00 WIB untuk mendapatkan perawatan medis.
Menyikapi peristiwa tersebut, sesuai standar operasional prosedur (SOP), Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti menurunkan tim untuk penanganan kasus, pemantauan, penyelidikan epidemiologi (PE), pengambilan sampel, edukasi penjual makanan, koordinasi lintas sektor, hingga pengiriman sampel ke Labkesling Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (R-01)