Terungkap Penyebab Keracunan Massal Puluhan Siswa SD di Kepulauan Meranti, Ternyata..
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Puluhan siswa SDN 05 Dwi Tunggal Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau, keracunan makanan pada Rabu (29/5/2024) lalu. Setelah melewati hasil pemeriksaan sejumlah sampel diketahui penyebab para siswa mengalami keracunan adalah berasal dari bakteri Escherichia Coli (E Coli).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti M Fahri SKM, kepada media, Rabu (12/6/2024).
Dikatakan Fahri, sampel yang diambil untuk diteliti di Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan (Labkesling) diambil dari lingkungan SDN 05 Dwi Tunggal Kecamatan Rangsang. Sampel tersebut berupa jajanan seperti sosis goreng, minuman dan es batu hingga jajanan kemasan.
"Dari hasil penelitian di laboratorium diketahui penyebab siswa keracunan adalah karena tidak higienisnya jajanan yang dikonsumsi siswa. Penyebab keracunan makanan ya bakteri E Coli. Bakteri ini berkaitan dengan kebersihan, bisa disimpulkan jajanan yang dijual saat itu tidak higienis," jelas M Fahri.
Terkait hal tersebut untuk mengantisipasi tidak kembali terulangnya kejadian serupa terulang Dinas Kesehatan telah memerintahkan Puskesmas setempat untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait bagaimana menjual jajanan untuk para siswa di lingkungan sekolah.
Ia mengatakan perlunya penjual jajanan memastikan makanan yang disediakan itu dalam keadaan bersih dan higienis seperti memastikan air yang dikonsumsi siswa dimasak hingga mendidih.
Sebelumnya puluhan siswa siswi SDN 5 Dwi Tunggal Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Riau keracunan usai meminum kemasan sachet di kantin sekolah. Para korban sempat dibawa ke puskesmas.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/5) sekitar pukul 17.00 Wib. Para siswa awalnya membeli minuman sachet di kantin sekolah SDN 05 Desa Dwi Tunggal, Jalan Parit Lapis Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti.
"Rabu sore kemarin, Kepala Sekolahnya Buk Wulandari mendapat informasi dari bidan Desa Tanjungbakau bahwa 8 murid SDN 5 Desa Dwi Tunggal mengalami mual dan muntah dan sedang dilakukan pengobatan di Pustu Tanjung Bakau," kata Kurnia.
Karena khawatir, Wulandari langsung mengarahkan para guru wali kelas untuk melakukan observasi terhadap murid-muridnya yang lain. Hasilnya, bukan 8 siswa saja, total ada 30 Murid juga mengalami mual dan muntah.
"Setelah diobservasi ternyata ada 30 siswa yang keracunan. Lalu kepala sekolah mengarahkan murid untuk mendatangi Puskesmas Tanjungsamak untuk dilakukan pertolongan pertama," jelasnya.
Usut punya usut, 30 murid tersebut ternyata mengkonsumsi minuman ringan kemasan sachet yang dibeli dari kantin sekolah. Tak ayal, pihak sekolah langsung memeriksa minuman dari kantin tersebut.
"Diamankan 2 satu bungkus minuman sachet, 1 bungkus plastik berisikan air yang diambil dari kantin milik Buk Tutik, 1 bungkus plastik berisikan air yang diambil dari kantin milik Tusiyah," kata Kurnia.
Sementara itu Kepala SDN 05 Dwi Tunggal, Wulandari SPd SD, mengatakan kejadian awalnya diketahui dari informasi yang diterimanya, ada delapan orang siswa dirawat intensif oleh bidan desa setempat karena diduga keracunan makanan. Setelah itu, informasi ini diteruskannya ke grup sekolah agar para guru menelusuri potensi bertambahnya korban lain.
"Setelah itu, informasinya saya terima, jumlah siswa yang mengalami gejala sama bertambah menjadi 28 orang," kata Wulandari.
Rupanya seiring waktu berjalan, terpantau ada sebanyak 65 orang siswa dengan usia 7 hingga 12 tahun mengalami gejala yang sama. Sementara 34 di antaranya itu sempat mendapat perawatan di Puskesmas Tanjung Samak. (R-05)