Segini Harta Kekayaan Andre Wijanarko, Bos Baru PT PHR yang Bertanggung Jawab Dongkrak Produksi Minyak Blok Rokan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - PT Pertamina melakukan mutasi pejabat eksekutif di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Jabatan Executive Vice President (EVP) Upstream Business PT PHR yang sebelumnya diemban oleh Edwil Suzandi, kini beralih kepada Andre Wijanarko.
Pergantian pejabat operator Blok Migas Rokan tersebut, berdasarkan surat mutasi jabatan dari SVP Human Capital Manajemen PT Pertamina (Persero) 4 Juni 2024 lalu.
Andre Wijanarko sebelumnya bertugas sebagai General Manager Zona 9 PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga yang mengelola lapangan migas on-shore di Kalimantan Timur. Sementara Edwil Suzamil dimutasi dalam jabatan baru sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Edwil Suzandi menggantikan Rachmat Hidajat yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (28/5/2024) lalu.
Penunjukan Andre Wijanarko sebagai orang nomor dua di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memiliki tantangan baru. Di tangannya bertumpu upaya untuk mendongkrak produksi minyak di Blok Rokan.
Soalnya, setelah hampir 3 tahun Blok Rokan resmi diambil alih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), tepatnya pada 9 Agustus 2021 lalu, produksi minyak di Blok Rokan terkesan datar-datar saja.
Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Lapangan Garuda Blok Rokan, Dumai, Presiden Jokowi menyebut produksi minyak Blok Rokan mencapai 162 ribu barel per hari (bph). Padahal, pada kuartal I tahun 2018 lalu, dimana transisi pengelolaan dari CPI mulai berlangsung, produksi minyak Blok Rokan masih menembus angka 200 ribu bph.
Meski Blok Rokan saat ini tercatat sebagai penghasil minyak terbesar, menyumbang 24 persen dari total produksi nasional, namun angka produksi 162 ribu bph itu belum bisa menunjukkan performance terbaik yang patut dibanggakan. Presiden Jokowi saat meninjau Blok Rokan awal 2023 lalu, bahkan menargetkan Blok Rokan bisa menyedot minyak sebesar 400 ribu bph.
Dengan klaim investasi yang diguyur Pertamina ke Blok Rokan, produksi minyak 162 ribu bph tersebut terasa belum seimbang. PHR menyebut telah melakukan pengeboran banyak sumur minyak baru, sekaligus optimalisasi sumur minyak tua (mature). Namun faktanya, produksi minyak tak bergerak menembus angka 164 ribu bph.
PHR sendiri sempat mengalami gangguan produksi minyak. Salah satunya akibat sejumlah sumur minyak di Blok Rokan terendam banjir. Jauh sebelumnya, gangguan teknis memicu terjadinya shut down, akibat rentetan kecelakaan kerja yang menewaskan sejumlah pekerja di Blok Rokan.
Dengan diplotnya Andre Wijanarko sebagai Executive Vice President (EVP) Upstream Business PT PHR yang baru, maka beban berat kini berada di pundaknya. Ia tak bisa lengah, karena banyak mata memelototi Blok Rokan.
Isu perlindungan tenaga kerja di lingkungan Blok Rokan juga tak bisa diabaikan, karena sangat sensitif yang terkait langsung dengan aktivitas perminyakan.
Klaim pengalaman Andre Wijanarko selama lebih dari 20 tahun di industri hulu migas, harusnya bisa dibuktikan oleh alumnus Teknik Perminyakan dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Harta Kekayaan Andre Wijanarko
Berdasarkan penelusuran SabangMerauke News, Senin (10/6/2024) dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunggah di laman e-LHKPN, diketahui Andre Wijanarko telah melaporkan harta kekayaannya pada 26 Maret 2023 lalu untuk masa pelaporan periodik tahun 2022.
Andre melaporkan kalau dirinya memiliki sejumlah aset properti yang jumlahnya cukup fantastis. Ada empat aset properti miliknya berupa tanah dan bangunan, 3 di antaranya berada di Kota Tangerang Selatan. Satu aset tanah dan bangunan berada di Kota Padang, Sumatera Barat.
Salah satu asetnya berupa tanah dan bangunan yang paling mahal berada di Kota Tangerang Selatan senilai Rp 3,5 miliar. Aset itu berupa tanah seluas 196 meter persegi yang di atasnya terdapat bangunan seluas 360 meter persegi.
Kemudian ia juga memiliki tanah dan bangunan lain di Tangerang Selatan senilai Rp 2,67 miliar. Aset lainnya berupa tanah seluas 390 meter persegi di Tangerang Selatan senilai Rp 1,6 miliar. Sementara, satu aset berupa tanah seluas 395 meter persegi yang di atasnya terdapat bangunan seluas 184 meter persegi berada di Kota Padang dengan nilai Rp 1,2 miliar.
Total kekayaan Andre Wijanarko dalam bentuk tanah dan bangunan mencapai Rp 8,97 miliar.
Andre mengoleksi satu unit mobil Honda CRV tahun 2013 seharga Rp 190 juta. Ia memiliki tiga unit sepeda motor, salah satunya yakni Vespa Sprint tahun 2019 senilai Rp 48,5 juta. Dua sepeda motor lainnya bernilai Rp 9 juta. Total hartanya dalam bentuk kendaraan bermotor sebesar Rp 247,5 juta.
Andre Wijanarko melaporkan kalau dirinya memiliki kekayaan dalam bentuk harta bergerak lainnya senilai Rp 1,39 miliar.
Sementara, uang kas dan setara kas yang ia punya mencapai Rp 1,08 miliar.
Adapun total kekayaan Andre Wijanarko yakni sebesar Rp 11,7 miliar.
Bila dilihat dari LHKPN tahun-tahun sebelumnya, tercatat kenaikan harta kejayaan milik Andre.
Misalnya, saat ia menjabat sebagai Resource Development Manager tahun 2019 silam, kekayaannya tercatat sebesar Rp 9,49 miliar. Setahun kemudian yakni di tahun 2020, kekayaan Andre naik menjadi Rp 10,25 miliar.
Pada tahun 2021, saat Andre menjabat sebagai Senior Manager Subfurc Development and Planning, jumlah harta kekayaannya mencapai Rp 11,02 miliar. (R-03)