Omongan Luhut Soal Big Data 110 Juta Rakyat Dukung Tunda Pemilu Dibantah, Ini Datanya
SabangMerauke News, Jakarta - Klaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan soal big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024, dipertanyakan banyak pihak. Klaim serupa pernah disampaikan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Muhaimin menyebut, dari 100 juta subjek akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan pemilu dan 40 persen menolak.
Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi mempertanyakan validitas data para pejabat pemerintah itu. "Sumber klaim data 110 juta netizen bicara soal presiden 3 periode atau perpanjangan itu dari mana?" cuitnya dalam akun twitter @ismailfahmi. Fahmi telah mengizinkan cuitannya dikutip.
Jika mengutip data Laboratorium Indonesia 2045 (Lab45), ujar Fahmi, hanya 10.852 akun twitter yang terlibat baik secara langsung atau tidak langsung dalam pembicaraan jabatan presiden tiga periode. Itu pun, ujar Fahmi, mayoritas menolak. Data tersebut disebutnya mirip dengan temuan Drone Emprit.
Laboratorium 45 atau Lab45 merupakan salah satu lembaga kajian yang disebut-sebut ikut membahas pro kontra Jokowi tiga periode. Tempo menerima dua salinan kajian Lab45, pertama berjudul "Presiden Tiga Periode" dan kedua berjudul "Perubahan Konstitusi dari Masa Jabatan Kepala Pemerintahan".
TEMPO.CO, Jakarta - Klaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan soal big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024, dipertanyakan banyak pihak. Klaim serupa pernah disampaikan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Muhaimin menyebut, dari 100 juta subjek akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan pemilu dan 40 persen menolak.
Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi mempertanyakan validitas data para pejabat pemerintah itu. "Sumber klaim data 110 juta netizen bicara soal presiden 3 periode atau perpanjangan itu dari mana?" cuitnya dalam akun twitter @ismailfahmi. Fahmi telah mengizinkan cuitannya dikutip.
Jika mengutip data Laboratorium Indonesia 2045 (Lab45), ujar Fahmi, hanya 10.852 akun twitter yang terlibat baik secara langsung atau tidak langsung dalam pembicaraan jabatan presiden tiga periode. Itu pun, ujar Fahmi, mayoritas menolak. Data tersebut disebutnya mirip dengan temuan Drone Emprit.
Laboratorium 45 atau Lab45 merupakan salah satu lembaga kajian yang disebut-sebut ikut membahas pro kontra Jokowi tiga periode. Tempo menerima dua salinan kajian Lab45, pertama berjudul "Presiden Tiga Periode" dan kedua berjudul "Perubahan Konstitusi dari Masa Jabatan Kepala Pemerintahan". (*)