Heboh Penemuan Kondom di Kamar Hotel Peserta Seleksi Paskibraka Provinsi, Begini Penjelasan Pihak Hotel
SABANGMERAUKE NEWS, Bangka Belitung -Penemuan alat kontrasepsi atau kondom di kamar peserta seleksi paskibraka tingkat Nasional dan Provinsi Bangka Belitung membuat geger.
General Manager Urban View Hotel, Adelia Saragih, sangat menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, pihaknya memastikan, telah melakukan land clearing atau telah mensterilkan kamar sebelum kamar hotel itu ditempati oleh para peserta seleksi paskibraka.
Bahkan, sejak hari pertama para peserta masuk ke hotel, pihak Urban View juga telah menyerahkan kunci kamar kepada para panitia dan memastikan seluruh kamar bersih dari barang-barang yang ditinggalkan oleh pemesan kamar sebelumnya.
"Hal ini tentu menjadi perhatian kami, mengingat kejadian itu ditemukan pada hari Sabtu, jadi hari pertama registrasi kami memang sudah cek atau audit kamar tersebut, bahwa kamar tersebut layak jadi event Kesbangpol. Perihal hari pertama mereka check in itu kami sudah menyerahkan kunci ke panitia, sehingga hari pertama hingga check out itu kami tidak terima kunci lagi. Bahkan FO pun tidak terima kunci jadi semua diserahkan panitia, panitia nanti yang pegang kunci," ujar Adelia, Kamis (30/4/2024).
Adelia juga tak menampik housekeeping punya back up kunci kamar cadangan, namun hal itu hanya akan digunakan apabila diperintahkan untuk membersihkan kamar, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) hotel tersebut.
"Jadi memang setiap harinya sesuai dengan SOP hotel, seperti isi ulang air minum tapi misalkan bongkar (barang dan lain-lain) itu tidak dilakukan mengingat kamar itu dipakai selama empat hari," ucapnya.
Dirinya juga menjelaskan, penemuan alat kontrasepsi itu terjadi pada hari keempat kegiatan berlangsung, sehingga akan sangat disayangkan sekali apabila menyudutkan pihak hotel atas penemuan alat kontrasepsi ini.
"Akan disayangkan kenapa ditemukan itu (alat kontrasepsi) pada hari Sabtu, andaikan di hari pertama tentu kami akan bertanggung jawab. Housekeeping kami juga sempat menanyakan ke anak tersebut dan anak itu bilang ketemunya di laci," bebernya.
Disinggung mengenai hasil cek CCTV, Adelia mengatakan hal serupa juga sempat ditanyakan panitia ke pihaknya.
Namun hal itu belum dapat dilakukan mengingat pemilik atau pemegang password CCTV, yakni owner hotel sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan.
"Memang pihak Kesbangpol sudah menanyakan ke kami terkait CCTV, namun saat ini direksi kami sedang sakit keras dan berada di luar negeri, jadi memang posisinya tidak memungkinkan membuka CCTV," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Plt Kabid Ideologi Kesbangpol Provinsi Bangka Belitung, Dafri Sugesti membantah penemuan alat kontrasepsi atau kondom merupakan milik peserta calon Paskibraka tingkat Provinsi Bangka Belitung, Jum'at (24/5/2024).
"Tidak mungkinlah mereka membawa barang itu, mereka sekamar bertiga. Kalo kami yakin mereka gak ada lah membawa barang itu (kontrasepsi), mereka ini murid-murid berprestasi," ujar Dafri.
Diketahui sebelumnya penemuan kondom tersebut terjadi saat para peserta calon Paskibraka tingkat Provinsi Bangka Belitung, sedang melakukan seleksi pada 15-19 Mei 2024 dan menginap di Urban Viev Hotel, Kecamatan Pangkalanbaru.
Lebih lanjut Dafri mengungkapkan, justru para peserta yang menemukan alat kontrasepsi itu dan kemudian melalui pamong (pengasuh) melaporkan kepada pihak hotel.
Setelah melapor ke pihak hotel atas penemuan alat kontrasepsi ini, pihaknya juga meminta untuk dilakukan pengecekan CCTV, sehingga dapat menemukan titik terang atas persoalan tersebut.
"Mereka pihak hotel juga gak tau katanya, sudah kami bersihkan pak cuma gak tau entah itu nyangkut di laci atau diatas, karna anak-anak dari hari pertama test seleksi sampai hari ketiga buka-buka laci tapi kosong, gak ada kosong barang alat kontrasepsi itu. Kami juga minta cek CCTV, kenapa bisa ada disitu? Karna hari pertama sampai ketiga kosong," bebernya.
Kini pihak Kesbangpol Bangka Belitung juga masih menunggu hasil pengecekan CCTV, sehingga nantinya dapat mengetahui kebenaran terkait asal usul dari alat kontrasepsi tersebut.
"Kita masih menunggu pengecekan CCTV, agar jelas semuanya," katanya.
Sementara itu terkait dipilihnya Urban View Hotel sebagai tempat seleksi Paskibraka Babel, Dafri mengatakan hal tersebut dilakukan dikarenakan minimnya anggaran dan juga telah menjadi pilihan terakhir.
Sebelumnya, pihaknya juga telah berupaya agar pelaksanaan seleksi dilaksanakan di Mes Asrama Haji Pemprov Babel, namun hal itu tidak bisa dilakukan lantaran waktunya berbenturan dengan pelepasan Calon Jamaah Haji.
Lebih lanjut Dafri mengungkapkan, justru para peserta yang menemukan alat kontrasepsi itu dan kemudian melalui pamong (pengasuh) melaporkan kepada pihak hotel.
Setelah melapor ke pihak hotel atas penemuan alat kontrasepsi ini, pihaknya juga meminta untuk dilakukan pengecekan CCTV, sehingga dapat menemukan titik terang atas persoalan tersebut.
"Mereka pihak hotel juga gak tau katanya, sudah kami bersihkan pak cuma gak tau entah itu nyangkut di laci atau diatas, karna anak-anak dari hari pertama test seleksi sampai hari ketiga buka-buka laci tapi kosong, gak ada kosong barang alat kontrasepsi itu. Kami juga minta cek CCTV, kenapa bisa ada disitu? Karna hari pertama sampai ketiga kosong," bebernya.
Kini pihak Kesbangpol Bangka Belitung juga masih menunggu hasil pengecekan CCTV, sehingga nantinya dapat mengetahui kebenaran terkait asal usul dari alat kontrasepsi tersebut.
"Kita masih menunggu pengecekan CCTV, agar jelas semuanya," katanya.
Sementara itu terkait dipilihnya Urban View Hotel sebagai tempat seleksi Paskibraka Babel, Dafri mengatakan hal tersebut dilakukan dikarenakan minimnya anggaran dan juga telah menjadi pilihan terakhir.
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
Sebelumnya, pihaknya juga telah berupaya agar pelaksanaan seleksi dilaksanakan di Mes Asrama Haji Pemprov Babel, namun hal itu tidak bisa dilakukan lantaran waktunya berbenturan dengan pelepasan Calon Jamaah Haji.
"Anggaran kami gak cukup, kecil. anggaran untuk Diklat Rp 200 ribu per malam. Kita pengennya di asrama haji cuma kan saat itu berbenturan dengan orang berangkat haji, kemudian Diklat ternyata ada juga tim disitu , walaupun sudah ada pembicaraan sebelumnya," ucapnya.
Bahkan pihaknya sudah berupaya melobi pihak Disnaker Bangka Belitung, agar ruangan di BLKI dapat digunakan untuk tempat seleksi paskibraka. Namun hal itu juga batal dilakukan, karna kondisi tempat dianggap belum cukup siap.
"Terakhir saya minta itu di Disnaker, itu juga dipakai dan terus kurang siap. Maka dari itu akhirnya urban view hotel pilihan terakhir kita lah, karena kita ingin yang dekat-dekat disini aja sebenarnya," ungkapnya. (R-03)