2 Gajah Liar Resahkan Warga Rengat, BKSDA Tak Kunjung Lakukan Pengusiran
SabangMerauke News, Riau - Dua ekor gajah liar masih berkeliaran di Desa Rawa Bangun, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau selama dua pekan terakhir.
Gajah tersebut tak kunjung dievakuasi oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumberdaya Alam) Provinsi Riau.
Keberadaan gajah berkelamin jantan itu meresahkan masyarakat sekitar karena sudah masuk ke pemukiman. Mereka merusak tanaman kelapa sawit milik warga.
Plt Kepala BKSDA Riau, Fifin Afriana Jogasara menyebutkan, pihaknya telah menurunkan tim ke Desa Rawa Bangun guna melakukan pemantauan pergerakan gajah sumatera itu.
"Kita telah turunkan tim ke lokasi guna melakukan pemantauan keberadaan gajah tersebut. Tim juga telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat, agar tidak mengambil tindakan yang diluar batas," ujar Fifin.
Selain itu, Fifin mengaku saat ini pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan pimpinan pusat di Jakarta.
"Selain berkoordinasi dengan para pemerhati gajah yang ada di Riau, saat ini kami juga tengah berkoordinasi dengan pimpinan di Jakarta," tuturnya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tetap bersabar dan sabar sampai tim dari BKSDA berhasil mencarikan solusi untuk melakukan evakuasi.
"Upaya maksimal pasti akan kita lakukan. Masyarakat diminta untuk sabar, dan tidak mengambil tindakan yang nantinya berakibat fatal terhadap gajah dan diri masyarakat itu sendiri," harap Fifin.
"Gajah tersebut merupakan hewan yang dilindungi, maka dari itu mari kita secara bersama-sama melestarikan populasi hewan yang sudah mulai punah ini," tutup Fifin.
Sementara itu, jajaran dari KPBD (Kantor Penanggulangan BencanaDaerah) Kabupaten Inhu, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga turut serta berpartisipasi dalam melakukan pemantauan dan pengamanan gajah dilapangan.
"Kendati hal ini merupakan tanggungjawab pihak BKSDA, kita juga ikut membantu melakukan pemantauan lokasi, dan bersosialisasi kepada masyarakat," sebut Ergusfian, Kepala KPBD Inhu kepada RiauLink.com di kantornya, Kamis (10/3/2022).
Pihaknya berharap agar BKSDA Riau bisa menemukan cara yang cepat dan tepat dalam melakukan evakuasi terhadap gajah tersebut, sehingga konflik antara masyarakat dengan gajah bisa secepatnya berakhir, singkatnya. (*)