Puan Maharani Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Blok Rokan Riau, Jokowi Gunakan Pakaian Adat Melayu Riau
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Presiden Jokowi Widodo menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila 1 Juni di Lapangan Garuda Blok Rokan, Kota Dumai, Sabtu (1/6/2024). Jokowi tampak mengenakan pakaian adat Melayu Riau.
Pakaian adat yang dikenakan Jokowi ini pernah dipakainya saat mendapat gelar kehormatan adat dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) pada 2019 lalu. Saat itu, Jokowi ditabalkan gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara.
Tidak terlihat Ketua DPR RI Puan Maharani hadir dalam upacara nasional ini. Padahal, berdasarkan jadwal dari Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) yang merupakan penyelenggara peringatan Harlah Pancasila, Puan semula diplot bertindak sebagai pembaca Pembukaan UUD 1945. Hingga akhirnya, pembaca Pembukaan UUD 1945 dilakukan oleh Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti.
BACA JUGA: 4 Masalah Pelik di Blok Minyak Rokan yang Dikelola PT PHR Jelang Kedatangan Presiden Jokowi ke Riau
Ketidakhadiran Puan Maharani kemungkinan karena Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut sedang melakukan perjalanan ke luar negeri ke Tiongkok. Setali tiga uang, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga tidak hadir, karena memilih merayakan Harlah Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur. Ketidakhadiran Megawati ini kerap dikaitkan dengan ketegangan hubungan antara Jokowi dengan PDI Perjuangan atas sikap politiknya pada Pilpres 2024 lalu.
Padahal, bagi Megawati Soekarnoputri yang merupakan putri Presiden Soekarno, Harlah Pancasila 1 Juni sesungguhnya memberikan makna mendalam. Penetapan 1 Juni sebagai Harlah Pancasila tak lepas dari buah pikir dan gagasan Bung Karno yang disampaikan dalam pidatonya di sidang pertama BPUPKI untuk merancang dasar negara Indonesia, pada 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945 silam.
Sidang itu awalnya tidak langsung menelurkan dasar negara. Baru pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato gagasan dasar negara Indonesia merdeka sebagai Pancasila. Semula pidato yang disampaikan Soekarno itu belum memiliki judul. Namun mantan ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menamakannya sebagai “Lahirnya Pancasila”. Setelah Soekarno berpidato, isi gagasan yang ada di dalamnya pun diterima oleh para anggota BPUPKI pada 1 Juni 1945.
Kemudian, Pancasila disahkan sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pidato Jokowi di Blok Rokan
Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan mengapa Lapangan Garuda Pertamina di Hulu Rokan, Dumai, Riau, menjadi lokasi upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 pada Sabtu (1/6/2024). Menurut Jokowi, ada pesan kemandirian ekonomi yang ingin ditegaskan pemerintah.
"Kita harus menjamin kekayaan negara sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Kita juga harus aktif mengambil alih kembali aset-aset strategis bangsa. Kita kelola dan manfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, kesejahteraan masyarakat," ujar Jokowi saat memberikan amanat dalam upacara tersebut, sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden.
"Salah satunya adalah Blok Rokan di Riau ini, tempat yang kita pakai untuk upacara peringatan Hari Lahir Pancasila," ungkapnya.
Presiden menjelaskan, setelah saham mayoritas PT Freeport diambil alih pemerintah, hal yang sama juga telah dilakukan untuk Blok Rokan. Sebelumnya, selama 97 tahun blok tersebut dikelola oleh Caltex dan Chevron yang merupakan perusahaan asing.
Salah satu pertimbangan pengambilalihan pengelolaan oleh pemerintah yakni karena Blok Rokan merupakan blok migas yang paling produktif dalam sejarah perminyakan Indonesia.
"Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing. Dan pagi tadi saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162.000 barel per hari," papar Jokowi.
Ia menyebut, produksi Blok Rokan saat ini lebih tinggi dari saat dilakukan pengambilalihan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 9 Agustus 2021 lalu. Jokowi menyebut Blok Rokan berkontribusi pada produksi 25 persen minyak nasional Indonesia saat ini. Blok Rokan saat ini digarap oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang merupakan cucu perusahaan Pertamina di bawah PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
"Blok Rokan ini adalah blok paling besar," kata Jokowi.
Presiden menambahkan, PT Freeport dan Blok Rokan hanyalah sedikit contoh dari semangat dan upaya Indonesia untuk kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi guna mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata.
Para menteri Kabinet Indonesia Maju tampak hadir dalam upacara. Antara lain, Menko polhukam Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Karya Sumadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Hadir pula Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Selain itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah dan Direktur Utama Pertama Nicke Widyawati juga tampak hadir. Tampak pula mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno yang mengikuti upacara secara daring dengan tetap memakai pakaian adat. (R-03)