Keras! China Blokir "Influencer" Tukang Pamer Kemewahan di Medsos, Indonesia Kapan?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pemerintah China memblokir influencer media sosial yang suka pamer harta sebagai bagian dari program “Clear and Bright”.
Program tersebut bertujuan menghapus konten yang dianggap tidak diinginkan dari media sosial, serta menindak influencer yang menciptakan persona mencolok, dan sengaja menampilkan gaya hidup mewah.
Dilansir dari New York Post, Senin (27/5/2024), pemerintah China menerapkan kebijakan pembatasan pamer harta karena materialisme dinilai telah menyebar dan membawa pengaruh buruk bagi remaja.
Di sisi lain, para ahli berspekulasi pemerintah di Negeri Tirai Bambu sedang membangun kepekaan sosial di kalangan orang berada yang kadang memamerkan hartanya, di tengah kondisi perekonomian negara yang tengah mengalami kemerosotan.
“Sangat mungkin banyak orang melihat konten semacam ini sebagai sesuatu yang vulgar, terutama selama perlambatan ekonomi,” kata ahli kebijakan internet China di Universitas Leiden, Belanda, Carwyn Morris.
Influencer Tak Bisa Akses Akun
Salah satu influencer yang menjadi korban pemblokiran pemerintah China adalah Wang Hongquan, content creator yang dijuluki Kim Kardashian dari China.
Dengan empat juta pengikut di Douyin, TikTok versi China, Wang tidak bisa mengakses akun media sosialnya pada Selasa (18/5/2204).
Padahal, biasanya Wang mengunggah konten yang memamerkan pakaian rancangan desainer, penerbangan first class, dan koleksi perhiasan giok.
Dilansir dari France24, sebuah pemberitahuan yang ditampilkan di Douyin mengatakan bahwa akun Wang telah diblokir karena pelanggaran pedoman komunitas.
Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa video-video Wang menghilang dari Douyin bulan ini bersama dengan akun-akun beberapa influencer mewah lainnya.
Selain Wang, influencer yang menjadi korban pemblokiran pemerintah China adalah Sister Abalone, seorang perempuan yang suka merekam rumah mewahnya dan yang sering terlihat mengenakan kalung berlian dan mutiara.
Video-video Sister Abalone tidak lagi terlihat di situs Bilibili, yang mirip dengan YouTube pada Selasa (28/5/2024).
Hal yang sama juga dialami oleh Young Master Bo, influencer yang suka merekam dirinya sendiri saat mengendarai mobil super mewah Rolls-Royce dan berbelanja tas Hermes Birkin yang langka. Ia mendapat pemberitahuan bahwa akunnya melanggar hukum dan peraturan yang relevan.
Pengawasan selebritas di media sosial
Pada Senin (27/5/2024), Douyin mengatakan bahwa mereka juga akan menindak video yang berpeluang meningkatkan jumlah penonton, seperti pengobatan untuk masalah kesehatan dan perselisihan rumah tangga.
“Douyin memandu para kreator untuk merekam kehidupan yang benar dan baik,” kata perusahaan tersebut.
Pemerintah China dalam beberapa tahun terakhir berusaha memperketat pengawasan terhadap selebritas media sosial.
Otoritas setempat sering mengkritisi konten yang berisikan pamer harta dan konten vulgar.
Inisiatif Presiden Xi Jinping yang ingin mengurangi ketimpangan ekonomi juga telah menghasilkan denda besar-besaran bagi para influencer live streaming.
Salah satunya dialami ratu live streaming China Viya yang dipaksa membayar denda 204 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,2 triliun karena penggelapan pajak pada 2021. (R-03)