Bisnis Judi Bikin Pria Ini Jadi Orang Terkaya di Dunia, Segini Hartanya
SABANGMERAUKE - Banyak yang mengenal Genting, Malaysia, sebagai kawasan hiburan dan perjudian legal di negeri jiran. Namun, rasanya tidak banyak yang mengenal Lim Kok Thay, pengusaha kasino di Genting Highlands, yang sukses menjadi salah satu orang terkaya di dunia lewat bisnis 'maysir' yang diharamkan dalam sistem ekonomi syariah.
Mengutip forbes.com, Kamis (4/11/2021), kekayaan Lim menyentuh US$2,8 miliar atau setara Rp40,6 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS). Dengan dompet setebal itu, Lim didapuk sebagai orang terkaya ke-11 di Malaysia atau berada di urutan 1.174 orang terkaya di dunia.
Seperti apa kisahnya?
Lim adalah putra kedua dari mendiang Lim Goh Tong, pendiri Genting Highlands, Malaysia. Lim dikenal sebagai raja judi keturunan Tionghoa.
Pria kelahiran 16 Agustus 1951 silam tersebut meneruskan mengelola resor judi yang ditinggal mati oleh sang ayah pada Oktober 2007 itu. Walaupun, ia telah menjabat sebagai direktur Genting sejak 1976, ketika sang ayah masih hidup.
Ketika sang ayah pensiun pada Desember 2003, Lim sudah diangkat menjadi CEO Genting. Sejak saat itu lah, Lim terus berekspansi lewat Genting, terutama di industri pariwisata dan hiburan, termasuk resor judi.
Di bawah kepemimpinan Lim, Genting mengembangkan merek-merek tempat rekreasi, seperti Resorts World, Maxims, Crockfords, dan Awana.
Genting juga sukses besar setelah menjalin kemitraan dengan merek-merek rekreasi kelas dunia, antara lain Universal Studios, Hard Rock Hotel, Outlet Premium, Synthetic Genomics, dan lain sebagainya.
Bahkan, Lim lewat Genting, membantu Mashantucket Pequots ikut mendirikan Foxwoods Resorts Casino di Connecticut, AS, seluas 340 ribu meter persegi, yang sekaligus menjadikannya sebagai tempat kasino terbesar di AS.
Tidak cuma itu, pada 2005, Lim melebarkan sayap bisnis kasinonya hingga ke Inggris lewat Genting UK Plc dan berhasil menjadi operator kasino terbesar di Britania Raya.
Di sisi lain, ia terus berekspansi dengan Resorts World Genting (sebelumnya Highland Resort) dan sukses membawa bisnis rintisan sang ayah menjadi resor terkemuka di dunia sejak 2005-2010, dan didapuk sebagai resor kasino terkemuka Asia pada periode yang sama.
Pada 2006, Lim membuat gebrakan lewat resor terintegrasi pertama di Pulau Sentosa, Singapura, yang dikenal dengan Resorts World Sentosa. Resor ini dibuka sejak Januari 2010 dan menjadi tujuan wisata terkemuka di Singapura dengan Universal Studios-nya, hotel, termasuk museum.
Saat ini, Genting Group terintegrasi di tiga negara Asia melalui Resort World Genting di Malaysia, Resorts World Sentosa di Singapura, dan Resorts World Manila di Filipina. Kehadiran resor-resor tersebut diklaim telah menarik jutaan pengunjung.
Teranyar, Lim juga membuka Resorts World Catskills melalui perusahaan induknya Empire Resorts Inc di New York, AS. Proyek bernilai US$1,2 miliar itu menawarkan tempat hiburan, hotel, sekaligus kasino yang menjadi bisnis inti Lim.
Lim pernah dinobatkan sebagai 'travel entrepreneur of the year' oleh Travel Trade Gazette. Ia juga menjadi 'orang paling berpengaruh dalam asian gaming' oleh Inside Asia. Semuanya diperoleh Lim dari kerja kerasnya membangun resor judi.
Namun, sarjana teknik sipil dari Universitas London, yang melanjutkan program manajemen di
Genting Hong Kong Limited (dulu dikenal Star Cruises Limited), menggandeng Norwegian Cruise Line, menjadi operator pelayaran terbesar ketiga di dunia. Armadanya tercatat mencapai 18 unit kapal pesiar.
Lewat Genting Group, Lim juga mencicip bisnis pembangkit listrik, pengembang properti, minyak dan gas, bioteknologi, hingga kelapa sawit, yang menjadi salah satu komoditas unggulan negeri jiran.
Entitas bisnis di markasnya, Malaysia, juga telah tercatat melantai di bursa saham setempat. Begitu pula dengan entitas usahanya di Singapura dan Hong Kong. (*)