14 Ton Lebih Beras Bulog Tenggelam di Kepulauan Meranti, Rencananya Mau Dibagikan untuk 1.470 Keluarga Penerima Bansos
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kapal yang membawa beras bantuan sosial (bansos) milik Perum Bulog tenggelam di Perairan Beting Beras, Kepulauan Meranti, Kamis (23/5/2024). Sebanyak 14,7 ton beras yang diangkut kapal musnah dan tak bisa dikonsumsi lagi.
Seyogianya, beras bansos itu akan diperuntukkan bagi sebanyak 1.470 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang disalurkan Perum Bulog melalui Kantor Pos. Namun, beras tersebut tak sampai dibagikan, karena kapal pengangkutnya karam dihantam ombak besar.
Berdasarkan informasi dari kantor KSOP Kelas IV Selatpanjang, beras sebanyak
14,7 ton itu dibawa menggunakan Kapal KM Rahmat yang berangkat dari Pelabuhan Teluk Belitung, Kecamatan Merbau pada Kamis, sekitar pukul 10 malam dengan tujuan Desa Kuala Merbau.
Namun sekitar pukul 11 malam, kapal kandas di Pantai Beting Beras dihantam angin kencang dan ombak tinggi, sehingga menyebabkan mesin mati. Semua kru kapal selamat, namun muatan beras basah dan tak bisa diselamatkan.
Beras Bulog itu rencananya akan disalurkan kepada masyarakat di 5 desa yang ada di Kecamatan Pulau Merbau, yakni Desa Kuala Merbau, Tanjung Bunga, Renak Dungun, Baran Melintang, dan Desa Pangkalan Balai.
Kepala Desa Kuala Merbau, Pendi saat dihubungi, Jumat (24/5/2024) siang, menyebutkan kapal motor yang tenggelam adalah milik Jonizar.
"Menurut informasi yang kami dapatkan, kejadiannya malam tadi yakni di perairan Desa Kuala Merbau tepatnya di Pantai Beting Beras. Beras berjumlah 1.470 karung (1 karung 10 kg) atau sekitar 14,7 ton itu habis ikut tenggelam dan basah semua," ujarnya.
Pendi juga menyebutkan bahwa kapal motor penambang berkapasitas muatan 20 ton.
"Penyebabnya angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga kapal tersebut dengan cepat masuk air hingga mesinnya mati," ujarnya lagi.
Dijelaskan Pendi, kapal yang membawa beras tersebut sudah mau sampai di tujuan, namun diakibatkan angin yang kencang serta curah hujan dan gelombang membuat kendala di lapangan saat mau menepi.
"Di sini (Desa Kuala Merbau) tadi malam mati lampu dan jaringan tidak ada. Akibat mati lampu, pemilik kapal mau menghubungi ke sini tidak bisa lantaran jaringan tidak ada sehingga mereka langsung memutuskan untuk mengarah ke tepian. Tak sampai ke tepi, mesin mati dan kapal pun kandas di Pantai Beting Beras. Mereka ada 3 orang dalam kapal saat itu," jelasnya.
Pendi juga menyebutkan, kejadian ini sudah dilaporkan ke pengurus maupun Dinas Sosial Kepulauan Meranti.
Sementara itu, pengurus bansos Kecamatan Pulau Merbau, Manan mengaku telah turun langsung mengecek keberadaan kapal karam yang membawa beras tersebut.
"Kami sudah melihat langsung kapal yang membawa beras yang tenggelam itu. Beras 14 ton lebih itu memang habis tenggelam dan basah semuanya," ujarnya.
Manan juga mengaku telah berkoordinasi dengan dinas terkait pasca kapal yang membawa beras Bulog untuk 5 desa di Kecamatan Pulau Merbau itu tenggelam.
"Berasnya akan diganti, namun belum tahu kapan pastinya. Mudah-mudahanlah bisa secepatnya," pungkas laki-laki yang biasa disapa Anjang Manan ini. (R-01)