Tingkatkan Kesejahteraan Petani Padi di Inhil, Herman Minta ASN Konsumsi Beras Lokal
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Ketersedian kebutuhan beras lokal untuk swasembada beras bagi masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, terus diupayakan oleh Pj Bupati Indragiri Hilir Herman, guna mendukung program pemerintah pusat terhadap ketahanan pangan nasional.
Ia menyebut, produksi beras lokal menjadi atensi serius bagi dirinya sebagai Pj Bupati Inhil agar ketersedian beras dalam wilayah Inhil dapat dijadikan penopang ekonomi kerakyatan demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi para petani.
"Kita sudah mencanangkan gerakan tanam padi serentak seluas 3000, Ha beberapa bulan lalu. Dari hasil penanaman kemarin, alhamdulillah hari ini sudah mulai ada yang panen," terang Herman, Sabtu (11/5/2024).
Bahkan Herman menyebut, hasil produksi gabah lokal oleh para petani yang ada di kawasan Inhil cukup banyak diminati oleh para pedagang yang berasal dari provinsi tetangga. Namun Herman menginginkan agar produksi gabah tersebut dapat diproduksi secara swakelola oleh warga Inhil guna meningkatkan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
"Kita menginginkan gabah yang yang sudah dihasilkan langsung di produksi para petani untuk di jadikan beras, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi ketimbang menjual gabah ke wilayah lain, dan hari ini kita telah sepakat agar seluruh produksi hasil gabah oleh para petani tidak lagi dijual ke luar daerah," lanjut Herman.
Terkait dengan pemasaran beras lokal itu, pemerintah daerah siap mendukung program swasembada tersebut dimulai dari instansi pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir sendiri.
"Nantinya kita harapkan seluruh ASN yang ada di kabupaten inhil ini membeli beras lokal kita, Terkait mekanismenya kita akan duduk bersama para OPD untuk merumuskannya," pungkasnya.
Dalam rangka memajukan produksi beras serta merek dagang produk beras lokal petani tersebut, Pemkab Inhil melakukan inovasi dengan mengadakan sayembara bagi warga, untuk merancang dan mendesain kemasan gambar karung beras untuk dijadikan logo merek dagang beras petani tersebut. (R-05)