Kembali Adakan Sekolah Lapangan Petani Gambut di Desa Tanjungmedang, BRGM Berharap Kader Bisa Aplikasikan Ilmunya di Desa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove kembali melakukan kegiatan sekolah lapang petani gambut “Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar”. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 7-10 Mei 2024 di Desa Tanjungmedang, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Peserta kegiatan ini terdiri dari kader petani gambut yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti dengan total 11 desa. Setiap desa yang diikut sertakan mengirimkan 2 orang kader petani gambut dan didampingi langsung oleh Fasilitator Desa BRGM yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari.
“Kegiatan yang dilakukan BRGM merupakan langkah yang baik untuk masyarakat kita yang tinggal di kawasan gambut, mempelajari dan melakukan praktek langsung bagaimana mengelola lahan gambut supaya bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka dari kebunnya masing-masing, hal ini juga bagian dari tujuan kita bersama memperkuat ketahanan pangan kita di Indonesia, karena itu kami Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Meranti sangat mendukung kegiatan ini dan siap untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Herman dalam sambutannya.
Camat Rangsang, H Setu juga menyampaikan dukungannya terhadap kerja-kerja BRGM dalam upaya merestorasi gambut di tingkat tapak.
“kegiatan pendampingan dan pelatihan seperti ini merupakan hal yang bagus untuk desa dan juga masyarakatnya, jika tahun ini hanya 4 desa di kecamatan Rangsang yang mendapat slot pendampingan dan pelatihan harapannya di tahun-tahun selanjutnya lebih banyak desa di Rangsang ini yang juga mendapati hal serupa, selain itu saya juga meminta kerjasama dari berbagai pihak yang terkait untuk saling support dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita dan menjaga lingkungan kita," ungkapnya.
Selaku tuan rumah, Pj Kepala Desa Tanjungmedang merasa sangat senang dan mendukung sepenuhnya program-program BRGM. hal ini disampaikan langsung oleh beliau dalam sambutan pada pembukaan acara tersebut.
“kita ini harus saling bekerja sama untuk bisa mencapai tujuan kita dalam mensejahterakan masyarakat, melalui membangun kesadaran masyarakat, meningkatkan keterampilan dan pemahaman masyarakat serta kemandirian masyarakat kita, saya berharap kegiatan yang dilakukan tidak hanya selesai sampai pada pelatihan saja namun saya ingin masyarakat semakin aktif untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat, saya sebagai Pj Kepala Desa Tanjungmedang tentu akan sepenuhnya mensuport masyarakat yang mau bergerak bersama, dan saya juga berharap pemerintah tingkat kecamatan dan kabupaten juga bersedia untuk mensuport segala aktivitas masyarakat dalam mengelola lahan gambut di sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan kita," Jelasnya.
Selain itu, selaku pihak yang juga bertanggung jawab dalam menegakkan hukum guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Bripka JM Panjaitan juga menyampaikan arahan kepada seluruh peserta yang hadir agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik serta menerapkannya dalam pengelolaan lahan gambut di lahannya masing-masing.
“Dengan terlaksananya kegiatan sekolah lapang petani gambut ini, sangat membantu pihak kepolisian khususnya pada pencegahan Karhutla, yang tadinya petani menggunakan media api/ Memerun dalam membuka lahan, mudah-mudahan stelah diadakan giat ini dan masyarakat bisa meng implementasi kan ilmu yg diperolehnya di wilayah nya masing-masing, khususnya di desa tanjung Medang," ungkap Bripka JM Panjaitan.
Kegiatan pelatihan di hari pertama ini, dimulai dengan pemahaman teori terkait restorasi gambut dan lahan gambut itu sendiri. Dengan 2 orang pemateri dari BRGM yaitu Jeki yang menjelaskan pengenalan ekosistem lahan gambut dan Budi Setiawan pengantar sekolah lapang petani gambut.
Memasuki hari ke dua dan ketiga, peserta yang terdiri dari kader petani gambut dan Fasdes berjumlah 33 orang, masih antusias dengan kegiatan ini. Dimana pada hari ke dua dan ketiga ini, seluruh peserta melakukan praktek langsung di lapangan yang juga merupakan lahan pertanian masyarakat Desa Tanjungmedang.
Praktek lapangan yang diikuti oleh peserta antara lain, praktek pengelolaan lahan tanpa bakar, teknik pertanian alami berbasis sumber daya lokal, budidaya pertanian di lahan gambut seperti pembuatan pupuk F1 Embio, pembuatan nutrisi tumbuhan menggunakan pupuk alami, teknik pembuatan bedeng dan rencana tindak lanjut, dengan 3 orang Pemateri yaitu Syahroni, Nur Kholiq Kader Mahir dan Tuti Sarinum Kader Terampil.
Kegiatan ini masih terus berlanjut hingga hari ke-4 yaitu pada (10/5/2024), dengan harapan setelah selesainya kegiatan ini, setiap kader mampu mengaplikasikan ilmu tersebut di desanya masing-masing dengan membentuk kelompok taninya sendiri dalam mengelola lahan gambut tanpa bakar.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Meranti, Herman, Staff Pelaksana Ahli Muda Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM Budi Setiawan, Tenaga Teknis Kedeputian Bidang Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan Sub Kelompok Kerja Restorasi Gambut Riau Jeki Kurniawan, Staff Kapokja Edukasi dan Sosialisasi Raja Salik Nurhakim, Tenaga Penghubung Kedeputian 3 Akhrian Pedri, Direktur Institut Agroekologi Indonesia Syahroni, Camat Rangsang H Setu, Pj Kepala Desa Tanjungmedang Bapak Suryatno, Bhabinkamtibmas Desa Tanjungmedang Bripka JM Panjaitan dan Babinsa Desa Tanjungmedang Pratu Aziz Fadilla. (R-04)