Perbaikan Dua Moveable Bridge Pelabuhan Ro-Ro di Kepulauan Meranti Sedang Tahap Pengerjaan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil mendapatkan anggaran dari Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk melakukan renovasi Pelabuhan kapal roll on - roll off (Ro-Ro).
Adapun bantuan anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Transportasi Perairan 2024 itu, digunakan untuk merehabilitasi dan memperbaiki Moveable Bridge (MB) Pelabuhan Ro-Ro Insit di Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Pelabuhan Ro-Ro Pecah Buyung di Kecamatan Rangsang Barat.
Moveable Bridge adalah jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang surut air laut, agar kendaraan dapat berpindah tempat dari kapal ke dermaga ataupun sebaliknya
Anggaran ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur transportasi di wilayah tersebut, terutama dalam menjaga kelancaran akses transportasi antar pulau.
Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Meranti, Agusyanto melalui Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan Ade Juliansyah Putra saat dikonfirmasi mengatakan, renovasi moveable bridge di pelabuhan Ro-Ro saat ini telah memasuki tahap pelaksanaan setelah proses lelang selesai dan telah ada pemenangnya.
Langkah ini menandai langkah maju dalam proyek renovasi yang diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.
Disebutkan, dengan segera dikerjakannya proyek ini, diharapkan akan segera terwujud perbaikan dan peningkatan fasilitas di pelabuhan tersebut yang akan memberikan dampak positif bagi mobilitas dan perekonomian lokal.
Dikatakan Ade Juliansyah, anggaran yang dikucurkan oleh pihak Kemenhub sebesar Rp5,2 miliar untuk memperbaiki kerusakan hidrolik yang bekerja secara otomatis saat kapal bersandar.
Karena sejak dibangun pada tahun 2019 lalu dan dihibahkan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Riau, belum pernah dilakukan perawatan sama sekali.
Adapun item pekerjaan rehabilitasi pada pekerjaan sisi laut meliputi pekerjaan konstruksi movable bridge semi auto mulai dari pengecatan ulang standar marine, perbaikan hidrolik slinder, perubahan hydrolic power semi auto, control desk panel sensor, monitor semi auto, perubahan jalur pipa sampai ke perbaikan generator set dan lain-lain serta pekerjaan frontal frame control room movable bridge (MB).
Dibeberkan, pekerjaan rehabilitasi fasilitas pelabuhan penyeberangan Alai-Insit dengan nilai kontrak Rp 2.476.192.050,10 dan tanggal kontrak 24 April 2024 dengan kontraktor pelaksana yakni CV Sultan Ratuhapis.
Sementara itu rehabilitasi fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Pecah Buyung dengan nilai kontrak Rp 2.567.026.680 dan tanggal kontrak 02 Mei 2024 dengan kontraktor pelaksana PT. Oace Delta Combina yang dilaksanakan selama 6 bulan kedepan (180 hari kalender).
"Anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 5,2 miliar itu untuk perbaikan dan renovasi, karena ada kerusakan hidrolik pada Moveable bridge Pelabuhan Ro-Ro nya. Kami terus berusaha meningkatkan pelayanan di bidang non-operasional, karena sejak dibangun 2019 lalu dan dihibahkan oleh BPTD Riau belum pernah ada perbaikan dan perawatannya," kata Ade Juliansyah.
Ditambahkan Ade, awal pihaknya mengusulkan banyak untuk berbagai renovasi infrastruktur, namun karena anggarannya minim, dipilihkan skala prioritas terlebih dahulu.
"Kita minta banyak perbaikan, selain hidrolik ada juga gedung yang butuh direnovasi. Namun karena anggarannya yang minim dan kerusakan Moveable bridge lebih prioritas penanganannya, maka untuk gedung kita usulkan lagi di tahun 2025," ucapnya.
Disebutkan, pengusulan tersebut untuk meningkatkan konektivitas dan perkembangan perekonomian melalui implementasi Ro-Ro yang masuk penyusunan rencana induk pelabuhan (RIP).
"Penganggaran perbaikan hidrolik pada
Moveable bridge itu kita yang mengusulkan mengingat hal tersebut sudah masuk kedalam rencana induk pelabuhan. Selain itu mengingat mobilisasi akan padat setelah trayek Insit- Tanjung Buton dibuka," ungkapnya.
Untuk masa perbaikan nantinya membutuhkan waktu yang agak lama sehingga kapal yang beroperasi belum bisa melakukan olah gerak.
"Perbaikan Moveable Bridge di dua pelabuhan Ro-Ro itu memakan waktu agak lama, sekitar 5 bulan, untuk itu operasionalnya dihentikan untuk sementara," pungkasnya. (R-01)