Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Lintas Batas dari Malaysia Tujuan Selatpanjang Tenggelam di Selat Malaka
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sebuah kapal lintas batas, KLM Berlian 01 yang berangkat dari Pelabuhan Pasir Gudang, Batu Pahat, Malaysia, menuju Selatpanjang, Kepulauan Meranti, dilaporkan tenggelam di perairan Selat Melaka tepatnya di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir. Insiden ini terjadi setelah kapal dihantam oleh ombak tinggi, Sabtu (4/5/2024).
Pihak berwenang setempat yang melakukan melakukan upaya penyelamatan, bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Langkah ini dilakukan untuk segera memberikan bantuan terhadap kapal yang tenggelam dan para awaknya.
Dengan upaya cepat ini, diharapkan korban dapat segera dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis.
Informasi adanya peristiwa kapal tenggelam tersebut diketahui oleh Komandan Pos Angkatan Laut Selatpanjang, Kapten Laut (E) Saidul Aripin yang mendapatkan laporan dari pemilik kapal bernama Along yang mengabarkan bahwa kapalnya mengalami trouble pada mesin.
"Kita mendapatkan laporan dari pemilik kapal yang mengabarkan kapal nya mengalami mati mesin dan tenggelam. Dari laporan tersebut kita langsung mengambil tindakan untuk penyelamatan oleh Tim SAR Gabungan, saat itu kondisi hujan disertai angin kencang,” ujarnya.
Selanjutnya Pos Angkatan Laut Selatpanjang langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan Polair Kepulauan Meranti.
“Alhamdulillah, saat ini korban dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi oleh tim SAR Gabungan untuk dibawa kembali ke Pos TNI Angkatan Laut," ujarnya.
Adapun awak kapal yang dinyatakan selamat diantaranya Amrin (kapten kapal), Susandi (KKM) dan 9 ABK diantaranya Rian, Indra, Bismar, Ridho, Anggiat, Apis dan Sabri.
Sementara itu Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Prima Herrie mengatakan pihaknya yang mendapatkan laporan itu langsung bergegas menuju ke lokasi kejadian menggunakan kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas.
Pihaknya pun telah mengumumkan bahwa upaya penyelamatan terhadap korban kapal yang tenggelam telah berhasil.
"Semua korban, Alhamdulillah, dinyatakan selamat dan tidak ada yang cedera. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi mereka dengan selamat dari lokasi kejadian," kata Prima.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras dan koordinasi yang baik antara Basarnas dan pihak-pihak terkait lainnya dalam operasi penyelamatan. Meskipun insiden ini menimbulkan kekhawatiran, namun dengan dukungan dan upaya bersama, semua korban berhasil diselamatkan.
Basarnas juga mengimbau kepada semua pihak untuk tetap waspada dan berhati-hati di perairan, terutama dalam kondisi cuaca buruk atau ombak tinggi. Keamanan dan keselamatan selalu menjadi prioritas utama.
Kapten Kapal KLM Berlian 01, Amrin (50) saat diwawancara mengatakan, kapal yang bertonase 184 gross ton dengan itu berangkat dari Pelabuhan Pasir Gudang, Batu Pahat Malaysia sekira pukul 8 waktu setempat.
Setelah 14 jam perjalanan dan posisi kapal sudah masuk di perairan Indonesia, tiba-tiba kapal dihantam ombak tinggi.
"Kejadiannya pukul 9 pagi tadi, saat itu hujan disertai angin kencang membuat kapal dihantam ombak setinggi 3 meter. Air yang masuk lewat lambung kanan kapal menyebabkan Pompa air menjadi tidak berfungsi dan mesin kapal pun mati total karena terendam air," kata Amrin.
Sementara itu pemilik Kapal KLM Berlian 01, Along menyatakan kapal yang sarat dengan muatan logistik dari negara jiran itu tidak bisa diselamatkan.
"Kapalnya tenggelam habis dan barang-barang pun tidak bisa diselamatkan, beruntung saja awak kapal bisa diselamatkan," ujar Along singkat. (R-01/Ali Imran)