Pemkab Meranti Apresiasi Lokakarya Panen Hasil Belajar PGP: Tingkatkan Kreativitas, Perkuat Karakter Bangsa!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti Asmar diwakili Asisten Bidang Pembangunan dan Prekonomian Rokhaizal, menghadiri Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 Kabupaten Kepulauan Meranti di Afifa Sport Center Selatpanjang, Minggu (28/4/2024). Pemkab memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan dan berharap kreatitas mengajar para guru makin ditingkatkan, secara khusus untuk membentuk karakter peserta didik.
Rokhaizal menyatakan, Pemkab Meranti menyambut baik serta memberikan apresiasi kepada panitia, kepala sekolah beserta seluruh majelis guru yang telah menginisiasi dan menyelenggarakan kegiatan gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka.
"Kami berharap kegiatan ini bukan hanya sebuah ajang menunjukkan hasil kreativitas dan prestasi, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kebersamaan," kata Rokhaizal.
Menurutnya, P5 telah menjadi wahana bagi peserta didik untuk memahami nilai-nilai luhur Pancasila dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita dapat melihat besarnya potensi dan bakat yang dimiliki oleh para peserta didik kita. Mereka bukan hanya belajar dari buku, tetapi juga belajar melalui pengalaman nyata, menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat," terangnya.
Rokhaizal juga berharap bisa menjadi kesempatan bagi peserta didik untuk memamerkan hasil karya. Mulai dari seni rupa, kerajinan tangan, inovasi pengolahan makanan khas hingga inovasi kreatif lainnya.
"Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai upaya membentuk SDM berkualitas, memperkuat karakter bangsa, meningkatkan persatuan dan persaudaraan serta meningkatkan prestasi di Kabupaten Kepulauan Meranti," ajak Rokhaizal.
Sri Noviyanti yang mewakili Balai Guru Penggerak (BGP) Riau mengatakan, Lokakarya 7 merupakan penutup dari rangkaian kegiatan PGP Angkatan 9.
"Lokakarya ini menjadi ajang bagi para Calon Guru Penggerak (CGP) untuk memamerkan hasil belajar dan aksi nyata yang telah dilakukan selama mengikuti program," jelasnya.
Meskipun lokakarya itu menandai akhir dari program PGP, namun dia mengingatkan bukan berarti perjuangan telah usai. Justru hal itu menjadi awal dari CGP yang telah resmi menjadi GP sebagai agen perubahan, di ekosistem pendidikan di tempat pengabdian untuk menunjukkan contoh teladan dalam menerapkan pembelajaran.
"Berkolaborasi dengan rekan sejawat, membantu kepala sekolah dalam mewujudkan perubahan di sekolah, dan menjalin komunikasi yang efektif dengan orang tua murid," jelasnya. (R-01/Ali Imran)