KONI Riau Patok Target 10 Besar di PON XXI Sumut-Aceh
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Komite Olahraga Nasional (KONI) Riau, Islam dan Hoesin terus memantau kesiapan atlet dari seluruh cabang olahraga (Cabor) yang akan diturunkan pada PON XXI. Ia ingin ketika ajang olahraga nasional itu digelar di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut), Atlet Riau mampu meraih medali emas.
Iskandar Hoesin menyampaikan, pihaknya sudah melaksanakan berbagai pelatihan kepada atlet menjelang PON September 2024 mendatang. Ia juga sudah mengukur kekuatan atlet sebelum pelaksanaan training center (TC) berjalan.
"Kita akan lihat fisik atlet kita sebelum mereka melakukan TC. Nanti akan dilihat, apa yang harus diperbaiki dan menjadi evaluasi tim nantinya saat TC," ujar Iskandar Hoesin, Sabtu (27/4/2024) di Stadion Rumbai, Pekanbaru, Riau.
Dikatakan Iskandar Hoesin, pihaknya juga sudah melakukan penguatan terhadap cabang Olahraga yang berpotensi meraih medali emas. Ada lima Cabor yang lebih dulu menjalani penguatan latihan, diantaranya, Cabor angkat besi, angkat berat, senam, anggar dan dayung.
“Kita berharap cabor-cabor yang sudah diberi target medali bisa berhasil. Ada lima Cabor yang sudah mendapatkan penguatan, tentunya Cabor yang lain juga diberikan target bisa meraih medali. Kita juga berharap bisa mempertahankan posisi di 10 besar PON, dengan program yang telah dijalani,” harap Iskandar Hoesin.
Dijelaskannya, tes fisik ini dilakukan terhadap semua atlet Riau yang lolos PON. Sebelumnya, pada awal tahun 2024 juga sudah dilakukan tes fisik terhadap atlet yang sudah dinyatakan lolos PON, baik yang melalui babak kualifikasi PON maupun dari hasil Porwil. Tak hanya tes fisik, seluruh atlet PON Riau sebelumnya juga dilakukan tes kesehatan.
"Sebelumnya kita juga sudah tes kesehatan atlet, atau medial chek up, dan kemudian yang terakhir tes fisik. Tes kesehatan dan fisik ini akan menjadi bahan dasar untuk evaluasi atlet jelang TC berjalan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Satuan Pelaksana (Satlak) KONI Riau dr Nurzelly mengatakan, tes fisik untuk informasi data awal kemampuan atlet. Nantinya akan ditinjau kembali setelah melakukan TC berjalan. atlet akan dinilai sesuai dengan cabang olahraganya. Ada cabor yang tes fisiknya ringan, sedang dan berat.
"Kita melakukan tes fisik saat ini adalah untuk mengetahui evaluasi atlet satu atau dua bulan ke depan. Kalau tidak ada perkembangan tentu kita evaluasi. Makanya, kalau saat ini ada atlet yang tidak mencapai standar minimal, tim akan melaporkan kepada kita. Ini adalah inovasinya kita lakukan berdasarkan sport science. Dalam beberapa hari kedepan kita akan dapat laporannya,” jelas Nuzelly. (R-05/Novita Asri Irawan)