Yayasan Mapel Pekanbaru Soroti Keseriusan Pemko Laksanakan Perda Sumber Daya Air dan Sumur Resapan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Yayasan Masyarakat Pelestari Lingkungan (Mapel) Kota Pekanbaru menyayangkan kinerja Pemerintah Kota Pekanbaru yang tidak tegas terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2006 tentang Sumber Daya Air dan Sumur Resapan. Hasil penelusuran Mapel, banyak bangunan yang berdiri tidak memiliki sumur resapan.
"Kami menyoroti konsistensi dan keseriusan Pemko Pekanbaru dalam melaksanakan Perda Nomor 10 Tahun 2026. Fakta lapangan, bangunan yang berdiri banyak yang tidak memenuhi ketentuan Perda tersebut," kata Ketua Mapel Pekanbaru, Hasran Pane didampingi Penasihat Mapel Pekanbaru, Arif Frans Darmana SM kepada SabangMerauke News, Kamis (25/4/2024).
Hasran menjelaskan, akibat tidak efektifnya pelaksanaan Perda SDA dan Sumur Resapan, telah menyebabkan ekses lingkungan yang sangat berdampak pada masyarakat. Salah satunya yakni potensi bencana banjir dan genangan selalu terjadi di Pekanbaru saat hujan turun.
"Kalau kita lihat saat ini, hujan turun satu jam saja Kota Pekanbaru sudah seperti dikepung banjir dan genangan air. Lantas, untuk apa ada Perda tersebut kalau bukan untuk dilaksanakan," katanya.
Hasran menjelaskan, Pemko Pekanbaru harusnya konsisten dalam melaksanakan Perda tersebut. Manajemen perizinan bangunan harus benar-benar dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung dan persyaratan utamanya, yakni adanya penyediaan sumur resapan pada setiap bangunan.
"Kami akan mengawasi pelaksanaan Perda tersebut. Dan kami mendorong agar Pemko Pekanbaru benar-benar dapat melaksanakan Perda secara konsisten," tegas Hasran.
Arif menambahkan, keberadaan Yayasan Mapel di Pekanbaru untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kegiatan pemerintah maupun swasta yang berdampak terhadap lingkungan hidup. Salah satunya yakni dampak dari pembangunan fisik di perkotaan yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir dan genangan air.
"Fenomena yang menonjol saat ini yakni banjir dan genangan air yang terjadi di sejumlah titik di Kota Pekanbaru," tegas Arif.
Yayasan Mapel juga menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem beberapa hari belakangan ini. Termasuk potensi terjadinya bencana hidromereorologi, hujan lebat, banjir, petir, tanah lonsor, angin kencang, puting beliung).
"Kami menghimbau agar masyarakat selalu memantau cuaca terkini serta peringatan dini cuaca ekstrem," pungkas Arif. (R-05/Novita IR)